tirto.id - Dalam hubungan pernikahan, masalah seksual sering kali menjadi hal yang bisa memicu pertangkaran bahkan perceraian.
Salah satu permasalah seksual yang kerap membuat hubungan relasi dengan pasangan atau suami bermasalah adalah ejakulasi dini pada suami.
Menurut laman Mayo Clinic, ejakulasi dini terjadi pada pria adalah ketika air mani keluar dari tubuh (ejakulasi) lebih cepat dari yang diinginkan saat berhubungan seks. Ejakulasi dini adalah keluhan seksual yang umum. Sebanyak 1 dari 3 orang mengatakan bahwa mereka pernah mengalaminya.
Dilansir dari laman NHS, sebuah penelitian yang melibatkan 500 pasangan menemukan waktu rata-rata ejakulasi terjadi sekitar 5 setengah menit setelah mulai berhubungan seks atau terjadinya penetrasi.
Pedoman internasional mendefinisikan ejakulasi dini sebagai ejakulasi teratur dalam waktu 1 menit setelah terjadi penetrasi penis ke vagina pasangan.
Apa saja tanda terjadinya ejakulasi dini?
Ejakulasi dini tidak perlu dikhawatirkan jika tidak sering terjadi. Tetapi Anda mungkin didiagnosis menderita ejakulasi dini jika Anda:
- Selalu atau hampir selalu ejakulasi dalam 1 sampai 3 menit penetrasi
- Tidak mampu menunda ejakulasi saat berhubungan seks hampir sepanjang waktu
- Merasa tertekan dan frustrasi, dan akibatnya cenderung menghindari keintiman seksual
Gejala ejakulasi dini
Gejala utama ejakulasi dini adalah tidak mampu menunda ejakulasi lebih dari tiga menit setelah penetrasi penis ke vagina. Tapi itu mungkin terjadi di semua situasi seksual, bahkan saat masturbasi.
Jenis dan penyebab ejakulasi dini
Ada dua jenis ejakulasi dini, yaitu,
1. Ejakulasi dini primer
Ejakulasi dini primer adalah saat ejakulasi dini sudah selalu terjadi. Penyebab ejakulasi dini primer seringkali bersifat psikologis, seperti pengalaman seksual yang traumatis di usia dini.
2. Ejakulasi dini sekunder
Ejakulasi dini sekunder adalah saat ejakulasi dini baru sesekali terjadi. Ejakulasi dini sekunder dapat disebabkan oleh faktor psikologis dan fisik. Penyebab fisik dapat berupa terlalu banyak minum alkohol dan radang kelenjar prostat (prostatitis).
Jika ejakulasi dini Anda disebabkan oleh kondisi fisik, maka mengobati kondisi yang mendasarinya akan membantu. Seorang dokter umum dapat menyarankan pilihan pengobatan yang memungkinkan untuk Anda mengatasi masalah ini.
Sedangkan mengobati ejakulasi dini yang disebabkan oleh faktor psikologis bisa jadi lebih menantang. Tetapi kebanyakan pria yang bertahan dengan pengobatan menemukan bahwa masalahnya teratasi.
Apa yang harus dilakukan jika pasangan mengalami ejakulasi dini?
Ejakulasi dini memang menjadi salah satu sumber masalah yang bisa menyebabkan hubungan suami istri tak lagi harmonis. Sebab ejakulasi dini bisa membuat suami minder saat harus melakukan hubungan seks. Sementara itu, perempuan juga bisa merasa tak nyaman lantaran pasangannya menderita ejakulasi dini dan tak mampu memuaskan kebutuhan biologis atau seksualnya.
Lantas apa yang harus dilakukan jika pasangan mengalami ejakulasi dini? Berikut beberapa tips atau cara yang bisa Anda lakukan jika memiliki pasangan yang mengalami ejakulasi dini.
1. Jangan pernah menuntut seks secara agresif.
Dilansir dari laman Times of India, Saat Anda mengetahui bahwa pasangan Anda mengalami ejakulasi dini, maka jangan pernah menuntut seks yang agresif dari pasangan Anda. Sebab hubungan seks yang semakin panas akan cepat membuat suami Anda mengalami ejakulasi.
