tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkap adanya kemungkinan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan meminta tambahan dana segar dari pemerintah untuk disalurkan ke kredit di sektor industri otomotif dan properti. Permintaan tambahan, mengingat sampai saat ini Perseroan telah menyalurkan hingga 70 persen dana yang ditempatkan pemerintah di bank dengan kode saham BMRI itu sejak awal bulan lalu.
“Saya monitor, dari uang yang kita kasih ke mereka, 70 persen sudah keserap, sudah tersalurkan. Mungkin mereka (akan) minta lagi kalau bisa ada tambahan yang bisa disalurkan ke sektor yang lain, mungkin ke properti dan otomotif,” bebernya, dikutip melalui akun TikTok pribadinya, @Purbaya Yudhi Sadewa, Senin (6/10/2025).
Seiring dengan penyerapan dana yang ditempatkan pemerintah kepada Bank Mandiri, sebesar Rp55 triliun, realisasi penyaluran kredit bank pelat merah tersebut naik dari yang sebelumnya ada di kisaran 8 persen menjadi 11 persen. Dus, kondisi ini, Purbaya yakin, stimulus yang disalurkan pemerintah melalui lima bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan segera membuahkan hasil.
Dia pun optimis, pada triwulan IV nanti ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen, berkat dorongan berbagai stimulus dari pemerintah.
“Jadi, kalau saya lihat kreditnya juga tumbuh dari 8 persen, sekarang sudah hampir 11 persen, data terakhir. Belum penuh satu bulan kan (dana ditempatkan pemerintah di sektem perbankan)? Ini sinyal positif. Artinya, kira-kira stimulus saya akan jalan di ekonomi. Jadi, saya positif triwulan IV ekonomi akan tumbuh mungkin di atas 5,5 persen,” imbuh Purbaya.
Sementara itu, kinerja penyaluran kredit Bank Mandiri itu diketahui Purbaya melalui inspeksi dadakan (sidak) yang dilaksanakannya pagi tadi. Sidak ini pun menjadikan gerilya kedua mantan Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu di antara lima bank Himbara.
“Biasa … Kita kasih apa, semacam sidak lah, dadakan. Mereka nggak tahu, baru tahu tadi pagi kali, pas saya masuk datang ke sana. Tapi diskusinya menarik sih dengan Bank Mandiri. Mereka lebih siap dibanding BNI karena mungkin udah dengar, cari-cari bocoran, terus kan jadi mereka siap-siap. Jadi bagus,” tutupnya.
Perlu diketahui, dalam laporannya Bank Mandiri mengungkapkan telah menyalurkan 63 persen atau sekitar Rp34,5 triliun dari total Rp55 triliun dana yang ditempatkan pemerintah di Perseroan. Dari total dana yang telah terserap tersebut, di antaranya disalurkan untuk pembiayaan di sektor padat karya yang berorientasi ekspor serta sektor yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dan menjadi suber utama penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah, termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Kemudian juga ke sektor-sektor strategis lainnya, antara lain perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam dan energi terbarukan, layanan kesehatan, manufaktur, serta kawasan industri.
“Melalui pembiayaan ini, Bank Mandiri berkomitmen membantu jutaan pelaku usaha agar terus tumbuh, naik kelas, dan menjadi penopang ekonomi kerakyatan yang tangguh. Hingga akhir September 2025, dari total dana tersebut sebesar Rp 34,5 triliun atau setara 63 persen telah berhasil disalurkan,” ujar Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, dalam keterangan resmi.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































