Menuju konten utama

Masih Ada Rp250 T, Purbaya Berpeluang Tambah Dana di Himbara

Tambahan penempatan dana ke Himbara ini dimungkinkan karena laju pertumbuhan uang beredar di masyarakat baru tumbuh sebesar 13 persen.

Masih Ada Rp250 T, Purbaya Berpeluang Tambah Dana di Himbara
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) dan Wakil Menteri Keuangan Thomas A. M. Djiwandono (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

tirto.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, membuka peluang untuk menambah penempatan dana pemerintah di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Sama seperti sebelumnya, dana yang bakal disuntikkan ke bank-bank pelat merah itu berasal dari dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) yang kini masih tersisa sekitar Rp250 di rekening pemerintah di Bank Indonesia.

"Saya masih punya uang Rp250 triliun lagi di Bank Sentral, nanti kita lihat seperti apa," kata dia, kepada awak media, saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025) malam.

Tambahan penempatan dana ke Himbara ini dimungkinkan karena laju pertumbuhan uang beredar di masyarakat atau disebut juga dengan M0 baru tumbuh sebesar 13 persen, kendati pemerintah sudah menyuntikkan Rp200 triliun sebelumnya ke lima bank pelat merah. Padahal, idealnya untuk menggerakkan ekonomi Indonesia lebih cepat, pertumbuhan uang beredar di masyarakat seharusnya dapat mencapai 20 persen.

"Karena laju pertumbuhan uangnya baru 13 persen. M0-nya, base money-nya. Saya pikir, seharusnya idealnya 20 persen lebih sedikit," tutur dia.

Meski begitu, saat rencana tambahan penempatan dana nantinya terealisasi, Purbaya mengaku tidak akan mengungkapkan langkahnya itu ke publik. Sebab, mantan Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (DK LPS) itu tidak ingin menimbulkan kegaduhan dan justru membuat masyarakat berpikir bahwa ia mengambil kebijakan secara serampangan.

"Karena mereka enggak ngerti, saya cuma pindahin uang. Enggak ada urusan dengan perubahan anggaran. Saya enggak merubah anggaran sama sekali, juga tidak melakukan ekspansi fiskal," tambahnya.

Purbaya memastikan, penempatan dana di bank Himbara ini hanya salah satu upaya untuk mengoptimalkan uang pemerintah yang saat ini dinilai menganggur di bank sentral. Dengan harapan, melalui kebijakan ini ekonomi Indonesia bisa teraksereasi.

Sementara itu, dari lima bank Himbara, sudah ada dua bank milik negara yang mengungkapkan minatnya untuk mendapat tambahan suntikan likuiditas dari pemerintah, di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Selain bank BUMN, pemerintah juga berencana menempatkan dana di Bank Pembangunan Daerah (BPD), namun dengan nominal yang lebih kecil.

"Nanti kita omongkan, bicarakan dengan bank daerahnya. Tapi, tim saya sudah siap di sini. Tapi, tentunya nggak sebesar bank Himbara karena daya (serap) mereka yang relatif lebih kecil. Yang saya baru diskusikan (Bank) Jatim dan DKI, yang lain saya belum diskusi," tutup Purbaya.

Baca juga artikel terkait PURBAYA YUDHI SADEWA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra