Menuju konten utama

Kemensos Dukung Koperasi Desa Merah Putih Atasi Kemiskinan

Kementerian Sosial mendukung penuh Koperasi Desa Merah Putih untuk mengatasi masalah kemiskinan di perdesaan.

Kemensos Dukung Koperasi Desa Merah Putih Atasi Kemiskinan
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam rapat pembahasan di Kementerian Koperasi, Kamis (6/3/2025). (FOTO/dok. Kemensos)

tirto.id - Pemerintah berencana membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih guna mempercepat penanganan kemiskinan di kawasan perdesaan. Pelaksanaan program ini akan melibatkan kolaborasi antar-kementerian dan lembaga.

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyatakan Kemensos siap memberi dukungan penuh untuk implementasi program ini.

"Dalam pembangunan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih, Kemensos sangat mendukung," kata Agus Jabo saat rapat di Kementerian Koperasi, Kamis (6/3/2025).

"Karena program pembangunan koperasi desa ini [nantinya] bersinergi dengan program pemberantasan kemiskinan yang ada di desa-desa," lanjut Wamensos.

Dalam program sinergi ini, Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) juga menjadi referensi utama. Menurut Agus Jabo, data itu menunjukkan hampir 40 persen masyarakat miskin di Indonesia bekerja sebagai buruh tani yang mayoritas tinggal di desa.

Koperasi Desa Merah Putih Berdayakan Warga Miskin

Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih diharapkan bakal menciptakan lapangan usaha baru dan memberdayakan masyarakat desa untuk keluar dari kemiskinan ekstrem.

"Dengan adanya koperasi desa ini, kami berharap bisa bekerja sama dengan Kementerian Sosial untuk mengentaskan kemiskinan di desa-desa," terang Wamensos Agus Jabo.

Dia menilai program Koperasi Desa Merah Putih jadi langkah strategis untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan yang diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sebab, dengan adanya koperasi, masyarakat di desa tidak hanya mendapatkan bantuan, tetapi juga bisa diberdayakan sehingga mandiri secara ekonomi.

"Koperasi menjadi salah satu solusi mengubah masyarakat miskin menjadi masyarakat yang berdaya, produktif, dan mandiri," ujar Agus Jabo.

Dia menambahkan, pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu kunci menanggulangi masalah kemiskinan. Maka itu, Kemensos berupaya agar warga miskin bisa mendapatkan akses untuk bekerja atau berwirausaha, melalui penciptaan lebih banyak lapangan usaha.

"Pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang ingin bekerja, serta lapangan usaha bagi mereka yang ingin berusaha," ujar dia.

Kolaborasi Antar-Kementerian Atasi Kemiskinan

Wamensos Agus Jabo menegaskan, kolaborasi antar-kementerian/lembaga menuntaskan masalah kemiskinan sangat penting.

"Masalah kemiskinan ini adalah masalah ekonomi-politik yang harus diselesaikan secara komprehensif, baik dari hulu hingga hilir," kata Agus Jabo.

Wamensos optimistis sinergi antarkementerian/lembaga di program Koperasi Desa Merah Putih bisa membuahkan solusi untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.

Dia pun berharap program tersebut dapat mengurangi jumlah kemiskinan ekstrem serta membantu pemenuhan target pengurangan kemiskinan secara signifikan pada 2025 dan seterusnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi juga meyakini Koperasi Desa Merah Putih memiliki peran penting dalam mewujudkan program pemberdayaan masyarakat di perdesaan, serta menjadi motor penggerak bagi perekonomian desa.

Dengan adanya dukungan penuh dari banyak pihak, Budi berharap Koperasi Desa Merah Putih dapat membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat desa, menjadikan mereka lebih berdaya dan mandiri.

Hari ini, Kementerian Koperasi menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga untuk menindaklanjuti perintah Presiden Prabowo mengenai pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

Rapat ini dihadiri oleh Menteri Koperasi Budi Arie, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, Wamensos Agus Jabo, serta pejabat lainnya,

Di rapat itu, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ditetapkan jadi fokus utama untuk menjawab tantangan kemiskinan di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan sektor pertanian dan buruh tani.

Rapat yang sama pun membahas program Sekolah Rakyat yang turut menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Program ini jadi prioritas karena hampir 74 persen warga miskin di Indonesia hanya memiliki pendidikan tingkat SD. Kondisi itu menjadi salah satu faktor penghambat keluar dari kemiskinan.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis