Menuju konten utama

Kemensos Matangkan Rencana Pendirian Sekolah Rakyat di Jateng

Mensos Gus Ipul membahas persiapan pembentukan Sekolah Rakyat bersama para kepala daerah di Jawa Tengah.

Kemensos Matangkan Rencana Pendirian Sekolah Rakyat di Jateng
Kementerian Sosial RI fokus mempersiapkan program Sekolah Rakyat, salah satunya di wilayah Jawa Tengah. (FOTO/dok. Kemensos)

tirto.id - Kementerian Sosial (Kemensos) sedang berfokus mempersiapkan implementasi program Sekolah Rakyat di sejumlah daerah. Salah satu wilayah yang dipersiapkan menjadi lokasi Sekolah Rakyat adalah Jawa Tengah.

Untuk itu, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menghadiri sosialisasi dan koordinasi pembentukan Sekolah Rakyat di Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 12 Maret 2025. Dalam acara tersebut, Gus Ipul yang hadir bersama Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menerangkan sejumlah tahap persiapan program Sekolah Rakyat.

"Sekarang sudah jalan [persiapannya], kurang tiga bulan lagi kita akan buka [Sekolah Rakyat]. Memang ini cepat sekali, persiapannya juga kita harus lembur terus," kata Gus Ipul saat berbicara dalam acara di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, tersebut.

Menurut Gus Ipul, persiapan program Sekolah Rakyat mencakup pendalaman konsep, penyusunan instruksi presiden dan peraturan presiden, perumusan cetak biru program, hingga penetapan tim formatur. Rekrutmen tenaga pendidik dan pendaftaran calon murid di Sekolah Rakyat pun sudah mulai berjalan.

Dia juga menjelaskan beberapa perbedaan mendasar antara Sekolah Rakyat dan sekolah umum. Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk anak keluarga miskin yang berprestasi. Perbedaan lain, seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat akan ditanggung oleh negara.

"Pembiayaan 100 persen gratis, termasuk seragam, alat-alat sekolah, dan kebutuhan lainnya," tegas Gus Ipul.

Selain itu, Sekolah Rakyat akan menerapkan sistem boarding school atau asrama, dengan pembinaan 24 jam di lingkungan yang kondusif. Adapun kurikulum Sekolah Rakyat bakal memuat kombinasi standar nasional dan internasional. Kurikulum itu juga menekankan pada pendidikan karakter, kepemimpinan, dan bela negara.

Sekolah Rakyat juga akan memberikan pendampingan pasca-kelulusan guna memastikan para alumninya mendapatkan akses lebih baik ke dunia kerja atau pendidikan lanjutan. Konsep ini diharapkan menjadi solusi efektif memutus rantai kemiskinan dan membuka peluang masa depan lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Dalam acara yang sama, Gus Ipul bersama para kepala daerah di Jawa Tengah berdiskusi membahas rencana lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Para bupati dan wali kota yang hadir menyampaikan beberapa calon lahan dan aset yang bisa direvitalisasi untuk lokasi sekolah.

Para kepala daerah itu pun menyatakan dukungan dan kesiapannya mempercepat proses penyediaan lahan untuk Sekolah Rakyat. Mereka sekaligus mengusulkan beberapa daerah prioritas yang memiliki angka kemiskinan tinggi untuk menjadi lokasi Sekolah Rakyat pertama di Jawa Tengah.

Tiga Pendekatan dalam Pembentukan Sekolah Rakyat

Gus Ipul menjelaskan pembentukan Sekolah Rakyat bisa memakai tiga jenis pendekatan. Pertama, Sekolah Rakyat menggunakan aset gedung yang sudah ada. Jadi, gedung milik pemda maupun pemerintah pusat yang telah siap tinggal digunakan dalam program ini.

Kedua, pendekatan revitalisasi aset, yaitu menggunakan aset eksisting yang representatif milik pemerintah pusat maupun daerah. Aset-aset tersebut bakal diverifikasi, dicatat, dan disesuaikan dengan kebutuhan Sekolah Rakyat.

Ketiga, pembangunan gedung baru. Dalam pendekatan ini, Sekolah Rakyat dibangun di atas lahan minimal seluas 5–10 hektare. Sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto, pembangunan gedung baru untuk Sekolah Rakyat akan dimulai pada tahun ini. Targetnya, ada 200 Sekolah Rakyat yang akan dibangun.

"Dari 200 sekolah tersebut, 100 dibiayai oleh APBN dan 100 lainnya berasal dari bantuan berbagai pihak," terang Gus Ipul.

Dia mencatat, sudah ada 67 lahan yang siap untuk menjadi lokasi Sekolah Rakyat. Angka itu meningkat dari 53 lokasi yang sebelumnya dilaporkan ke Presiden Prabowo.

Dari jumlah tersebut, 41 lokasi merupakan aset milik Kementerian Sosial yang tersebar di berbagai sentra dan balai. Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat menjadi tiga provinsi prioritas dalam tahap awal implementasi program ini.

Pemprov Jateng Mendukung Penuh Program Sekolah Rakyat

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi merespons penjelasan Gus Ipul dengan menyatakan kesiapan pemerintah daerah di wilayahnya untuk mendukung penuh program ini.

Ia menyambut baik gagasan Sekolah Rakyat karena program itu bisa menjadi solusi nyata untuk memutus rantai kemiskinan di Jawa Tengah.

"Kami sangat menerima baik program ini karena sejalan dengan upaya kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan," kata Luthfi.

"Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap mendukung penuh penyelenggaraan Sekolah Rakyat, baik dalam hal penyediaan lahan maupun koordinasi dengan pemerintah pusat agar sekolah ini dapat segera beroperasi," lanjut dia.

Senada dengan Luthfi, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menegaskan pentingnya akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu di wilayahnya.

"Sekolah Rakyat merupakan langkah besar dalam upaya menciptakan pemerataan pendidikan di Jawa Tengah, terutama bagi mereka yang selama ini mengalami keterbatasan ekonomi," terang Taj Yasin.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis