tirto.id - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, menyatakan kondisi ibu yang ditusuk anak kandungnya, MAS (14), di salah satu perumahan di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan sudah membaik.
Meski begitu, ibu pelaku hingga saat ini masih dirawat di RS Fatmawati, Lebak Bulus.
"Kondisi ibunya, infonya sudah membaik, [masih] dirawat di RS Fatmawati," ujar Gogo kepada awak media, Minggu (1/12/2024).
Menurut Gogo, berdasarkan data yang dihimpun kepolisian, ibu pelaku mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Beberapa di antaranya, luka di leher, lengan, punggung, dan pipi.
Di satu sisi, Gogo mengakui pihaknya belum meminta keterangan atau kesaksian dari ibu pelaku hingga Minggu ini. Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan usai kondisi ibu pelaku semakin membaik, karena hingga saat ini masih belum bisa diajak untuk berbicara.
"Kami juga belum bisa lihat karena belum bisa masuk, [ibu pelaku] enggak bisa diajak ngomong juga. [Pemeriksaan lanjutan dilakukan] nanti," tuturnya.
Di satu sisi, Gogo tidak mengungkapkan banyak hal soal status anak penusuk ibu sekaligus pembunuh ayah dan neneknya tersebut. Katanya, pemeriksaan dilakukan bersama dengan psikolog forensik.
"Ini masih proses. Ada mekanismenya psikologi forensik itu, ada pengenalan, terus pengenalan, butuh waktu," tutur Gogo.
Kesaksian Warga
Peristiwa penusukan itu terjadi di salah satu perumahan di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari. Pelaku juga menusuk APW dan RM, yang merupakan ayah dan neneknya sendiri hingga tewas.
Salah seorang warga penghuni perumahan mengaku mengenal baik nenek pelaku. Sebab, keduanya kerap terlibat aktivitas bersama di lingkungan perumahan mereka.
"Neneknya itu, yang meninggal punya kantor jual beli tanah. Saya sama neneknya itu dekat, sama-sama sering pengajian," ungkap warga tersebut yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui awak media di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024).
Menurut warga tersebut, sang nenek warga asli Kediri, Jawa Timur. Nenek pelaku merupakan pemilik rumah di permukiman tersebut.
Sementara itu, ayah pelaku merupakan warga Bogor, Jawa Barat. Setahu warga itu, ayah pelaku telah dimakamkan di Bogor.
"Bapaknya itu dosen. Iya [di kampus swasta]. Dia dimakamkan di Bogor karena asalnya dari Bogor," tutur warga.
Kata warga itu, ibu pelaku seorang pekerja. Ia mengenal ibu pelaku, sebab anaknya merupakan teman satu SMA dengan ibu pelaku.
Berdasar keterangan anaknya, warga menyebutkan bahwa pelaku merupakan anak yang tergolong pintar. Ia meyakini pihak keluarga tidak memberikan tekanan apapun kepada sang pelaku.
"Ibunya pelaku kalau enggak salah pengurus remaja masjid di sini, di situ. Saya punya anak, anak saya teman ibunya pelaku, dulu di SMA [bareng]," urai warga tersebut.
"Anaknya berprestasi itu. Anaknya termasuk orang yg pintar. Belajar apa juara. Cuma belakangan ini dia SMA kelas 1 ini nilainya drop. Mungkin kalau tekanan enggak karena dia islamnya kuat," lanjut dia.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto