tirto.id - Kulit merupakan salah satu bagian tubuh yang harus diperhatikan kesehatannya agar tidak muncul permasalahan yang mengganggu kesehatan maupun penampilannya. Hal ini karena kulit memiliki fungsi vital untuk melindungi bagian tubuh lainnya.
Salah satu masalah penyakit kulit yang kerap terjadi ialah melasma. Adapun melasma merupakan suatu kondisi ketika muncul bercak warna coklat keabu-abuan di kulit, demikian dikutip dari situs American Academy of Dermatology Association (AAD).
Bercak tanda melasma ini biasa ditemukan di area wajah seperti pipi, batang hidung, dahi, dagu dan di atas bibir. Selain di area tersebut, melasma bisa terdapat di area yang sering terkena sinar matahari, seperti lengan dan leher.
Melasma lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Menukil data American Academy of Dermatology Association (AAD), hanya ada 10 persen penderita melasma yang merupakan laki-laki.
Melasma banyak diderita oleh mereka yang telah berusia 20 hingga 40 tahun. Selain itu, orang yang berkulit cokelat juga lebih mudah terserang melasma daripada mereka yang berkulit putih ataupun hitam.
Penyebab Melasma
Banyak faktor yang menyebabkan melasma. Salah satunya adalah faktor keturunan. Mengutip dari DermNet, sebanyak 60 persen kasus melasma dikarenakan faktor keturunan.
Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan melasma, yakni: paparan sinar matahari yang berlebihan; hormonal; dan obat atau produk yang mengandung pewangi.
Saat ini, para peneliti juga tengah memeriksa peran sel induk, saraf, vascular serta hormon lokal dalam mendorong aktivitas melanosit, yang berpotensi memicu melasma.
Biasanya dokter kulit akan mendiagnosis melasma dengan cara melihat seberapa dalam melasma menembus kulit. Namun, dalam beberapa kasus, dokter harus melakukan biopsy (pengangkatan sedikit lapisan kulit) guna mengetahui kondisi melasma.
Cara Menghilangkan Melasma
Penyakit melasma dapat diobati dengan berbagai cara, tergantung dengan penyebab munculnya melasma. Ada juga kondisi melasma yang tidak perlu pengobatan.
Jika melasma muncul karena hamil atau pemakaian alat kontasepsi maka setelah melahirkan serta berhenti menggunakan alat kontrasepsi melasma akan memudar.
Namun, bagi mereka yang mengidap melasma bertahun-tahun karena alat kontrasepsi dan masih harus menggunakan alat kontrasepsi tersebut, penderita bisa mengonsumsi obat atau menjalani tindakan medis. Berikut jenis-jenis obat untuk melasma dan tindakan medis buat penanganannya.
Hydroquinone
Merupakan obat yang dapat mencerahkan kulit. Hydroquinone dapat berupa obat dalam bentuk krim, lotion, gel ataupun cairan.
Tretinoid dan Kortikosteroid
Merupakan obat yang dapat mencerahkan kulit. Namun terkadang dokter akan meresepkan obat lain yang terdiri dari tiga jenis seperti hidrokuinon, tretinoin, dan kortikosteroid.
Obat topical
Terdiri dari asam azelaic atau asam kojic yang telah diresepkan oleh dokter kulit. Obat ini dapat meringankan melasma.
Tindakan medis
Saat obat-obat yang diberikan tidak mengurangi melasma, tindakan medis oleh dokter dapat pula menjadi solusi. Biasanya dokter akan menyarankan mikrodermabrasi, dermasi, laser atau prosedur berbasis cahaya. Jika setelah tindakan medis terjadi iritasi atau warna kulit menggelap, segeralah menghubungi dokter kembali.
Agar melasma tidak semakin parah, anda dapat dilakukan hal-hal yang dapat meminimalisirnya, seperti: menggunakan tabir surya; menggunakan pelindung kepala dan wajah saat berada di luar ruangan; menggunakan produk dengan kandungan gentle dan aman untuk kulit; tidak melakukan waxing.
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Addi M Idhom