tirto.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) meminta WNI untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran dan Israel. Hal itu dikarenakan kondisi ketiga negara tersebut yang sedang memanas setelah invasi Israel ke Palestina dan meninggalnya pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh.
"Mencermati perkembangan kawasan Timur Tengah akhir-akhir ini, demi keselamatan dan keamanan, kami mengimbau kepada Warga Negara Indonesia (WNI) untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran dan Israel, sampai kondisi keamanan membaik," dikutip dari pernyataan pers Kementerian Luar Negeri, Minggu (4/8/2024).
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa saat ini ada 391 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Iran, 203 WNI di Lebanon, dan 37 WNI di Israel. Dia meminta WNI yang berada di tiga negara tersebut untuk waspada dan selalu berhubungan dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri di wilayah tersebut.
"Kemlu dan KBRI Beirut terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Lebanon, termasuk kemungkinan terjadinya eskalasi konflik bersenjata," kata Judha, Senin (5/8/2024).
Kemlu meminta WNI yang saat ini bermukim di Lebanon untuk meninggalkan wilayah tersebut. Setelah Lebanon berkonflik dengan Israel melalui sejumlah serangan yang diluncurkan dalam beberapa hari ini antar kedua negara.
Selain itu, bagi WNI yang tinggal di Iran maupun Israel untuk memperhatikan keamanan dan selalu mengikuti langkah kontigensi yang diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri melalui KBRI maupu KJRI terdekat.
"Kami juga mengimbau kepada para WNI yang berada di wilayah tersebut untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang diarahkan oleh Perwakilan RI," imbau Kemlu.
Pihak Kementerian Luar Negeri menyediakan sejumlah bantuan yang dihubungi melalui nomor hotline: KBRI Beirut: +961 7 0817 310, KBRI Tehran: +989 0 2466 8889, KBRI Amman: +962 7 7915 0407, Direktorat Perlindungan WNI: +62 812 9007 0027.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang