Menuju konten utama

Lanjutkan Negosiasi, DEN Bantah Indonesia Beri Akses Penuh ke AS

Mari Elka pastikan Indonesia akan terus bernegosiasi dengan AS dan memastikan kepentingan domestik tetap terlindungi.

Lanjutkan Negosiasi, DEN Bantah Indonesia Beri Akses Penuh ke AS
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu beserta sejumlah anggota DEN di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa (5/11/2024). (Tirto.id/M. Irfan Al Amin)

tirto.id - Penasihat Khusus Presiden untuk Perdagangan Internasional dan Kerjasama Multilateral, Mari Elka Pangestu, menegaskan bahwa Indonesia tidak memberikan akses penuh kepada Amerika Serikat seperti disampaikan Presiden Donald Trump saat mengumumkan kesepakatan tarif resiprokal dengan Indonesia.

Ia menyatakan, proses negosiasi dengan Negeri Paman Sam masih terus berlangsung dan dilakukan secara konstruktif dan positif, namun tetap menjaga kepentingan dalam negeri.

"Sebagai sebuah negara, kami akan memastikan kepentingan domestik kami tetap terlindungi. Ini bukan soal membuka diri sepenuhnya dan menyerahkan segalanya kepada AS, pendekatannya lebih bernuansa dan seimbang,” kata Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional tersebut, dalam wawancara dengan Bloomberg, dikutip Kamis (17/7/2025).

Ia mengakui bahwa sulit bagi tim negosiator Indonesia untuk memprediksi apakah Trump bersedia untuk kembali menurunkan tarif dari yang telah diumumkan baru-baru ini sebesar 19 persen.

Namun demikian, ia menekankan bahwa pemerintah akan terus menempuh jalur negosiasi dengan itikad baik, dan mencari bidang-bidang kemitraan untuk meningkatkan interaksi bisnis antara AS dan Indonesia.

Dalam hal ini, keinginan AS untuk mendiversifikasi rantai pasok mineral dan membangun sistem logistik yang lebih tangguh justru merupakan peluang strategis bagi Indonesia.

β€œIni sebenarnya merupakan potensi kerja sama yang bisa melampaui isu tarif, di mana kita bisa menjajaki potensi kemitraan, investasi, serta perdagangan,” ujarnya.

Terkait rencana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan mantan Presiden AS Donald Trump, Mari menyebut belum ada kepastian waktu maupun lokasi. Namun, ia menilai pertemuan tersebut penting untuk memperkuat fondasi kerja sama bilateral.

"Belum ada indikasi, tapi tentu saja lebih cepat lebih baik. Yang lebih penting saat ini adalah mempersiapkan fondasinya. Tim negosiasi kami masih berada di AS dan juga menyiapkan segala sesuatunya di Indonesia," katanya.

Yang jelas, pemerintah Indonesia menargetkan kerja sama dimaksud dapat menghasilkan skema "win-win" bagi kedua negara. "Kami sudah memiliki koneksi dengan mitra dari pihak AS, jadi ini akan menjadi hal penting untuk melanjutkan dialog dan mencari peluang yang dapat membuahkan hasil yang saling menguntungkan," tuturnya.

Adapun soal tarif nol persen yang disebut Trump untuk seluruh barang-barang AS ke Indonesia, Mari menuturkan bahwa pemerintah telah melakukan analisis atas dampaknya terhadap ekonomi nasional. "Jika Anda melihat situasi sebelumnya, tarif repsiprokal sebelumnya, faktanya 28 persen impor dari Amerika sudah nol persen. Jadi barang-barnag AS telah masuk dengan tarif yang rendah," jelasnya.

Baca juga artikel terkait TARIF TRUMP atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Insider
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dwi Aditya Putra