tirto.id - Putri dari Presiden Ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, menghargai pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyinggung usulan agar Gus Dur dijadikan pahlawan nasional.
Menurut dia, keluarga Gus Dur menghargai siapapun yang ingin menyematkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden yang dijuluki Bapak Pluralisme. Menurut dia, pihak keluarga pun menyerahkan sepenuhnya atas proses tersebut.
"Kami tidak pernah melakukan gerakan-gerakan untuk meminta Gus Dur dijadikan pahlawan, selalu bukan dari kami, keluarga berada dalam posisi yang pasif saja. Tapi kami tetap menghargai siapa dari mana pun, apalagi Presiden Prabowo," kata Yenny usai menghadiri acara di Kantor GP Ansor, Jakarta, Minggu (23/12/2024) malam, dilansir dari Antara.
Bagi keluarga, menurut dia, Gus Dur telah menjadi pahlawan bagi masyarakat dan tidak berharap gelar tersebut diberikan secara formal dari pemerintah. Namun jika gelar pahlawan itu diberikan, anak-anak generasi muda akan bisa mempelajari lebih jauh sosok Gus Dur.
"Nanti anak turun kita belajar. Generasi-generasi ke depannya belajar. Siapa sih sosok-sosok pahlawan nasional Indonesia? Kebutuhannya lebih ke arah sana," kata dia.
Walaupun begitu, dia mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan dari pemerintah dengan keluarga terkait usulan gelar pahlawan itu. Menurut dia, pihak keluarga akan menerima usulan itu secara natural.
Dia mengatakan nilai-nilai yang bisa dipelajari dari Gus Dur adalah soal nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai keadilan, nilai-nilai penghormatan terhadap keberagaman, hingga nilai-nilai ketuhanan.
"Karena itu menjadi salah satu prasyarat terciptanya masyarakat yang adil, terciptanya masyarakat yang rukun, terciptanya masyarakat yang maju," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengajak mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, untuk mencontoh kiprah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai teladan kepemimpinan inklusif dan humanis.
Prabowo menyampaikan hal itu saat berpidato di hadapan mahasiswa Indonesia di Gedung Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Rabu (18/12/2024), usai menghadiri pertemuan bilateral RI-Mesir.
"Beliau menjadi tokoh, saya kira, tokoh Muslim yang sangat terkenal, sebagai tokoh inklusivisme, tokoh yang melindungi semua minoritas," kata Prabowo.
Sebagai bentuk penghormatan dan pembelajaran dari Gus Dur, Presiden Prabowo mengaku pernah meneladani langkah serupa saat memimpin Gerindra.
"Waktu itu ada lagi ancaman-ancaman bom pada gereja, saya juga memerintahkan pemuda-pemuda pengikut saya di Partai Gerindra untuk menjaga di kota masing-masing, semua tempat ibadah agama lain,' ujarnya.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur tidak hanya relevan di tingkat nasional, tetapi juga dihormati di dunia internasional.
“Gus Dur adalah pemimpin yang walaupun menjabat sebagai presiden dalam waktu singkat, tetap dikenang sebagai negarawan besar. Tidak heran, beliau kini diusulkan menjadi pahlawan nasional,” katanya.