Menuju konten utama

Kenapa Akhir-Akhir Ini Cuaca Panas? Ini Penjelasannya

Suhu panas melanda sejumlah kota di Indonesia akhir-akhir ini. Simak penjelasan BMKG dan penyebab suhu bumi memanas.

Kenapa Akhir-Akhir Ini Cuaca Panas? Ini Penjelasannya
Ilustrasi Cuaca. foto/istockphoto

tirto.id - Sejumlah kota besar di Pulau Jawa dilanda cuaca panas hingga 36 derajat celcius. Lantas, kenapa akhir-akhir ini cuaca panas banget? Ini penjalasan BMKG.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memaparkan penyebab cuaca panas yang berlangsung akhir-akhir ini. Cuaca di Kota Jogja hari ini (14/10) mencapai suhu 24–32 derajat celcius. Kemudian, suhu udara di Kota Semarang mencapai 34 derajat celcius.

BMKG juga mencatat cuaca panas terjadi di Kota Grobogan dan Sragen yang mencapai 35 derajat celcius. Di Sidoarjo, Jawa Timur, suhu udara per Selasa, 14 Oktober 2025 mencapai 36 derajat celcius.

Cuaca panas diperkirakan akan berakhir pada akhir 2025.

Kenapa Cuaca di Indonesia Panas Belakangan Ini?

BMKG menyatakan bahwa suhu di beberapa wilayah Indonesia saat ini terasa lebih panas karena posisi matahari di bulan Oktober telah bergeser ke arah selatan dan tepat berada di atas pulau Jawa.

Posisi tersebut membuat sebagian wilayah di Indonesia mengalami cuaca panas. Beberapa wilayah yang berada lebih dekat dengan matahari saat ini diantaranya wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, kondisi ini membuat pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan berkurang. Sehingga pancaran matahari langsung mengenai permukaan bumi.

"Saat ini kenapa terlihat panas? Karena di sisi selatan matahari sekarang itu udah bergeser di selatan wilayah Indonesia. Ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan itu juga sudah jarang di wilayah selatan," ujar Guswanto, dikutip Antaranews (14/10).

Cuaca terik di berbagai kota juga terjadi karena peralihan musim kemarau ke musim hujan atau pancaroba. Pada waktu pancaroba ini, kondisi atmosfer cenderung labil dan sulit diprediksi. Pada fase ini, hujan umumnya terjadi pada sore hingga malam hari. Di pagi hingga siang harinya, biasanya didahului cuaca hangat dan terik.

Cuaca terik ini dapat memicu terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan ini membawa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, berdurasi singkat, bersifat lokal, dan berpotensi disertai petir, angin kencang.

Meskipun cuaca terasa panas, BMKG memaparkan bahwa sebagian wilayah Indonesia telah memasuki awal musim hujan. Hanya saja, awal musim hujan di Indonesia terjadi dalam waktu yang berbeda.

Catatan BMKG menjelaskan bahwa wilayah yang mengalami awal musim hujan ialah Sumatera dan Kalimantan, yakni pada periode sebelum September 2025. Setelah itu, musim hujan akan meluas secara bertahap ke wilayah selatan dan timur.

Secara keseluruhan, musim hujan di Indonesia diprediksi akan terjadi secara serentak pada periode bulan November 2025 hingga Februari 2026 dengan akumulasi curah hujan normal.

Mengapa Suhu Bumi Makin Hari Makin Panas?

Suhu bumi yang makin panas mayoritas disebabkan oleh aktivitas manusia yang mengganggu kestabilan sistem atmosfer Bumi. Beberapa faktor yang memicu makin panasnya suhu bumi ialah pemanasan global.

Pemanasan global berasal dari membakar bahan bakar fosil (baik batubara maupun minyak bumi) serta membakar hutan dan rawa gambut setelah hutan digunduli dan rawa gambut dikeringkan.

Faktor kedua yang memicu naiknya suhu bumi ialah efek rumah kaca. karbon dioksida (CO2) dan metana terjebak di atmosfer bumi dan mengakibatkan suhu matahari ikut bertahan di atmosfer yang membuat bumi memanas.

Pembaca juga dapat mengetahui info cuaca panas lainnya melalui artikel yang telah dihimpun Tirto.id di bawah ini:

Artikel Cuaca Panas

Baca juga artikel terkait CUACA PANAS atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo