tirto.id - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mengerahkan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) dalam upaya membantu pengadaan kapal pengawasan perikanan.
“Kami sudah lapor kepada Bapak Presiden juga. Bahkan, beliau mengatakan melalui Koperasi Merah Putih sedapat mungkin nanti setiap koperasi itu yang pesisir dibutuhkan kapal yang baru. Untuk kapal yang lebih modern, tidak seperti sekarang kapalnya agak kotor dan sebagainya,” ungkap Sakti dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Sakti menilai bahwa jumlah dan kondisi kapal pengawas milik pemerintah saat ini masih kurang ideal. Pemerintah tercatat hanya punya 29 unit di seluruh wilayah Indonesia.
“Pengawasan kami cuma sekian hari. Kapalnya juga kurang. Luasan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, kapalnya itu cuma 29 unit. Idealnya adalah 70,” jelas Sakti.
Selain Kopdes Merah Putih, Sakti mengatakan bahwa pemerintah juga mengandalkan pinjaman dan hibah luar negeri. Trenggono menyebut beberapa pinjaman dan hibah yang sudah dilakukan pihaknya adalah dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan nilai Rp600 miliar.
“Seperti di Sabang, di Saumlaki, lalu kemudian di Moa, lalu kemudian di Morotai. Itu hibah dari Jepang sejumlah Rp600 miliar dan sekarang sudah, tinggal terakhir di Sabang sama Natuna yang belum selesai. Yang lainnya sudah,” jelas Sakti.
Tak hanya Jepang, Sakti menyebut kementeriannya juga melakukan pinjaman dari Spanyol. Namun, dia tidak merinci besaran nominal pinjaman serta lembaga keuangannya. Lalu, dia menekankan tentunya persetujuan pinjaman luar negeri harus melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Agar dapat mendapatkan persetujuan, dia menyebut harus memenuhi angka Return on Investment (RoI).
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi
Masuk tirto.id


































