Menuju konten utama

Ketahui 10 Manfaat Minyak Wijen untuk Kesehatan Tubuh

Manfaat minyak wijen untuk kesehatan di antaranya menjaga kesehatan jantung hingga sumber antioksidan.

Ketahui 10 Manfaat Minyak Wijen untuk Kesehatan Tubuh
Ilustrasi minyak wijen. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bagi penggemar Chinese food pasti sudah akrab dengan minyak wijen, alias sesame oil. Minyak wijen adalah salah satu minyak yang digunakan sebagai bahan untuk memproses berbagai olahan masakan.

Selain Chinese food, sejumlah masakan Jepang dan Timur Tengah, juga kerap menggunakan minyak wijen sebagai bahan utama.

Menurut laman Web MD, minyak wijen dibuat dari biji wijen mentah atau panggang. Bijinya berasal dari tanaman wijen (Sesamum indicum).

Minyak wijen yang terbuat dari biji mentah berwarna lebih terang serta memiliki rasa yang lembut dan netral. Sebaliknya, biji wijen yang sudah dipanggang akan berwarna lebih gelap, dan memiliki rasa yang lebih pedas.

Selain sangat tepat untuk dijadikan bahan olahan berbagai masakan, minyak wijen memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Kandungan nutrisi minyak wijen

Berikut adalah berbagai kandungan nutrisi minyak wijen seperti dilansir dari Medical News Today:

Dalam satu sendok makan (sdm) minyak wijen terdapat berbagai kandungan nutrisi seperti berikut:

- energi 124 kilokalori

- protein 0 gram (g)

- karbohidrat 0 g

- lemak total 14 g

- asam lemak, total jenuh 1,99 g

- asam lemak, tak jenuh tunggal total 5,56 g

- asam lemak, total tak jenuh ganda 5,84 g

- vitamin E (alfa-tokoferol) 0,196 miligram (mg)

- kolin 0,028 mg

- vitamin K 1,9 mikrogram

- lignan untuk mencegah kanker

- fitosterol untuk menurunkan kadar kolesterol

- antioksidan untuk melindungi sel dari radikal bebas

Daftar manfaat minyak wijen untuk kesehatan

Berikut adalah daftar manfaatnya seperti dilansir dari Healthline:

1. Sumber antioksidan

Antioksidan adalah zat yang dapat mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas. Jika radikal bebas terus menumpuk di dalam sel Anda, maka tumpukan itu bisa menyebabkan peradangan, serta berbagai penyakit.

Pada sebuah studi yang dilakukan pada tikus lab, terbukti tikus yang diberi suplemen minyak wijen secara rutin, terlindung dari kerusakan sel jantung.

Minyak wijen juga memiliki efek serupa bila digunakan secara topikal. Sebuah studi yang juga dilakukan pada tikus lab membuktikan, minyak wijen dapat mengurangi kerusakan sel dengan menghambat senyawa, xantin oksidase dan oksida nitrat, menghasilkan radikal bebas.

2. Bisa menjadi anti radang

Sebuah studi membuktikan bahwa minyak wijen dapat mengurangi munculnya pemicu peradangan, yaitu mengurangi produksi oksida nitrat.

Selain itu, pengobatan tradisional Taiwan telah lama menggunakan minyak wijen karena memiliki senyawa anti-inflamasi. Pengobatan tradisional Taiwan ini digunakan untuk mengobati radang sendi, sakit gigi, dan luka goresan.

3. Menjaga kesehatan jantung

Minyak wijen mengandung sekitar 82% asam lemak tak jenuh. Secara khusus, minyak wijen ini kaya akan asam lemak omega-6. Asam lemak omega-6 adalah jenis lemak tak jenuh ganda yang berperan penting dalam pencegahan penyakit jantung.

Sebuah studi yang dilakukan selama 1 bulan pada 48 orang dewasa, menemukan mereka yang mengonsumsi 4 sendok makan (59 ml) minyak wijen setiap hari, mengalami penurunan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida yang lebih besar, ketimbang mereka yang mengonsumsi minyak zaitun.

4. Mengontrol gula darah

Minyak wijen dapat mengontrol kadar gula darah, sehingga sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Sebuah studi terhadap tikus yang terkena diabetes menemukan dengan memberikan diet minyak wijen 6% selama 42 hari, menghasilkan penurunan gula darah yang signifikan, ketimbang tikus yang tidak diberi minyak wijen.

Sebuah studi terhadap 46 orang dewasa yang menderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi minyak wijen secara rutin selama 90 hari, menemukan minyak wijen sangat signifikan mengurangi gula darah dan hemoglobin A1c (HbA1c), dibandingkan dengan kelompok plasebo. Kadar HbA1c merupakan indikator pengendalian gula darah jangka panjang.

5. Menyembuhkan nyeri sendi

Sebuah penelitian terhadap hewan pengerat membuktikan bahwa minyak wijen dapat meredakan penyakit nyeri sendiri.

Penelitian yang dilakukan selama 28 hari terhadap tikus, yang diberi dosis harian minyak wijen sebanyak 1 ml per kg (berat badan tikus), membuktikan tikus mengalami penurunan penanda stres oksidatif, serta nyeri sendi.

6. Menyembuhkan luka dan luka bakar

Sebuah studi terhadap tikus lab, menunjukkan pengobatan topikal dengan minyak wijen dapat mengurangi luka dan luka bakar. Meskipun demikian, penelitian terhadap manusia masih perlu dilakukan agar khasiat minyak ini semakin meyakinkan.

Kemampuan minyak wijen untuk mempercepat penyembuhan luka dan luka bakar kemungkinan besar disebabkan oleh sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang terdapat dalam minyak wijen.

7. Pelindung dari sinar UV

Minyak wijen mampu menahan 30% sinar UV untuk masuk ke dalam jaringan kulit, sedangkan minyak lainnya, seperti minyak kelapa, kacang tanah, dan minyak zaitun, hanya dapat menahan sekitar 20%.

Beberapa sumber bahkan mengklaim, minyak wijen bisa menjadi tabir surya alami yang baik, dan memiliki SPF alami. Walaupun demikian, hal ini masih memerlukan pengujian lebih lanjut.

8. Meningkatkan kualitas tidur

Sebuah studi terhadap 20 peserta yang ditetesi minyak wijen di dahi mereka dalam 7 sesi selama 30 menit dalam waktu 2 minggu, terbukti kualitas tidur dan kualitas hidupnya makin meningkat, dibanding mereka yang hanya mendapatkan pengobatan plasebo.

9. Meredakan rasa sakit

Beberapa penelitian menunjukkan, pijatan dengan minyak wijen pada beberapa area yang sakit, terbukti dapat membantu mengurangi nyeri lengan dan kaki.

10. Meningkatkan kesehatan rambut

Sebuah studi yang dilakukan selama delapan minggu, menemukan mengonsumsi suplemen yang terdiri dari sesame oil dan vitamin E setiap hari, dapat meningkatkan kekuatan dan kilau rambut.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari