tirto.id - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan, kredit yang telah disalurkan Perseroan ke industri hilirisasi mineral telah mencapai Rp35,75 triliun sampai akhir Juni 2025. Nilai tersebut tumbuh 15,65 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp30,91 triliun.
"Sinergi ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri untuk mendukung agenda hilirisasi nasional, meningkatkan ketahanan energi, memperluas lapangan kerja, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (12/9/2025).
Menurut Iswara, pembiayaan yang disalurkan bank pelat merah dengan kode saham BMRI itu telah digunakan untuk mendukung pengembangan smelter nikel, tembaga, aluminium, dan refinery emas.
Meskipun pertumbuhan penyaluran kredit hilirisasi mengalami peningkatan signifikan, namun juga diikuti dengan kualitas kredit yang terjaga secara optimal hingga paruh pertama 2025. Bank Mandiri belum merilis laporan keuangan Juli 2025, namun pada posisi Mei 2025, rasio kredit macet (non-performing loan) perusahaan terjaga di level 1,06 persen untuk bank only.
Sementara, pada periode yang sama, kredit bank secara keseluruhan tumbuh sebesar 15,8 persen (yoy), naik dari periode Mei 2024 yang hanya tumbuh sebesar 8,43 persen.
"Perekonomian Indonesia akan semakin bertumbuh dengan mengakselerasi sektor ini. Lantaran, dukungan terhadap hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah komoditas sumber daya alam (SDA) dengan mengolahnya menjadi produk setengah jadi atau produk jadi," tambah Iswara.
Selain itu, proses hilirisasi membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan berkualitas bagi masyarakat. Lebih lanjut, dengan mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah, Indonesia dapat membangun industri hilir yang kuat, meningkatkan diversifikasi ekonomi, dan mengurangi defisit neraca perdagangan.
Sejalan dengan itu, Bank Mandiri pun optimis hilirisasi akan menjadi katalis utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karenanya, Perseroan akan secara konsisten mendukung sektor prioritas ini dengan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko yang baik.
"Dukungan Bank Mandiri ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya cita-cita membangun kedaulatan ekonomi melalui industrialisasi, penciptaan lapangan kerja, dan hilirisasi sumber daya alam," jelas Iswara.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menetapkan 26 sektor komoditas sebagai prioritas hilirisasi nasional, mencakup mineral, minyak dan gas, perikanan, pertanian, perkebunan, serta kehutanan. Dengan sinergi pemerintah dan lembaga keuangan nasional, hilirisasi diproyeksikan mampu memperkuat ketahanan energi, meningkatkan daya saing industri, sekaligus membawa Indonesia menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id






































