tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyebut tingkat partisipasi pemilih Pilkada 2024, mencapai 68 persen. Angka itu dinilai positif pada hajatan pilkada.
"Jadi rata-rata nasionalnya sekitar 68 persen. Dalam kacamata kami itu juga sudah luar biasa di tengah tahapan-yang seperti ini," kata Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin saat rapat bersama Komisi II DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Afifuddin berterima kasih kepada semua pihak ihwal angka partisipasi pemilih tersebut yang dinilai sudah baik.
Afifuddin mengatakan angka partisipasi pemilih pada pilkada 2024 lebih rendah daripada Pemilu 2024, karena kalah sorotan.
"Calon yang pasti berbeda banyak jumlahnya dengan pileg dan juga pilpres yang sorotannya lebih banyak tertuju ke satu titik dengan pilkada yang secara serentak bersamaan seperti sekarang. Pada saat yang lalu-lalu, biasanya hanya 1-2 titik antara provinsi dan kabupaten," tutur Afifuddin.
Sebelumnya, Anggota KPU RI, August Melasz, memastikan siap melakukan evaluasi total Pilkada Serentak 2024.
"Sebenarnya gini teman-teman, proses evaluasi pasti akan tetap kami lakukan," kata August, saat jumpa pers di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Ia mengaku lembaganya sekilas melihat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2024 di bawah 70 persen. Menurutnya, angka seperti itu biasanya terbilang normal ketimbang Pilpres 2024.
"Memang kalau kami lihat sekilas ya, dari gambaran secara umum, ya kurang lebih di bawah 70 persen. Secara nasional rata-rata. Meskipun rata-rata nasional biasanya kalau dalam konteks pilkada dibandingkan pilpres [dan] pileg atau pemilu nasional itu biasanya di bawah," ujarnya.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama