Menuju konten utama
Ketahanan Pangan

Kemendag Salahkan El Nino soal Harga Beras hingga Telur Mahal

Komoditas pangan mengalami pelonjakan harga secara terus-menerus akibat adanya pergeseran masa tanam.

Kemendag Salahkan El Nino soal Harga Beras hingga Telur Mahal
Warga antre untuk membeli beras medium saat operasi pasar murah di Taman Film, Bandung, Jawa Barat, Senin (19/2/2024). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.

tirto.id - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, membeberkan kenaikan harga beras, telur ayam, daging sapi, hingga cabai merah. Ia klaim kenaikan harga tersebut karena pergeseran masa tanam di tingkat petani akibat El Nino. Perubahan iklim tersebut mempengaruhi stok dan produksi bahan pokok.

“Rata-rata harga nasional yang dicatat 503 kabupaten/kota di seluruh Indonesia melalui SP2KP Kemendag mengkonfirmasi kenaikan harga beras, cabai, dan telur,” ucap Karim kepada Tirto, Rabu (29/2/2024).

Komoditas pangan tersebut mengalami pelonjakan harga secara terus-menerus akibat adanya pergeseran masa tanam, yang kemudian pertumbuhan bunganya menjadi telat. El Nino, menurut Karim, masih terjadi dan berpengaruh ke produksi.

“Pergeseran jadwal tanam dan keterlambatan pertumbuhan bunga akibat el nino masih berpengaruh pada produksi,” ujar dia.

Berdasarkan catatan Kemendag, beras medium sudah naik sekitar 7 persen dibanding bulan lalu, dari Rp14.400 per kg menjadi Rp15.400 per kg. Beras premium naik 7,6 persen, dari Rp15.700 per kg menuju Rp16.900 per kg.

Karim menyebut, produksi beras nasional pun mengalami defisit pada Januari hingga Februari 2024. Hal ini menyebabkan harga gabah naik menembus Rp8000 per kg.

“Namun, stok di rumah tangga, penggilingan, maupun simpul distribusi lain di level yang aman. Stok dan pasokan PIBC [Pasar Induk Beras Cipinang] sebagai barometer juga terpantau normal [sekitar 3000 ton per hari],” kata Karim.

Sedangkan pada komoditas telur ayam dan daging ayam ras naik 4 persen hingga 6 persen dibanding bulan lalu sehingga posisi harga sekarang di atas harga acuan.

“Tapi perlu diingat bulan-bulan sebelumnya harga tertekan terus di bawah harga acuan sehingga saat ini menjadi momen recovery bagi peternak,” kata dia.

Lebih lanjut, Karim membeberkan komoditas cabai merah naik 20 persen hingga 25 persen. Namun, berdasarkan laporan di 22 wilayah sentra produksi, diperkirakan pasokan cabai rawit merah dan cabai merah keriting terpenuhi untuk periode Ramadan hingga Lebaran 2024 karena sebagian besar wilayah sentra produksi akan memasuki masa panen pada Minggu ke-II Maret.

Dalam pantauan di panel harga pangan Bapanas, Rabu (28/2/2024), harga beras premium tercatat Rp16.410 per kg dan beras medium Rp14.300 per kg secara rata-rata nasional.

Sedangkan harga beras merujuk pada HET yang ditetapkan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 7 Tahun 2023 sebesar Rp10.900 sampai dengan Rp11.800 per kg untuk beras medium dan Rp13.900 sampai dengan Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.

Kemudian, harga telur ayam ras tercatat naik Rp170 menjadi Rp30.280 per kg, cabai merah keriting menjadi Rp67.770 per kg dan cabai rawit merah menjadi Rp63.460 per kg.

Baca juga artikel terkait BERAS atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Abdul Aziz