Menuju konten utama
Kesehatan

Kenapa Anak Bisa Kena Diabetes Melitus? Ini Cara Pencegahannya

Diabetes melitus tipe 2 pada anak bisa dikenali dengan gejala khusus mulai dari infeksi kandung kemih hingga mudah haus.

Kenapa Anak Bisa Kena Diabetes Melitus? Ini Cara Pencegahannya
Ilustrasi anak sakit. foto/istockphoto

tirto.id - Diabetes melitus tipe 2 tidak hanya bisa menjangkit orang dewasa tetapi juga anak-anak. Anak bisa kena diabetes melitus karena beberapa faktor, mulai dari riwayat keluarga hingga obesitas.

Orang tua perlu mewaspadai penyakit ini dengan mengenali gejala diabetes melitus tipe 2 pada anak dan cara pencegahannya.

Diabetes melitus atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas batas normal serta berlangsung secara kronis.

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kondisi ini disebabkan oleh adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.

Pada penderita diabetes melitus tipe 2, hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak cukup untuk menjangkau kinerja metabolisme tubuh secara normal.

Hormon insulin berfungsi sebagai glukosa dalam darah untuk masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai bahan bakar. Ketika glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel, maka zat tersebut akan menumpuk di dalam darah.

Padahal kadar glukosa yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan sejumlah masalah, mulai dari kerusakan pembuluh darah dan saraf, membahayakan mata, ginjal, hingga jantung.

Kenapa Anak Bisa Kena Diabetes Melitus Tipe 2?

Anak-anak memiliki risiko mengalami diabetes melitus tipe 2 karena beberapa faktor. Menurut Stanford Medicine, anak-anak obesitas dan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit diabetes melitus tipe 2 bisa mengembangkan kondisi yang sama.

Selain itu, masih ada beberapa faktor lain yang menyebabkan anak bisa menjadi penderita diabetes melitus tipe 2. Berikut faktor-faktor yang meningkatkan risiko anak terkena diabetes melitus tipe 2:

  • riwayat keluarga diabetes tipe 2;
  • kelebihan berat badan (obesitas);
  • tidak berolahraga secara teratur;
  • merupakan ras Afrika-Amerika, Amerika Hispanik, atau Indian Amerika;
  • kolesterol HDL tingkat rendah;
  • tingkat trigliserida yang tinggi;
  • perempuan;
  • memiliki kadar gula darah yang agak tinggi (prediabetes).

Gejala Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Anak

Masih menurut Stanford Medicine, kondisi diabetes melitus tipe 2 pada anak sering kali tidak menimbulkan gejala awal. Namun, ketika memasuki tahap lanjut penyakit diabetes pada anak mungkin akan menimbulkan gejala berikut:

  • sering mengalami infeksi kandung kemih;
  • sering mengalami infeksi kulit dan luka yang tidak mudah sembuh;
  • sering buang air kecil;
  • berat badan terus turun meskipun nafsu makan lebih;
  • sering haus yang berlebihan;
  • penglihatan kabur;
  • lemas dan lelah;
  • mudah tersinggung dan suasana hati berubah;
  • mual dan muntah;
  • kadar glukosa dalam darah dan urine tinggi saat dites;
  • kesemutan atau kebas di tangan atau kaki.

Cara Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 pada Anak

Menurut Kemenkes, diabetes melitus tipe 2 dikenal dengan nama lain, yaitu diabetes life style atau gaya hidup. Tidak seperti diabetes tipe 1, diabetes melitus tipe 2 bisa dicegah dengan penerapan gaya hidup sehat.

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) berikut beberapa cara mencegah diabetes melitus tipe 2 pada anak:

1. Atur kebiasaan makan yang baik

  • Minum banyak air putih dan kurangi minum minuman manis.
  • Makan banyak buah dan sayur.
  • Masak makanan favorit anak sendiri di rumah dengan bahan yang lebih sehat.
  • Ajak anak terlibat dalam membuat makanan sehat.
  • Makan pelan-pelan, kurang lebih butuh 20 menit untuk anak merasa kenyang.
  • Makan hanya di atas meja makan, bukan di depan televisi, tablet, atau komputer.
  • Ajak anak belanja bahan makanan bersama.
  • Belanja saat erut kenyang agar tidak tergoda membeli makanan yang tidak sehat.
  • Ajari anak membaca label makanan untuk memahami kandungan makanan mana yang paling sehat.
  • Makan bersama keluarga sesering mungkin.
  • Jangan memaksa anak-anak membersihkan piring mereka.
  • Jangan menaruh piring saji di atas meja.
  • Sajikan porsi kecil, biarkan anak-anak meminta tambah sedikit demi sedikit.
  • Beri balita hadiah berupa pujian, bukan makanan.

2. Bangun kebiasaan aktivitas fisik dan olahraga

  • Pastikan anak melakukan aktivitas fisik selama 60 menit sehari dalam beberapa sesi.
  • Mulai kegiatan fisik dengan anak secara lambat lalu tingkatkan perlahan-lahan.
  • Jaga agar anak tetap positif, dan fokus pada kemajuan.
  • Daftarkan anak kelas kebugaran bersama orang tua.
  • Buat aktivitas fisik lebih menyenangkan dengan mencoba hal-hal baru.
  • Pertimbangkan melakukan kegiatan olahraga yang disukai anak-anak.
  • Dukung anak-anak untuk bergabung dalam tim olahraga.
  • Sediakan peralatan olahraga di rumah termasuk lompat tali, pemberat tangan, hula hop, dan sebagainya.
  • Batasi waktu menonton televisi atau gadget selama 2 jam sehari.
  • Ajak anak mengikuti kegiatan liburan yang memerlukan gerak aktif, seperti bersepeda, jalan-jalan, hiking, dan camping.
  • Jalan-jalan bersama keluarga.
  • Beri satu tanggung jawab untuk mengurus rumah, seperti menyedot debu, menyapu daun, atau berkebun.
  • Mengubah tugas menjadi permainan, seperti balapan siapa yang paling cepat bisa membersihkan rumah.

Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2 pada Anak

Anak yang sudah mengalami gejala diabetes melitus tipe 2 sebaiknya segera dibawa ke pusat kesehatan untuk dilakukan tes dan diagnosis.

Melansir Mayo Clinic, tes yang akan dilalui anak umumnya berupa tes urine dan tes darah. Kemudian, dari hasil tes tersebut dokter akan memberikan rekomendasi perawatan untuk anak.

Sayangnya, kondisi diabetes melitus tipe 2 sendiri adalah kondisi seumur hidup. Namun, penderita dapat mengalami remisi dengan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Oleh karena itu, sangat diperlukan pengobatan panjang termasuk konsumsi obat-obatan serta pengubahan gaya hidup.

Pengobatan ini dilakukan untuk menjaga kadar gula darah pada anak dalam kisaran tertentu. Ini dilakukan agar anak memiliki kualitas hidup yang sama dengan anak-anak sehat lainnya.

Berikut beberapa cara pengobatan diabetes melitus tipe 2 pada anak:

  • terapi insulin atau obat-obatan lain;
  • mengonsumsi makanan sehat;
  • melakukan aktivitas fisik secara teratur;
  • rutin memantau gula darah;
  • pada anak yang obesitas tinggi direkomendasikan untuk melakukan operasi penurunan berat badan.

Prosedur pengobatan ini tentu membutuhkan dukungan penuh dari orang tua dan keluarga. Perlu diketahui bahwa perawatan-perawatan tersebut adalah perawatan dasar.

Orang tua dapat mendiskusikan kepada dokter terkait perawatan yang dibutuhkan anak sesuai dengan kondisinya masing-masing.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora