tirto.id - Elfano Eneilmy, Kuasa Hukum Direktur Utama PT Wahana Adyawarna Menas Erwin Djohansyah, angkat bicara usai kliennya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu (24/9/2025).
Menas ditangkap terkait kasus dugaan korupsi pengurusan perkara di lingkungan Mahkamah Agung (MA) yang melibatkan eks Sekretaris MA, Hasbi Hasan.
"Saat ini saya belum bisa menanggapi banyak, karena kapasitas dan kedudukan Pak Menas sendiri sebenarnya tidak ikut terlibat dalam kasus suap Hasbi Hasan," kata Elfano dalam keterangan tertulis, Rabu.
Dia juga mengklaim bahwa Menas tidak pernah berurusan atau berkepentingan apapun dengan Hasbi Hasan. "Pak Menas tidak pernah mengurus apapun dan tidak pernah ada kepentingan apapun sama Hasbi Hasan," ujarnya.
Kata Elfano, dia masih terus menggali posisi Menas dan dasar hukum atas kasus yang menjerat kliennya ini. "Saya juga masih menggali mengenai kasus posisi beliau dan dasar hukum laporan pengembangan yang dibuat sendiri oleh KPK," pungkasnya.
Dia mengaku masih berada di luar kota, sehingga belum bisa mendampingi Menas yang tengah diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, malam ini.

Menas diduga menjadi pemberi suap atas pengurusan perkara kepada Hasbi Hasan. Dia ditangkap pada Rabu dan langsung digiring ke KPK oleh sejumlah penyidik.
Berdasarkan pemantauan Tirto, Menas tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, sekitar pukul 20.41 WIB. Menas terlihat mengenakan jaket berwarna biru dan celana hitam, memakai masker, serta sendal jepit. Saat namanya dipanggil, Menas menoleh ke arah wartawan dan mengacungkan jempol. Tangannya, terlihat lenggang tanpa diborgol.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan bahwa penangkapan ini dilakukan karena Menas telah dua kali mangkir dari panggilan penyidik. Budi juga mengatakan, Menas ditangkap di wilayah BSD Tangerang Selatan.
"Penangkapan dilakukan, mengingat yang bersangkutan sudah dua kali tidak hadir dalam pemanggilan pemeriksaan tanpa alasan. Penangkapan dilakukan oleh tim di wilayah BSD," kata Budi.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Rina Nurjanah
Masuk tirto.id


































