Menuju konten utama

Keracunan MBG di SD 11 Bima Dialami Penjaga Sekolah, Bukan Siswa

Para korban mengalami keracunan akibat mengonsumsi MBG di luar waktu yang telah ditentukan.

Keracunan MBG di SD 11 Bima Dialami Penjaga Sekolah, Bukan Siswa
Petugas berjalan di dalam gedung Satuan Pelayanan Makan Bergizi, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10/2024). Satuan Pelayanan Makan Bergizi di Kota Magelang menjadi percontohan nasional yang bertanggung jawab mengoordinasikan penyaluran makan bergizi kepada 3.000 orang di wilayahnya, yakni ibu hamil, ibu menyusui, anak Balita, anak sekolah dari PAU - SMA termasuk santri dan sekolah keagamaan lainnya di kota Magelang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

tirto.id - Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpudia, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Yusuf, menjelaskan duduk perkara insiden keracunan yang menimpa penjaga sekolah dan guru SDN 11 Kota Bima beserta para keluarga mereka usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka mengalami gejala keracunan berupa mual hingga diare.

Penjaga hingga guru sekolah SDN 11 beserta para keluarga mereka mengalami keracunan pada Rabu, 8 Oktober 2025 dan telah mendapat perawatan dari RSUD Kota Bima. Kini mereka semua telah diizinkan pulang usai perawatan.

Yusuf mengatakan para korban mengalami keracunan akibat mengonsumsi MBG di luar waktu yang telah ditentukan. Dirinya menjelaskan bahwa terdapat keterlambatan konsumsi MBG yang melebihi waktu aman konsumsi yaitu 4-6 jam sejak siap didistribusikan.

“Hasil penelusuran menunjukkan bahwa makanan disimpan dan kemudian dikonsumsi lebih dari batas waktu aman konsumsi, bahkan sampai keesokan harinya sebelum dimakan,” kata Yusuf dalam keterangan pers, Rabu (15/10/2025).

Oleh karenanya, dia meminta agar seluruh sekolah penerima manfaat MBG mengonsumsi hidangan itu di sekolah dan tidak membawa pulang.

“Kami berusaha memperkuat pengawasan dan komitmen terhadap keamanan pangan MBG. Kesehatan penerima manfaat tetap menjadi prioritas utama,” kata dia.

Kepala Sekolah SDN 11 Kota Bima, Hartuti, menyampaikan bahwa para korban keracunan tersebut bukanlah siswa aktif yang ada di sekolahnya. Menurutnya, tidak ada satu orang pun siswa dan guru yang mengalami keracunan program MBG, saat hidangan MBG dikonsumsi di sekolah-sekolah pada Rabu, 8 Oktober 2025.

“Pasien yang dirawat merupakan keluarga sekuriti dan guru, bukan siswa aktif, dan hingga saat itu belum ada laporan tambahan dari orang tua siswa lainnya,” ujarnya.

Menanggapi insiden keracunan tersebut, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, berharap semua komponen yang berkaitan erat dengan Program MBG bisa memahami dan menerapkan SOP yang ada.

"BGN berusaha agar Program MBG di seluruh lokasi berjalan dengan baik dan zero accident. Maka dari itu, kami berharap agar seluruh pihak bisa menerapkan SOP yang sudah ditetapkan," terangnya.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash News
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto