tirto.id - Setelah menjalani puasa selama 30 hari selama bulan Ramadan dan merayakan Idulfitri, pola makan tentu juga akan kembali normal dan berjalan seperti biasa.
Namun, perlu waspada dengan asupan kalori yang melonjak diikuti pertambahan berat badan saat menyantap makanan Idulfitri yang biasanya bersantan dan mengandung lemak tinggi.
Karenanya, ada beberapa cara dan tips yang bisa dilakukan agar tubuh tetap berenergi dengan menjalani pola hidup sehat dan seimbang
Menurut Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood, Moch. Aldis Ruslialdi, sarapan harus tetap dilakukan, syaratnya dengan memasukkan menu yang bergizi berimbang.
"Proporsi menu menggunakan pedoman gizi seimbang, yakni 2/3 piring makanan pokok, 1/6-nya lauk pauk, 1/6 buah, 2/3 sayuran," kata Aldis seperti dilansir dari Antara, Selasa (26/5/2020).
Kemudian jika ingin ngemil makanan, bisa dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB.
"Biasakan ngemil teratur, jadwalkan ngemil yang sehat," imbuhnya.
Lalu dilanjutkan makan siang dengan menu yang tetap bergizi seimbang. Saat makan siang cenderung tak akan terlalu banyak karena perut sudah terisi pada pagi dan jelang waktu makan siang.
Selanjutnya, bisa kembali ngemil pada sore hari sehingga porsi makan di waktu malam juga tidak akan terlalu banyak.
Aldis menyarankan agar membatasi asupan gula, garam dan gula dalam menu makanan.
Asupan gula yang disarankan, ujar dia, maksimal 50 gram atau 4 sendok makan per hari, garam 1 sendok teh atau 5 gram, sementara lemak 67 gram atau 5 sendok makan minyak (lebih banyak lemak sehat yakni 4 sendok makan lemak baik disarankan).
Jangan lupakan minum air putih, lalu kembalilah berolahraga kardio dengan pilihan intensitas sedang 5 kali dalam seminggu selama 30 menit, atau 25 menit kardio intensitas tinggi 3 kali seminggu, dan 2 kali seminggu latihan beban dengan intensitas sedang-tinggi.
"Dianjurkan intensitas sedang dan pola latihan beban, cukup dengan beban berat badan, 2 kali seminggu 45 menit per sekali latihan," tukas Aldis.
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH
