Menuju konten utama

Kejagung Geledah Kantor GoTo soal Korupsi Chromebook Kemendikbud

Kejagung menggeledah Kantor GoTo (Gojek dan Tokopedia) terkait dugaan korupsi pengadaan chromebook di Kemendikbudristek.

Kejagung Geledah Kantor GoTo soal Korupsi Chromebook Kemendikbud
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menjelaskan mengenai kasus dugaan korupsi Sritex, Selasa (10/6/2025). Tirto.id/Ayu Mumpuni

tirto.id - Kejaksaan Agung menggeledah Kantor GoTo (Gojek dan Tokopedia) terkait dugaan korupsi pengadaan chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Informasi dari penyidik, membenarkan bahwa beberapa waktu yang lalu, kalau tidak salah di tanggal 8, penyidik benar telah melakukan serangkaian upaya penggeledahan di salah satu tempat," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, di Gedung Puspenkum, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2025).

Dia menerangkan dari Kantor GoTo dilakukan penyitaan berbagai barang bukti berupa dokumen surat-surat dan barang bukti elektronik. Saat ini, barang bukti tersebut masih dalam tahap pemilahan dan verifikasi.

"Nah nanti kita lihat apa urgensinya. Tentu kita harapkan bahwa dengan berbagai barang bukti yang sudah dilakukan penyitaan ini, ini bisa lebih membuat terang dari tindak pidana yang sedang disidik. Nanti kita tunggu seperti apa hasilnya," ucap dia.

Menurut Harli, pihaknya belum bisa menjelaskan posisi GoTo dalam kasus dugaan korupsi chromebook ini.

Sebelumnya Harli menyebut, dalam perkara ini diduga ada permufakatan jahat dengan mengarahkan tim teknis agar membuat kajian, terkait pengadaan peralatan TIK untuk teknologi pendidikan. Dalam hal ini, kata Harli, adalah chromebook.

"Nah supaya apa? Supaya diarahkan pada penggunaan laptop yang berbasis pada operating system Chrome, apa namanya itu? Chromebook, berbasis Chromebook," tutur Harli.

Harli menjelaskan, pada 2019 telah dilakukan uji coba penerapan Chromebook dengan pengadaan 1000 unit laptop. Padahal, saat itu bukan menjadi kebutuhan.

Harli mengatakan saat proses uji coba Chromebook itu akhirnya disimpulkan tidak efektif untuk menjadi metode digitalisasi pendidikan. Hal itu lantaran internet di Indonesia belum memiliki basis mutu yang sama.

Baca juga artikel terkait KORUPSI atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash News
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama