tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan rencana program cek kesehatan gratis yang dimulai Februari 2024 bakal melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak swasta.
“Swasta itu, jadi layanan-layanan kesehatan swasta, kan perusahaan-perusahaan kan punya klinik-klinik kan,” kata Pratikno dalam Konferensi Pers usai mengikuti Rakor Tingkat Menteri (RTM) di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, pada Kamis (23/1/2025).
Pratikno berpendapat, peran klinik swasta bakal mengurangi beban puskesmas dalam menjalankan program cek kesehatan gratis. Sehingga, kata dia, kolaborasi ini akan menciptakan keberhasilan seperti saat penanganan pandemi COVID-19.
“Untuk mengurangi beban di puskesmas, klinik-klinik swasta itu ikut melakukan skrining. Itu dulu juga pernah kita lakukan pada saat penanganan covid,” ujar Pratikno.
Pratikno mengeklaim program cek kesehatan gratis ini mendapatkan sambutan tinggi dari masyarakat. Sehingga, diharapkan semua pihak dapat berpartisipasi dalam program ini.
“Pemerintah Pusat, Kementerian dan lembaga, Pemerintah Daerah, mulai dari Pemprov, Pemkab, Pemkot, sampai pada level Desavdan Kelurahan, mohon dukungannya. Dan juga TNI dan Polri, kita punya pengalaman luar basa dalam penanganan COVID-19 yang lalu. Jadi kami mohon dukungan juga dari TNI dan Polri, termasuk dari swasta dan organisasi-organisasi kemasyarakatan,” ujar dia.
Nantinya, cek kesehatan gratis ini memerlukan aplikasi SatuSehat untuk mempercepat proses skrining dan mengurangi antrean di fasilitas kesehatan.
Dalam aplikasi itu pula masyarakat akan menerima berbagai pengingat menjelang ulang tahun, seperti status aktif BPJS dan pengisian kuisioner kesehatan untuk mempercepat proses pemeriksaan.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto