tirto.id - “Scrambled eggs/ Oh my baby how I love your legs/ Not as much as I love scrambled eggs”
Lirik itu konon menjadi salah satu alternatif Paul McCartney saat menciptakan "Yesterday" pada 1965.Lagu ini menjadi salah satu andalan The Beatles.
"Yesterday" pertama kali muncul sebagai salah satu lagu dalam album Help! Yang dirilis pada Agustus 1965. Sekitar satu bulan kemudian, "Yesterday" dirilis sebagai single di Amerika Serikat.
Tak perlu waktu lama, lagu ini merangsek mencapai nomor satu di tangga lagu AS. Pencapaian "Yesterday" dan banyak lagu ciptaan mereka lainnya membawa The Beatles ke puncak industri musik dunia.
Puluhan tahun kemudian, sejumlah seniman masih mengenang kiprah mereka. Pada 2015, sutradara Dan Fogelman membesut film berjudul Danny Collins yang dibintangi aktor beken Al Pacino. Film ini mengambil latar cerita mengenai surat yang dikirimkan John Lennon untuk seorang musisi muda.
Lalu pada 2019, sebuah produksi film garapan Universal Pictures mengambil tema mengenai kebesaran The Beatles dalam plot yang dikembangkan, berjudul Yesterday.
Lagu "Yesterday" bercerita tentang sang penyanyi yang meratapi hari kemarin ketika hubungan dengan pasangannya masih baik-baik saja. Selain ingar bingar rock n roll yang energik, tema kehilangan dan kesedihan memang tidak pernah terpisahkan dari karya-karya Paul McCartney dan The Beatles.
Salah satu lagu terkenal lain yang mereka hasilkan dengan tema ini adalah "The Long and Winding Road" yang dirilis sekitar 5 tahun setelah "Yesterday".
“Seperti 'Yesterday', 'The Long and Winding Road' mengangkat tema kehilangan yang sedih tanpa menjelaskan situasinya secara spesifik,” tulis Steve Turner dalam bukunya The Beatles: The Stories behind the Songs 1967-1970 (1994:119).
Lagu tersebut dibuat dengan komposisi yang sederhana. "Yesterday" juga bukan model lagu yang rumit dengan variasi nada dasar berubah-ubah atau permainan tempo dan ritmik yang terlalu dinamis.
Bahkan, Paul McCartney tampil hanya dengan gitar akustiknya. Dalam satu kesempatan tampil di New York, ia memang hanya memainkan gitarnya, bernyanyi, dan diiringi oleh kuartet alat musik gesek.
Yang agak berbeda, lagu ini diisi dengan melodi utama sepanjang 7 bar. Pada bagian pertama, chord F7 disambung dengan Em7 dan A7 sebelum diakhiri dengan D minor. Frasa ini kemudian menjadi sangat populer dalam kalimat musik.
Dalam artikelnya yang berjudul "Notes on 'Yesterday'", musikolog Alan Pollack membahas Yesterday secara detail.
“Instrumental pengiring seluruhnya terdiri dari gitar akustik dan kuartet string yang terdiri dari dua biola, viola, dan cello. Dengan dua elemen dicampur 100 persen terpisah satu sama lain ke saluran stereo yang terpisah dari vokal,” tulisnya.
Melodi dari Kembang Tidur
Cerita di balik proses penciptaan "Yesterday" cukup unik. Menurut Steve Turner yang menulis biografi McCartney dan The Beatles, melodi lagu tersebut muncul seketika dalam mimpi McCartney.
Sekali waktu McCartney menginap di rumah pacarnya di Wimpole Street. Ketika terbangun dari mimpi, ia bergegas menuju piano dan segera memainkannya. McCartney melakukan itu agar mimpinya tak dilupakan begitu saja.
Seperti diakui McCartney dalam banyak wawancara, sejak awal ia khawatir rangkaian melodi itu sebenarnya sudah pernah ada dalam ingatannya dan hanya terbawa ke dalam mimpi.
Untuk memastikan apakah melodi tersebut sudah pernah dibuat sebelumnya oleh orang lain, McCartney berkeliling mengunjungi orang-orang dalam industri musik yang dikenalnya. Ia ingin memastikan bahwa mereka belum pernah mendengarnya. Dengan begitu, ia bisa meyakinkan dirinya sendiri bahwa melodi itu bukan sekadar ingatan di kepalanya.
Setelah beberapa pekan berlalu dan tak ada yang mengklaim pernah mendengar melodi itu sebelumnya, penulisan lirik segera disiapkan. Meski melodinya bisa ditulis dengan cepat, proses menulis lirik ternyata bukan perkara mudah untuk McCartney.
Barry Miles dalam bukunya Paul McCartney: Many Years from Now (1998) menuliskan beberapa versi lirik alternatif yang ditulis McCartney, yang jauh berbeda dari apa yang akhirnya menjadi versi yang dirilis.
Ketika The Beatles sibuk menyelesaikan album Help!, McCartney justru tenggelam dengan melodi yang muncul dalam mimpinya itu. Namun akhirnya corat-coret lirik itu menemui titik terang saat mereka dalam perjalanan liburan ke Portugal pada bulan Mei 1965.
Dengan versi lirik yang dibawa dari Portugal, sebuah kaset demo dibuat. Awalnya, demo itu diperdengarkan kepada Chris Farlowe sebelum The Beatles benar-benar merekamnya. Tapi Farlowe menganggapnya terlalu lunak.
Meski tidak bisa menampilkan kesan yang terlalu baik di depan Farlowe, mereka sepakat memuatnya dalam album Help!. Lalu lagu itu dirilis sebagai single di AS dan menjadi salah satu lagu paling sukses sepanjang sejarah musik.
Beberapa spekulasi berkembang di kemudian hari. Ian Hammond, misalnya, sempat menduga bahwa McCartney sebenarnya mendapat inspirasi melodi itu dari lagu "Georgia on My Mind" karya Hoagy Carmichael yang dinyanyikan oleh Ray Charles.
Penulis: Tyson Tirta
Editor: Irfan Teguh Pribadi