Menuju konten utama

Kemenperin Targetkan Industri Lokal Bisa Gantikan 35% Barang Impor

Menperin ingin kebutuhan permintaan pasar domestik dipenuhi industri dalam negeri, bukan terus-menerus bergantung pada impor.

Kemenperin Targetkan Industri Lokal Bisa Gantikan 35% Barang Impor
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) didampingi Presiden Direktur PT Saniharto Enggalhardjo, Harsono Enggalhardjo (kanan) dan Direktur Pemasaran dan Penjualan Merysia Enggalhardjo (kiri) berbincang dengan pekerja saat mengunjungi perusahaan furnitur tersebut di Demak, Jawa Tengah, Senin (22/6/2020). ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

tirto.id - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan saat ini pihaknya tengah mendorong program substitusi impor dengan melakukan berbagai kebijakan strategis.

Salah satu langkahnya adalah melalui pelayanan jasa industri yang selama ini dilakukan oleh Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin.

“Kami telah menargetkan program subtitusi impor sebesar 35% hingga tahun 2022. Di tengah dampak kondisi pandemi saat ini, kami masih optimistis penguatan industri dalam negeri tetap berjalan untuk mencapai target tersebut,” jelas Agus dalam keterangan resmi, Jumat (25/2/2022).

Ia menjelaskan, beberapa langkah sudah dilakukan antara lain memacu kontribusi industri dalam negeri dalam setiap rantai nilai konsumsi pasar domestik. Baik dari sektor hulu untuk bahan baku dan bahan penolong hingga produk-produk jadi yang langsung dikonsumsi masyarakat.

“Sehingga setiap kebutuhan permintaan pasar domestik dipenuhi oleh industri dalam negeri, bukan terus-menerus bergantung pada impor,” jelas dia.

Secara rinci Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenperin Dody Widodo menyampaikan, pihaknya telah mengeluarkan kebijakan dan program layanan jasa industri yang bertujuan memberikan jaminan mutu industri melalui sertifikasi dan pengawasan. Selain itu dengan meningkatkan daya saing industri melalui penerapan teknologi industri termasuk implementasi industri 4.0, serta meningkatkan keberlanjutan industri melalui penerapan prinsip industri hijau.

“Untuk program subtitusi impor, saat ini BSKJI telah memiliki layanan jasa industri seperti layanan sertifikasi produk, sertifikasi sistem manajemen, pengujian, kalibrasi, inspeksi teknis, uji profesiensi, konsultansi jasa industri, sertifikasi industri hijau dan layanan pemeriksa halal,” terang Dody.

Pada tahun 2022, satuan kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah binaan BSKJI Kemenperin ditargetkan memiliki pendapatan sebesar Rp192,4 miliar, pemberian layanan bagi 20 ribu pelanggan meliputi 90 ribu sample atau alat uji yang diterima, dan penerbitan 2.000 sertifikat layanan sertifikasi.

Seiring dengan peningkatan layanan jasa industri, satker UPT BSKJI ditargetkan pula meningkatkan mutu layanannya untuk pelanggan dengan rata-rata indeks kepuasan pelanggan berada di nilai 3,5 dari skala 4, serta peningkatan integritas layanan UPT dengan target pada tahun 2022 sebanyak 4 satker memiliki predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dan 13 Satker memiliki predikat Wilayan Bebas dari Korupsi (WBK).

Baca juga artikel terkait INDUSTRI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto