Menuju konten utama

Kian Diminati, Tabungan Emas BSI Capai 250 Kg per Bulan

Investasi emas kian diminati, saldo emas BSI telah mencapai sekitar 621 kg.

Kian Diminati, Tabungan Emas BSI Capai 250 Kg per Bulan
Nasabah menunjukkan emas BSI di Gedung BSI Tower, Jakarta, Selasa (15/4/2025). BSI menghadirkan layanan BSI Cicil Emas, BSI Gadai Emas dan BSI Emas yang dapat dilakukan melalui BYOND by BSI sebagai salah satu solusi instrumen investasi ditengah kondisi ketidakpastian global. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/agr

tirto.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatat peningkatan signifikan pembelian emas sejak program Bullion Bank diluncurkan pada Februari 2025. Plt Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan, hingga akhir April lalu pembelian emas telah mencapai sekitar 250 kilogram per bulan.

Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat menjadikan emas sebagai instrumen investasi cukup tinggi, terutama di tengah tren kenaikan harga emas beberapa waktu lalu.

"Sampai bulan April ini, per bulan kira-kira 250an kilogram. Jadi mungkin nanti sampai akhir tahun bisa terbayang berapa ton," ujar Bob di Kementerian BUMN, Senin (5/5/2025).

BSI sendiri sebenarnya telah memfasilitasi berbagai aktivitas terkait emas sebelum Bullion Bank dirilis. Karena itu, total emas yang dikelola bank syariah terbesar Indonesia ini mencapai 17 ton emas.

Namun, untuk mengantisipasi kenaikan transaksi, nantinya volume pengelolaan tersebut akan terus ditingkatkan. "Masyarakat yang membutuhkan tabungan atau investasi emas bisa langsung bertransaksi di Supper Apps BSI yaitu di BYOND," jelasnya.

Bob juga menjelaskan bahwa Bisnis BSI Emas melalui BYOND cukup diminati, dengan pertumbuhan nasabah sekitar 28 persen menjadi 119 ribu per Maret 2025. Sementara saldo emas di BSI tercatat telah mencapai 621 kilogram.

Sebagai informasi, bisnis pembiayaan emas BSI secara keseluruhan tumbuh 82 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp14,33 triliun per Maret 2025. Cicil emas menjadi produk yang paling dominan dengan pertumbuhan mencapai 168,64 persen yoy menjadi Rp7,37 triliun. Sedangkan, gadai emas tumbuh 35,7 persen yoy menjadi Rp6,96 triliun.

Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, gadai emas bahkan mampu memberikan kontribusi fee based income (FBI) perusahaan sebesar 17,81 persen. Adapun FBI gadai emas tumbuh hingga 51,58 persen yoy menjadi Rp305 miliar.

Baca juga artikel terkait EMAS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana