Menuju konten utama
Pilkada Serentak 2024

Kans Cak Imin Maju Pilgub Jatim Melawan Khofifah Indar Parawansa

Analis politik dari Unair, Suko Widodo, pesimistis Muhaimin Iskandar akan maju Pilkada Jatim. Mengapa?

Kans Cak Imin Maju Pilgub Jatim Melawan Khofifah Indar Parawansa
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar berorasi di depan pendukungnya saat kampanye terbuka Stadion Untung Suropati, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (8/2/2024). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.

tirto.id - Pilgub Jawa Timur menjadi perhatian publik setelah muncul isu Abdul Muhaimin Iskandar akan maju sebagai bakal calon gubernur pada pilkada serentak November 2024. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu akan bertarung dengan Khofifah Indar Parawansa yang sudah mengantongi tiket dari sejumlah partai politik.

Khofifah adalah Gubernur Jatim periode 2018-2023, sementara Cak Imin adalah ketua umum DPP PKB sekaligus cawapres pada Pilpres 2024 yang berpasangan dengan Anies Baswedan. Namun, berdasarkan rekapitulasi suara yang dilakukan KPU secara bertahap, pasangan Anies-Cak Imin dinyatakan kalah dari paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Isu terkait Cak Imin berniat maju di Pilgub Jatim 2024 telah dikonfirmasi oleh Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar. Kakak kandung Cak Imin itu mengatakan, niat ketum PKB maju untuk Jatim 1 muncul dari aspirasi pemilih.

“Itu, kan, sebenarnya bermula dari aspirasi arus bawah. Setiap kami, saya dan juga pengurus DPW yang lain turun ke daerah-daerah, selalu saja muncul aspirasi agar Gus Muhaimin maju Pilgub Jatim,” kata Abdul Halim saat dikonfirmasi, Selasa (26/3/2024).

Abdul Halim mengaku aspirasi tersebut disampaikan pemilih ke daerah, DPC maupun langsung ke DPW. PKB, kata Abdul Halim, belum melakukan pembahasan khusus kemungkinan memajukan Muhaimin di Pilkada Jawa Timur.

“Mungkin nanti setelah lebaran, kami akan dalami aspirasi itu ke daerah-daerah pengusul, juga ke kelompok-kelompok masyarakat pengusul,” kata Abdul Halim yang juga Menteri Desa di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi-Ma’ruf.

Pernyataan Abdul Halim menandakan setidaknya menjadi sinyal lawan bagi sang petahana. Khofifah, yang sebelumnya menang Pilkada Jatim 2018 bersama Emil Dardak, sudah mengantongi surat rekomendasi empat partai politik untuk maju Pilgub Jatim, yaitu: Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Gerindra.

Empat parpol yang memberikan surat rekomendasi ke Khofifah adalah partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju pada Pilpres 2024 serta Prabowo-Gibran. Sedangkan PKB berada di kubu Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan mengusung Anies-Cak Imin.

Terlepas dari itu, jika ditotal berdasarkan kursi hasil Pileg DPRD Jatim 2024, Khofifah telah mengantongi 52 kursi dari 4 parpol. Sementara itu, PKB mengantongi mayoritas kursi DPRD Jatim sebesar 27 kursi. Dengan kata lain, PKB bisa memajukan kandidat sendiri dalam Pilkada Jatim 2024 tanpa harus koalisi dengan parpol lain.

Cawapres Muhaimin Iskandar mencoblos di Jakarta

Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (kiri) bersama istrinya, Rustini Murtadho (kanan) memasukkan surat suara yang telah mereka coblos ke dalam kotak suara di TPS 023 Kelurahan Bangka, Mampang, Jakarta, Rabu (14/2/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

Analis politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, tidak memungkiri Cak Imin berpeluang maju dalam Pilkada Jatim melawak Khofifah. Hal ini tidak lepas dari posisi PKB yang kerap berlawanan dengan koalisi yang mengusung Khofifah. Ia mengingatkan bagaimana PKB mengusung Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2018.

“Jadi memang dari 2018 sudah berseteru antara kubu Bu Khofifah dengan kubu Cak Imin dan menurut saya sangat mungkin Khofifah maju, Gus Imin atau Cak Imin juga maju dalam Pilkada Jatim 2024,” kata Kunto kepada reorter Tirto, Selasa (26/3/2024).

Kunto mengatakan, konstelasi politik Jawa Timur berpotensi akan diikuti tiga poros. Pertama adalah Khofifah; kedua adalah PKB lewat Muhaimin; dan ketiga atau terakhir adalah PDIP yang kemungkinan memajukan Puti Guntur Soekarnoputra dalam Pilkada Jatim.

Khusus PDIP, Kunto melihat, parpol berlambang banteng itu punya opsi nama lain, seperti Wali Kota Surabaya, Ery Cahyadi sebagai nama alternatif daripada Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Sebab, Kunto memprediksi, PDIP berpeluang memajukan Risma pada Pilkada Jakarta 2024.

Kunto mengatakan, partai yang memberikan rekomendasi kepada Khofifah pun masih bisa berubah. Ia beralasan, partai di koalisi Khofifah berpotensi berubah karena perebutan kursi bakal calon wakil gubernur.

Oleh karena itu, Kunto melihat setidaknya ada tiga poros yang berpeluang maju, apalagi PKB, PDIP dan Gerindra berpotensi membuat koalisi sendiri lantaran sama-sama memiliki di atas 20 kursi sehingga bisa mengusung calon sendiri.

Konsolidasi akbar kader dan relawan Amin Jawa Timur

Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar berpidato saat Konsolidasi Akbar Amin Jawa Timur di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024). ANTARA FOTO/Moch Asim/foc.

Di sisi lain, analis politik dari Unair, Suko Widodo, justru pesimistis Muhaimin akan maju Pilkada Jatim. Ia beralasan, posisi Muhaimin yang sudah berada di kancah nasional tidak mungkin membuat eks menteri ketenagakerjaan itu maju di daerah.

“Menurut saya rasanya Cak Imin tidak akan mungkin maju dalam Pilgub Jawa Timur karena juga secara psikis malah nanti tidak ngangkat namanya. Artinya jadi bukan kebanggaan besar dan tidak bisa. Malah merugikan Cak Imin maupun organisasi,” kata Suko kepada reporter Tirto, Selasa (26/3/2024).

Suko beralasan, Cak Imin sudah terlalu senior di tingkat nasional. Ia yakin pria yang maju sebagai cawapres di Pilpres 2024 itu akan mendapat posisi lain di tingkat nasional.

Suko justru melihat belum ada kandidat kuat yang bisa melawan Khofifah di Pilgub Jatim. PKB, kata Suko, belum punya kandidat potensial untuk melawan Khofifah. Jika ada, kata Suko, nama yang muncul malah Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Indonesia Maju, Ida Fauziyah.

“Sekarang belum ada sosok orang, tapi mungkin yang mungkin menteri ketenagakerjaan itu maju, itu Bu Fauziah. Ibu Ida Fauziyah berpotensi,” kata Suko.

Sementara itu, partai besar lain di Jawa Timur, PDIP berpotensi memunculkan nama Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, di Pilkada Jatim. Akan tetapi, Fauzi lebih diproyeksikan sebagai calon wakil gubernur daripada cagub.

Oleh karena itu, Suko melihat poros setidaknya ada dua atau maksimal tiga pada Pilgub Jatim 2024. Namun, ia belum tahu nama yang pasti mampu melawan Khofifah setelah perolehan suara Pileg 2024.

“Kalau lihat konstelasi yang besar PKB, PDIP, kemudian Gerindra, Golkar itu 4 besar. Nasdem, saya kira kalau mereka dipasang bisa 3 kemungkinan. 2 atau 3 poros," kata Suko.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz