tirto.id - Diplomat Indonesia, Zetro Leonardo Purba, tewas setelah mendapatkan tembakan dari orang tak dikenal di Lima, Peru, Senin malam (1/9) waktu setempat. Nyawa Zetro tidak terselamatkan saat memperoleh penanganan medis.
Kementerian Luar Negeri RI membenarkan kabar tersebut. Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono telah memberikan konfirmasi pada Selasa pagi (2/9) melalui postingan di akun Instagram @menluri.
“Pada pagi hari ini, kami mendapatkan berita duka dari Lima (Peru). Salah seorang pegawai Kementerian Luar Negeri, saudara Zetro Leonardo Purba, beberapa jam yang lalu meninggal dunia di Lima karena ditembak oleh orang yang tidak dikenal,” ujar Menlu Sugiono.
Polisi setempat masih menyelidiki motif penembakan dan mengumpulkan bukti-bukti. Identitas pelaku belum terungkap.
Kronologi Penembakan Diplomat KBRI Zetro Leonardo Purba
Insiden meninggalnya staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Zetro Leonardo Purba, diawali dari aktivitasnya bersama istri. Pada Senin malam (1/9/2025) waktu setempat, diplomat 40 tahun itu bersama sang istri sedang bersepeda di kawasan permukiman Distrik Lince, Lima.
Tanpa diduga, ada pria tidak dikenal yang mendekati mereka. Pria ini langsung melepaskan tembakan tiga kali ke arah Zetro. Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri dengan identitas yang belum dikenali.
Zetro yang terluka segera dilarikan ke Klinik Javier Prado yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara. Menurut media lokal Panamericana Television, tim medis menyatakan Zetro meninggal dunia tidak lama setelah tiba di klinik.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa meter dari apartemen tempat tinggal Zetro dan istrinya. Untungnya, istri Zetro selamat dalam penembakan ini. Ia kini dalam perlindungan pihak kepolisian.
Pihak Kepolisian Nasional Peru segera melakukan olah tempat kejadian perkara sesaat setelah insiden. Tim forensik juga diterjunkan untuk mengumpulkan bukti. Hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai motif penembakan dan tidak ada barang milik korban yang dilaporkan hilang.
Zetro menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima. Ia baru lima bulan bertugas di Peru. Sebelumnya, ia pernah bertugas di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne, Australia.
Media lokal 24 Horas sempat mengidentifikasi korban sebagai "Cetro Leonardo Purba" dalam laporan awal mereka. Namun, informasi tersebut kemudian diluruskan berdasarkan unggahan duka dari KJRI Melbourne dengan mencantumkan nama lengkap "Zetro Leonardo Purba."
KBRI Lima telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru terkait pembunuhan ini. Selain itu, Kemenlu RI juga meminta agar penyelidikan terhadap Zetro dilakukan secara tuntas.
"Kami juga telah meminta kepada Dubes RI di Lima untuk mengikuti terus proses penyelidikan terhadap kasus ini kemudian melakukan proses-proses pemulangan almarhum ke Indonesia," kata Menlu Sugiono.
Zetro Leonardo Purba meninggalkan istri, Priscilia, dan tiga orang anak. Anak-anak Zetro yaitu Imanuela, Zefanya, dan Zefadia.
Penulis: Satrio Dwi Haryono
Editor: Ilham Choirul Anwar
Masuk tirto.id


