2. Usahakan tidak mengungkapkan kekecewaan Anda secara fulgar pada pasangan.
Memiliki pasangan yang mengalami ejalukasi dini tentu bisa memicu kekecewaan. Jika Anda memiliki pasangan yang mengalami ejakulasi dini usahakan untuk tidak mengungkapkan kekecewaan Anda secara fulgar, apalagi jika pasangan Anda adalah orang yang sensitif dan tertutup.
Sebab, jika Anda mengatakan kekecewaan Anda terlalu fulgar, justru bisa membuat pasangan Anda semakin tertekan dengan kondisi yang ia alami dan bisa saja akan menolak untuk berhubungan seksual lagi dengan Anda lantaran merasa tak bisa memuaskan Anda.
3. Ajak pasangan untuk konsultasi ke dokter.
Cobalah untuk membicarakan kegelisahan Anda dengan pasangan. Anda bisa coba menggali apa masalah yang dihadapi suami, apakah ada beban psikologis atau masalah kesehatan tertentu yang membuat suami mengalami ejakulasi dini.
Setelah itu, cobalah mengajaknya pasangan berkonsultasi dengan dokter maupun psikolog untuk mengurai dan mencari solusi dari masalah ejakulasi dini yang ia hadapi.
4. Jangan membicarakan masalah ini ke orang lain.
Jangan membicarakan masalah ejakulasi dini yang pasangan alami secara terbuka dengan teman-temannya atau teman Anda. Sebab, ini adalah masalah yang sangat pribadi dan tidak pantas untuk diumbar dengan orang lain.
5. Lakukan foreplay dengan santai.
Sebelum memulai sesi penetrasi, lakukanlah foreplay dengan santai dan hindari foreplay yang terlalu panas dan penuh semangat. Selain itu, jangan terlalu tergesa-gesa untuk melakukan penetrasi.
Biarkan bercinta menjadi tindakan yang lembut dan romantis untuk mengungkapkan perasaan Anda satu sama lain.
6. Buat suasana lebih santai dan romantis.
Anda dan pasangan bisa manfaatkan musik yang santai sambil menyalakan lilin beraroma terapi atau dupa untuk menciptakan suasana santai dan lebih rileks.
7. Coba gunakan sex toys.
Anda dan pasangan bisa menggunakan sex toys sebagai alat bantu untuk bercinta. Selain itu, Anda bisa meminta pasangan untuk memuaskan Anda sebelum sesi penetrasi dimulai sehingga Anda bisa terpuaskan secara biologis dan seksual serta pasangan juga tidak terlalu terbebani dengan ejakulasi dini yang ia alami.
8. Bercinta di pagi hari.
Cobalah untuk bercinta di pagi hari saat tubuh-pikiran Anda dan pasangan telah beristirahat dengan baik dan Anda merasa segar kembali.
Hal ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi ejakulasi dini yang mungkin terjadi karena faktor psikologis ketika suami Anda kelelahan lantaran pekerjaan yang membosankan serta melelahkan di hari itu.
9. Masturbasi sebelum berhubungan seks.
Dilansir dari laman NHS, pasangan Anda mungkin bisa melakukan masturbasi 1 sampai 2 jam sebelum berhubungan seks agar saat sesi bercinta dengan Anda durasi penetrasinya bisa lebih lama dan tidak terlalu cepat mengalami ejakulasi.
10. Gunakan kondom.
Pasangan Anda bisa menggunakan kondom yang tebal untuk membantu mengurangi sensasi dan membuatnya lebih cepat mengalami ejakulasi.
11. Atur nafas.
Anda bisa meminta suami untuk coba mengatur nafas dan mengendalikan ejakulasi. Mengambil napas dalam-dalam untuk mematikan refleks ejakulasi (refleks otomatis tubuh, saat pasangan Anda ejakulasi) sebentar bisa membantu memperlambat ejakulasi.
12. Ekspresikan cinta dengan cara lain.
Hubungan seksual mungkin memang menjadi salah satu kebutuhan saat sudah menikah. Namun, saat pasangan Anda mengalami ejakulasi dini, mungkin Anda bisa meminta pasangan meluangkan lebih banyak waktunya untuk mendengarkan Anda dan terlibat dalam aktivitas yang Anda sangat sukai.
Hal ini bisa membuat Anda dan pasangan lebih harmonis dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan beraktifitas bersama sembari melakukan terapi untuk mengatasi masalah ejalukasi dini yang dialami oleh pasangan Anda.
Editor: Iswara N Raditya