Menuju konten utama

Naskah Khutbah Jumat Ramadhan: Meraih Berkah di Bulan Suci

Khutbah Jumat Ramadhan dapat diisi materi yang dapat meningkatkan motivasi menjalankan berbagai ibadah di bulan puasa. Simak teks khutbah Jumat berikut.

Naskah Khutbah Jumat Ramadhan: Meraih Berkah di Bulan Suci
Ilustrasi khutbah Jumat Ramadhan di masjid. (ANTARA/HO/Pemerintah Arab Saudi)

tirto.id - Materi Khutbah Jumat Ramadhan ini mengambil tema "Meraih berkah di bulan suci". Tema tersebut diangkat seiring dengan datangnya bulan Ramadhan yang penuh keberkahan untuk umat Islam.

Ramadhan adalah bulan mulia yang memiliki banyak keutamaan. Salah satunya, setiap amalan salih yang dilakukan saat Ramadhan akan diberikan pahala berkali lipat. Di samping itu, pada akhir Ramadhan terdapat malam yang dinanti yakni lailatul qadar.

Berkah bulan Ramadhan sudah selayaknya dijemput setiap orang mukmin. Berbagai amalan yang dapat ditingkatkan sepanjang Ramadhan seperti salat fardu tepat waktu, salat sunah, membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan sebagainya.

Naskah Khutbah Jumat Ramadhan

Khutbah Jumat memiliki dua bagian dalam pelaksanaannya. Khutbah pertama dimulai dari mukadimah yang berlanjut dengan materi utama. Adapun khutbah kedua umumnya diisi dengan kesimpulan, lalu dilanjutkan doa.

Berikut contoh teks khutbah Jumat bulan Ramadhan dengan tema meraih berkah di bulan suci:

1. Khutbah pertama

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Innal hamda lillahi nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhu wa na'udhu billahi min shururi anfusina wa sayyi'ati a'malina. Man yahdihillahu falaa mudillalaahu wa man yudlil falaa haadiya lah. Wa ashadu anna ilaaha illallah, wahdahu laa shareeka lah, wa ashadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluhu, salla Allahu 'alayhi wa 'alaa aalihi wa ashabihi wa man tabi'ah bi ihsanin ila yawmiddin. Allahumma 'allimna ma yanfa'una wa anfa'na bi ma 'allamtana wa zidna 'ilma wa arina al-haqq haqqan wa rzuqna ittiba'ahu wa arina al-batila batilan wa rzuqna ijtinabahu.

Amma ba’du ...

Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah...

Melalui khutbah Jumat ini, kami wasiatkan pada diri kami dan jemaah sekalian agar selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan sampai ajal menjemput. Iman dan takwa adalah pegangan bagi kita dalam menggapai rida Allah demi kebaikan hidup di dunia dan akhirat.

Segala puji dan syukur mari senantiasa kita panjatkan hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam yang paling berhak diibadahi. Dari Allah, kita semua mendapatkan limpahan nikmat dan rezeki dengan segala bentuknya.

Selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam beserta seluruh umat Islam sampai nanti datangnya hari kiamat. Semoga kita dikumpulkan bersama seluruh umat Islam di surga Allah kelak.

Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah...

Bulan Ramadan sering disebut sebagai bulan keagungan, bulan syahrum Mubarak, bulan yang penuh berkah. Salah satu hari di antaranya terdapat lailatul qadar sebagai malam yang jika menjalankan amal salih, setara nilainya dengan beribadah selama 1000 bulan

Mengenai keberkahan ini, Allah berfirman:

اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ‌ اِنَّا كُنَّا مُنۡذِرِيۡنَ

Innaaa anzalnaahu fii lailatim mubaarakah; innaa kunnaa munziriin

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan." (QS. Ad-Dukhan: 3)

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia telah menurunkan Al-Qur'an pada malam yang dikenal dengan lailatul qadar untuk memperingatkan hamba-Nya dan supaya mereka takut kepada siksa-Nya. Pada malam itu, Dia telah merinci semua hal yang bermanfaat bagi hamba-Nya di dunia dan di akhirat. Dia adalah Tuhan semesta alam yang mengatur langit dan bumi, dan yang ada di antara keduanya.

Allah telah menurunkan Al-Qur'an pada malam qadar, seperti disebutkan dalam surah Al-Qadr ayat 1-3 berikut ini:

اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ

Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ

Wa maa adraaka ma lailatul qadr

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ  ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ

Lailatul qadri khairum min alfii shahr

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah...

Ibadah pada malam qadar itu mempunyai nilai yang sangat tinggi di mata Allah, lebih tinggi daripada ibadah selama seribu bulan.

Pada ayat ini, Allah menerangkan keutamaan lailatul qadar yang sebenarnya. Malam itu adalah suatu malam yang memancarkan cahaya hidayah sebagai permulaan tasyri' yang diturunkan untuk kebahagiaan manusia.

Malam itu juga sebagai peletakan batu pertama syariat Islam, sebagai agama penghabisan bagi umat manusia. Ajarannya sesuai dengan kemaslahatan hidup manusia sepanjang zaman.

Malam tersebut lebih utama dari seribu bulan yang mereka lalui dengan bergelimang dosa kemusyrikan dan kesesatan yang tidak berkesudahan.

Ibadah pada malam itu mempunyai nilai tambah berupa kemuliaan dan ganjaran yang lebih baik dari ibadah seribu bulan

Peristiwa turunnya Al-Qur'an itu terjadi pada bulan Ramadan sebagaimana firman Allah:

شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ

Shahru Ramadaanallaziii unzila fiihil Qur'aanu hudal linnaasi wa baiyinaatim minal hudaa wal furqoon; faman shahida minkumush shahra falyasumhu wa man kaana mariidan aw 'alaa safarin fa'iddatum min ayyaamin ukhar; yuriidul laahu bikumul yusra wa laa yurii

Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185).

Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah...

Keberkahan Ramadhan juga tampak pada ibadah puasa wajib yang dilakukan sebulan penuh. Saat berpuasa tersebut, setidaknya ada tiga manfaat ya bisa kita peroleh. Manfaat itu adalah fâ’idah rûhiyyah (manfaat psikologis/spiritual/kejiwaan), fâ’idah ijtimâ’iyyah (manfaat sosial-kemasyarakatan), dan fâ’idah shihhiyyah (manfaat kesehatan).

Manfaat kejiwaan yang diperoleh dengan berpuasa Ramadhan, yaitu pembiasaan diri kita agar berlaku sabar, pengendalian hawa nafsu, dan ekspresi atau ungkapan mengenai karakteristik takwa yang tertanam dalam hati. Dengan begitu, takwa menjadi tujuan khusus saat berpuasa Ramadhan.

Adapun manfaat sosial-kemasyakatan dalam puasa Ramadhan adalah pembiasaan untuk tertib, disiplin dan bersatu padu, cinta keadilan, dan kesetaraan di antara umat Islam. Puasa juga membentuk rasa kasih sayang dan berbuat baik di antara kaum Muslim. Dengan begitu, puasa Ramadan melindungi masyarakat dari keburukan-keburukan dan kerusakan.

Puasa juga memiliki manfaat kesehatan. Puasa akan membersihkan usus dan pencernaan, memperbaiki perut yang terus-menerus beraktivitas, membersihkan badan dari lendir-lendir (lemak-lemak), hingga kolesterol yang menjadi sumber penyakit. Puasa juga menjadi cara mengatur pola makan yang lebih sehat.

Oleh karena itu, marilah kita jadikan bulan kesederhanaan, bulan peribadatan, bulan memperbanyak berbuat kebajikan kepada orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Jadikan Ramadhan sebagai bulan perlindungan badan kita, ucapan kita, dan hati kita dari hal-hal yang dilarang agama.

Beberapa contoh hal tidak terpuji yang harus dijauhi seperti menjauhi perkataan keji, ghibah, menebar hoaks, fitnah, hate speech (ujaran kebencian), hingga adu domba. Penggunaan media sosial juga mesti bijak.

Marilah kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan penyucian badan dan rohani dari segala keburukan. Semoga kita mendapatkan hikmah yang berharga dan keberkahan hidup.

Demikianlah khutbah Jumat kali ini, semoga bermanfaat dan kita insya Allah bisa meraih keberkahan di bulan Ramadhan. Aamiin yaa robbal 'alamiin.

2. Khutbah kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Latin:

Alhamdulillahi rabbil 'alamin, wa ash-shalatu wa as-salamu 'ala ashrafil anbiya'i wal-mursalin, nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wa sahbihi ajma'in.

Amma ba'du, faya ayyuha an-nasu, ittaqu Allaha ta'ala, wa tharu al-fawahisha ma daharawa ma batan, wa hafizu 'ala at-ta'ati wa huduri al-jum'ati wal-jama'ati. Wa 'alamu anna Allaha amarakum bi-amrin badaa fihi binafsihi, wa thanna bi-mala'ikati qudsihi. Fa qala ta'ala wa lam yazal qayilan 'aliman: "Inna Allaha wa mala'ikatahu yusalluna 'ala an-nabiyyi ya ayyuha alladhina amanu sallu 'alayhi wa sallimu tasliman."

Allahumma salli 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammadin kama sallayta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, innaka Hamidun Majid. Wa barik 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammadin kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, innaka Hamidun Majid.

Allahumma ighfir lil-muslimina wal-muslimat, wal-mu'minina wal-mu'minat, al-ahyaa'i minhum wal-amwat, innaka Sami'un Qaribun Mujibu ad-da'wati.

Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idh hadaytana wa hab lana min ladunka rahmatan innaka antal Wahhab.

Allahumma inna nas'aluka al-huda wa at-tuqaa wa al-'afafa wa al-ghina.

Allahumma ahsin 'aqibatana fi al-umuri kulliha wa ajirna min khizyi al-dunya wa 'adhabi al-akhirah.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Edusains
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar