tirto.id - Penyakit pompholyx merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang juga dikenal dengan nama dishidrosis. Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami masalah kulit berupa bintik kecil berisi air pada tangan dan kaki.
Selain itu, penyakit pompholyx juga ditandai dengan gejala kulit kering, gatal-gatal, hingga ruam-ruam di tangan dan kaki. Penyebab pompholyx belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa hal yang diduga dapat memicu kemunculannya.
Menurut Cleveland Clinic, penyakit pompholyx atau dishidrosis ini dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia mulai 20 hingga 40 tahun.
Gejala Penyakit Pompholyx atau Dishidrosis
Penyakit pompholyx atau dishidrosis ini menimbulkan berbagai gejala yang datang dan pergi. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama beberapa minggu.
Masih dikutip dari Cleveland Clinic, gejala dishidrosis paling umum yang perlu diwaspadai, meliputi:
- Muncul lepuh kecil, keras, dan berisi air di sisi telapak tangan, jari, dan telapak kaki
- Muncul lepuh yang menyakitkan
- Penderita merasakan gatal-gatal di sekitar lepuh yang muncul. Selain itu, lepuh pada kulit itu juga terasa bersisik.
- Muncul keringat berlebih di sekitar lepuh penderita.
- Kulit menjadi kering dan pecah-pecah saat lepuh pada kulit penderita memudar.
Perlu diketahui bahwa kulit di jari, tangan, dan kaki penderita bisa menebal jika penderita sering menggaruknya. Jika ada lepuh besar atau area lepuh yang luas, maka area ini rentan untuk terinfeksi.
Penyebab Penyakit Pompholyx atau Dishidrosis
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab pasti dari penyakit pompholyx atau dishidrosis masih belum diketahui.
Dikutip dari Healthline, awalnya penyakit kulit ini dianggap sebagai masalah pada saluran keringat seseorang. Namun, anggapan teori ini terbukti tidak benar.
Jika penderita mengidap penyakit kulit pompholyx atau dishidrosis ini, kemungkinan besar penderita memiliki hipersensitivitas terhadap sesuatu seperti:
- Logam, terutama kobalt atau nikel
- Bahan-bahan tertentu yang terkandung dalam produk perawatan pribadi seperti sabun atau pelembab
- Obat-obatan, terutama dalam obat KB atau aspirin
- Rokok atau secara spesifik pada tembakau
- penderita terkena infeksi kulit, seperti Athlete’s foot
- Menerima infus imunoglobulin intravena (IVIG).
Selain hal-hal di atas, stres ternyata juga bisa menjadi pemicu lain dari penyakit pompholyx atau dishidrosis ini. Selain itu, adanya perubahan cuaca juga bisa menjadi salah satu pemicu yang cukup signifikan.
Ketika cuaca di sekitar terasa panas, beberapa orang bisa mengalami flare. Selain karena panas, udara lembab juga bisa menyebabkan flare. Hal ini disebabkan oleh paparan dari sinar UVA yang amat kuat.
Faktor Risiko Terkena Penyakit Pompholyx atau Dishidrosis
Beberapa orang sangat rentan terkena penyakit pompholyx atau dishidrosis. Mereka yang rentan mengalami penyakit ini di antaranya adalah:
- Berusia antara 20 dan 40 tahun
- Berjenis kelamin perempuan
- Memiliki riwayat penyakit eksim atau dalam keluarga ada yang menderita eksim
- Memiliki riwayat penyakit dermatitis kontak atau ada keluarganya yang pernah menderita dermatitis kontak
- Mengembangkan reaksi alergi saat menyentuh antigen, atau zat asing yang menyebabkan reaksi alergi
- Menerima infus imunoglobulin. IVIG adalah suntikan antibodi untuk orang dengan defisiensi imun.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yonada Nancy