tirto.id - WhatsApp (WA) merupakan aplikasi yang memfasilitasi komunikasi antarmanusia di era modern, baik terkait bisnis maupun pribadi. Dengan aplikasi tersebut, artinya, data dan pesan privasi menjadi lebih terdigitalisasi.
Kemudahan dalam berkomunikasi dan bertukar informasi dapat menjadi keuntungan tetapi juga berpotensi membawa kesialan. Apabila tidak awas, Anda bisa saja menjadi target orang-orang tak bertanggung jawab yang meretas akun Anda.
Karenanya, penting untuk menjaga keamanan data pribadi dan menghindari WA disadap. Namun, tak perlu terlalu risau, terdapat cara untuk mengamankan WA agar tidak disadap.
Ciri-Ciri WA Disadap
Sebelum menerapkan cara mengamankan WA, Anda mesti mengetahui lebih dulu ciri-ciri WA disadap. Lantas bagaimana cara mengetahui bahwa akun WhatsApp sedang disadap jarak jauh? Berikut adalah beberapa tanda akun Anda sedang dipantau.
- Baterai lekas habis.
- Terdapat bunyi aneh dari ponsel selama panggilan suara atau video. Ini menandakan bahwa seseorang sedang merekam panggilan Anda.
- WhatsApp kerap mengalami hang atau error.
- Suhu ponsel memanas secara tidak wajar
- Pesan sudah terbaca dengan sendirinya
- Adanya pesan yang terkirim dari WhatsApp Anda secara misterius
- Riwayat masuk dari perangkat yang tidak dikenal
Cara Mengamankan WA agar Tak Disadap
Ada beberapa cara mengamankan WA agar tidak disadap. Berikut beberapa di antaranya:
1. Install VPN saat Menggunakan Wi-Fi Publik
Cara agar WhatsApp tidak disadap yang pertama ialah menggunakan VPN (Virtual Private Network). Jika Anda menggunakan jaringan internet yang bersifat privat seperti VPN, kemungkinan disadap akan lebih kecil.Penggunaan VPN dapat membantu Anda menghindari WA disadap. VPN dapat mencegah peretas memata-matai Anda karena aktivitas internet Anda tidak akan bisa dipantau.
2. Gunakan Perangkat Lunak Antivirus untuk Menghapus Malware dari Ponsel Anda
Cara WA tidak disadap berikutnya adalah menggunakan aplikasi pihak ketiga, yakni aplikasi antivirus. Perangkat lunak antivirus dapat membantu Anda mendeteksi dan menghapus malware atau virus yang masuk ke ponsel.Meskipun WhatsApp memiliki fitur keamanan seperti enkripsi, bukan berarti kemungkinan disadap tidak ada. Biasanya, peretas menggunakan serangan phishing, yang mengharuskan Anda mengklik pesan teks atau surel berisi tautan atau lampiran berbahaya. Setelah Anda mengklik tautannya, Anda akan diarahkan ke situs web yang berisi malware atau langsung memasangnya di ponsel Anda.
Demikian pula, mengunduh lampiran berbahaya dapat menyebabkan virus terinstal di perangkat Anda. Untuk menghapusnya, Anda dapat menginstal aplikasi antivirus yang tepercaya.
3. Hentikan WhatsApp Berbagi Data dengan Facebook
Nomor telepon yang Anda daftarkan ke WhatsApp akan dibagikan ke Facebook karena keduanya telah terintegrasi. Namun, enkripsi ujung ke ujung memungkinkan hanya dapat diakses oleh Anda dan orang yang Anda kirimi pesan.Meski begitu, tetap saja informasi yang turut dibagikan di Facebook membuat Anda merasa tidak nyaman. Untungnya WhatsApp menyediakan fitur untuk menghentikan pembagian informasi WhatsApp ke Facebook.
Berikut caranya:
- Buka WhatsApp, lalu pergi ke menu “Settings”
- Pilih menu “Account”
- Masuk ke “Share My Account Info”
- Pilih “Don’t Share”
4. Ubah Password AndaJika Anda mendapati kegiatan mencurigakan di WhatsApp Anda, sebaiknya segera ubah kata sandi ponsel atau komputer Anda. Hal ini dapat membantu menghindari WA disadap.
Mengubah kata sandi juga disarankan jika Anda pernah meninggalkan perangkat tanpa pengawasan atau membuka kuncinya menggunakan kata sandi di hadapan orang lain, termasuk seseorang yang Anda percayai sekalipun.
5. Nyalakan Verifikasi Dua Langkah dan Non-aktifkan Lokasi GPS
Verifikasi dua langkah adalah lapisan keamanan tambahan yang membantu melindungi akun dan menghindari WA disadap. Setelah mengaktifkannya, Anda akan diminta memasukkan kode pin enam digit saat masuk ke WhatsApp dengan nomor telepon Anda.Verifikasi dua langkah bisa menjadi cara mengamankan WA agar tidak disadap secara cukup ampuh. Hal ini karena siapa pun yang mencoba menggunakan akun WhatsApp Anda di perangkat lain akan kesulitan. Namun, jika Anda membagikan lokasi atau mengaktifkan GPS, kemungkinan disadap menjadi timbul kembali.
Menurut survei Forbes, sebanyak 45 persen pengguna internet bersikap proaktif menonaktifkan lokasi mereka untuk mencegah peretas. Karenanya, alternatif cara mencegah WA disadap juga termasuk tindakan menonaktifkan fitur lokasi GPS di ponsel.
Berikut cara mengatur verifikasi dua langkah di WhatsApp:
- Buka WhatsApp dan buka Settings > Account > Two-Step Verification > Turn On.
- Masukkan PIN enam digit, masukkan lagi untuk mengonfirmasi, lalu ketuk “Next”.
- Ketikkan alamat surel. Ini opsional, jadi Anda dapat mengetuk Skip > Skip Email, jika Anda memilih untuk tidak menambahkannya.
- Menambahkan alamat surel memungkinkan Anda menyetel ulang verifikasi dua langkah jika diperlukan, yang juga menjaga keamanan akun Anda. Jika Anda melewatkan langkah ini, Anda sudah selesai.
- Jika Anda memasukkan alamat surel, konfirmasikan dan ketuk “Save” atau “Done”.
6. Ubah Nomor WhatsAppUntuk mendaftar WhatsApp, Anda perlu memasukkan nomor ponsel. Jika mengetahui nomor tersebut, peretas akan memantau aktivitas WhatsApp Anda.
Cara agar WhatsApp tidak disadap jika Anda sudah melihat tanda-tandanya, pertimbangkan untuk mengubah nomor telepon. Berikut caranya.
- Buka WhatsApp dan buka Settings > Account > Change Number > Next.
- Masukkan nomor telepon lama Anda (saat ini) dan nomor baru di tempat yang tersedia, lalu ketuk “Next”.
- Jika Anda ingin WhatsApp memberitahu kontak Anda bahwa Anda telah mengubah nomor Anda, aktifkan “Notify Contacts”, pilih antara memberi tahu semua kontak, kontak yang Anda ajak ngobrol, dan daftar khusus, lalu ketuk “Done”.
7. Reset Pengaturan Ponsel AndaCara mengamankan WA agar tidak disadap berikutnya adalah melakukan reset ulang pada perangkat ponsel Anda. Meski spyware di ponsel Anda dapat diperiksa, sebagian besar perangkat lunak berbahaya dirancang untuk tetap tersembunyi. Hal terbaik untuk dilakukan adalah melakukan reset pabrik pada ponsel Anda.
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Fadli Nasrudin