tirto.id - Opor ayam, rendang hingga sambal goreng hati menjadi beberapa menu yang biasanya selalu ada setiap Lebaran. Namun, setiap orang ternyata memiliki batas toleransi masing-masing terhadap makanan bersantan, gula, garam hingga makanan pedas.
Bagi sebagian orang ada yang mengonsumsi sedikit saja makanan pedas atau bersantan sudah menyebabkan sakit perut atau bahkan diare. Sedangkan bagi sebagian orang lainnya mengonsumsi banyak makanan bersantan tak menjadi masalah.
"Orang yang memiliki riwayat masalah pencernaan maka sebaiknya hindari makanan pedas dan bersantan karena akan menimbulkan diare," ujar ahli gizi dari Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Christina Andhika Setyani melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, seperti diwartakan Antara.
Christina menambahkan, untuk itu yang bisa dilakukan adalah menyadari dan mengenali batas kemampuan diri soal makanan.
Christina menjelaskan secara umum Kementerian Kesehatan menyarankan tingkat konsumsi normal untuk gula adalah 54gr (4sendok makan), garam 2000mg, natrium 1 sendok teh dan lemak atau minyak 72 gr atau 5 sendok makan untuk seluruh asupan makan per hari.
"Batas batas inilah yang harus diperhatikan dalam konsumsi makanan terutama makanan lebaran yang notabene mengandung banyak lemak, garam dan gula," jelas Christina.
Asupan gula, garam dan lemak yang berlebih dalam waktu lama akan meningkatkan risiko penyakit tidak menular lain seperti diabetes, jantung, hipertensi.
"Dan sebenarnya, makanan khas lebaran seperti rendang, sambal goreng, hingga opor pastinya bukan makanan yang hanya dimakan setahun sekali saat Lebaran. Makanan-makanan ini rata-rata juga banyak dijual di rumah makan atau dimasak di rumah," ujar Christina.
Oleh sebab itu Christina menyarankan supaya lebih pintar dalam mengenali batas diri terhadap makanan, apalagi jika sudah memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes, kolesterol tinggi, jantung dan hipertensi yang lama.
"Sudah pasti jumlah asupan makanan bersantan dan gula tinggi harus diatur dan diperhatikan kembali," tambah Christina.
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH