Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Menakar Peluang Mahfud MD jadi Bakal Cawapres Ganjar Pranowo

Mahfud MD dinilai memiliki kekuatan untuk menambal kelemahan Ganjar Pranowo meski secara elektabilitas bukan berada di papan atas.

Menakar Peluang Mahfud MD jadi Bakal Cawapres Ganjar Pranowo
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan paparan saat forum diskusi Keberagaman Menjadi Kekuatan Wujudkan Pemilu Bermartabat di Hotel Pullman Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.

tirto.id - Bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah rekannya di Kabinet Indonesia Maju, Menkopolhukam Mahfud MD hadir dalam Rapat Kerja Nasional IV PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023). Dia hadir sebagai tamu undangan duduk sejajar dengan pengurus PDIP maupun partai lain yang terikat kerja sama dalam hal dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024.

Kehadiran Mahfud MD ditanggapi sejumlah pihak sebagai sinyal atas restu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri agar dia dapat bersanding dengan Ganjar menjadi pasangan capres dan cawapres.

Ketua DPP PDIP bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani mengamini bahwa Mahfud MD masuk dalam bursa cawapres Ganjar. Mahfud dianggap mewakili tokoh Islam dan bisa menjadi pelengkap Ganjar untuk berbicara di konstituen Islam, terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama.

“Nama-nama sekarang yang beredar sebagai bacawapresnya Mas Ganjar punya kesempatan sama, punya kelebihan tertentu yang saling memenuhi kalau nantinya ada kekurangan dari Mas Ganjar," kata Puan pada Pelaksanaan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Di sisi lain, Ganjar mengaku tidak tahu menahu mengenai sosok yang akan menjadi cawapresnya. Ganjar menjelaskan bahwa nama cawapres adalah hak prerogatif Megawati dan ketua umum partai pengusungnya, seperti PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo.

“Ya, semua isunya menguat karena kita mau bahas pangan,” kata Ganjar.

Nama Mahfud MD tidak tunggal, ada nama lain yang juga sama kuatnya dengan Mahfud untuk menjadi bakal cawapres Ganjar. Di antaranya adalah Khofifah Indar Parawansa dan Sandiaga Uno.

Meski tak hadir di Jiexpo Kemayoran, Khofifah menjadi primadona bagi PDIP untuk dijodohkan dengan Ganjar. Di sela Rakernas, Ganjar menemui langsung Khofifah di Surabaya. Namun tak disebutkan pertemuan keduanya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, pihak PDIP kerap bertemu dengan Khofifah bila berkunjung ke Jawa Timur.

“Ya, setiap kami ke Jawa Timur, kami kan sering bertemu dengan Ibu Khofifah menanyakan bagaimana hubungan antara seluruh elemen masyarakat di Jawa Timur, khususnya PDI Perjuangan," kata Hasto.

Mahfud MD di Lingkaran Partai Koalisi Pendukung Ganjar

Jelang pendaftaran peserta Pilpres 2024 yang akan dibuka pada 19 Oktober mendatang, Mahfud MD melakukan sejumlah pertemuan dengan para ketua umum partai pengusung Ganjar. Mahfud MD bertemu dengan Megawati, kemudian dilanjutkan dengan bertemu Plt Ketua Umum PPP Mardiono.

Akan tetapi, Mahfud MD membantah bahwa hal itu tidak dalam konteks dirinya menjadi bakal cawapres. Mahfud menyebut hal itu dilakukan semata untuk tukar pikiran antar pejabat di kabinet Presiden Jokowi.

“Kami bertemu tidak dalam konteks pencawapresan. Saya tahu bahwa masalah capres atau cawapres bukan area tugas saya. Saya bertukar pikiran tentang banyak hal terkait situasi politik, penegakan hukum, dan keamanan. Itu kan tugas saya sebagai Menko Polhukam," jelasnya.

Saat dikonfirmasi mengenai namanya yang masuk dalam bursa cawapres pendamping Ganjar, Mahfud tak ingin ambil pusing. Dia mempersilakan bila publik dan pengamat menilai setiap tindakannya sebagai manuver politik untuk menuju cawapres.

“Saya tak menilai diri sendiri. Tak tahulah tentang itu. Saya juga tak bisa menghalangi lahirnya opini publik maupun pengamat," jelasnya.

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy tak menampik bila ada komunikasi Mahfud kepada partainya. Namun dia membantah bila hal itu dalam rangka membicarakan cawapres. PPP tetap mengusung Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Ganjar.

“Sandiaga juga satu-satunya nama cawapres yang pernah ada di kartu suara, sehingga popularitasnya merata secara nasional dan elektabilitasnya tertinggi sebagai cawapres. Fanbase Sandi yang spesifik di kalangan milenial dan emak-emak, juga menggenapi Mas Ganjar yang unggul di kalangan Gen-X dan Baby Boomers," ungkapnya.

Meski demikian, Romahurmuziy menyebut, sosok Mahfud MD bukan orang asing bagi PPP. Sebab, kata dia, Mahfud pernah menjadi bagian dari PPP, karena Mahfud direkomendasikan menjadi Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid.

“Secara khusus, bahkan Mahfud MD saat pertama kali menjadi Menteri Pertahanan tahun 1999 adalah berangkat dari PPP. Sebagaimana ditegaskan oleh Mahfud MD sendiri dalam beberapa kali pertemuan,” kata pria yang akrab disapa Romi itu.

Selain itu, Ketua Fraksi PPP di DPR RI, Amir Uskara juga menyampaikan bahwa Mahfud MD adalah bagian dari PPP. Hal itu serupa dengan Khofifah Indar Parawansa. Amir menyebut semua cawapres dari Ganjar adalah PPP.

“Semuanya adalah PPP,” kata dia.

Seberapa Besar Peluang Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar?

Elektabilitas Mahfud MD tidak semoncer Sandiaga Uno dan Erick Thohir sebagai bakal cawapres dalam temuan survei. Namun, posisi bakal cawapres seringkali tidak ditentukan oleh elektabilitas semata, melainkan pertimbangan lain. Sebagai contoh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang akhirnya menjadi bakal cawapres Anies Baswedan meski elektabilitasnya rendah.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 30 April - 5 Mei 2023 menunjukkan, elektabilitas Sandiaga sebagai cawapres, dalam simulasi tujuh nama, berada di urutan teratas.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan hasil survei Indikator bertajuk Peta Elektoral Pasca Deklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP dan PPP secara daring, sebagaimana dipantau di Jakarta, Kamis (18/9/2023).

Dalam survei tersebut, Erick yang memperoleh elektabilitas sebesar 15,3 persen berada di posisi ketiga, sementara posisi pertama adalah Sandiaga dengan perolehan elektabilitas sebesar 24,5 persen dan Ridwan Kamil berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 18,3 persen.

Menanggapi survei tersebut, peneliti senior dari Populi Center, Usep S. Ahyar menyebut, Mahfud MD memiliki kekuatan untuk menambal kelemahan Ganjar Pranowo sebagai pasangan capres dan cawapres. Walaupun Mahfud secara elektabilitas bukan berada di papan atas.

Usep mengibaratkan bahwa elektabilitas capres dan cawapres tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Oleh karenanya, Mahfud MD yang memiliki elektabilitas 13,7 persen dinilai lebih memiliki daya dongkrak dibandingkan Sandiaga Uno.

Usep mengatakan, Mahfud MD memiliki persepsi publik sebagai pejabat berani dengan sejumlah pernyataannya. Meski demikian, Usep menilai hal itu dapat menjadi pedang bermata dua. Karena Mahfud dinilai dapat melewati batas bila menjadi cawapres.

“Karena senior, mungkin kalau lihat Pak Mahfud yang agak memberatkan bagi PDIP adalah kapasitasnya lebih dari yang lain. Mungkin kalau dipasangkan dengan Pak Ganjar bisa melengkapi dan bisa mendominasi," jelasnya.

Namun kekhawatiran itu dapat terpupus secara perlahan, apabila melihat jejak rekamnya selama di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Dia terbukti mau dan taat kepada Jokowi yang notabene secara pengalaman politik berada di bawahnya.

“Tapi Pak Mahfud terbukti di kabinet bisa bekerja sama, bisa terkendali juga di kabinet Pak Jokowi, walaupun kapasitas pengalaman Pak Mahfud lebih, terjun terlebih dahulu dibandingkan Pak Jokowi. Terbukti semua baik saja sampai jelang akhir masa Pak Jokowi," ujarnya.

Akan tetapi, kata Usep, kekurangan itu dapat ditambal dengan citra Mahfud sebagai orang NU. Usep menyebut PDIP butuh kalangan agamis dan tokoh Nahdlatul Ulama untuk menutupi kekurangan suara.

“Dari sisi ketokohan Pak Mahfud paling layak, dia punya pengalaman, dia menjadi menteri, Ketua MK dan sekarang Menko dan pernah sebagai calon kuat di 2019, walaupun kemudian di last minute tumbang juga,” kata Usep.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz