Menuju konten utama

Kalbe Farma Alokasikan Capex Rp1 T untuk Ekspansi Radiofarmasi

Ekspansi ini merupakan bagian dari penguatan lini obat resep perusahaan.

Kalbe Farma Alokasikan Capex Rp1 T untuk Ekspansi Radiofarmasi
Kantor Kalbe Farma. Dok/kalbe

tirto.id - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp1 triliun hingga akhir tahun 2025.

Direktur Kalbe Farma, Kartika Setiabudy, menjelaskan, penyerapan Rp1 triliun ini merupakan target maksimal dalam belanja modal perusahaan tahun ini.

“Perkiraan kami untuk tahun ini tentunya tidak akan melebihi dari target Rp1 triliun tadi,” ujar Kartika dalam public expose secara saring, Jumat (12/9/2025).

Dia memaparkan, realisasi capex hingga semester I-2205 telah mencapai sekitar Rp400 miliar, termasuk untuk aset tidak berwujud dan akan terus didorong sesuai dengan kebutuhan dan target pengembang bisnis perusahaan.

“Dari sisi serapan Capex, untuk tahun ini kami targetkan Rp1 triliun. Sampai dengan pertengahan tahun, hampir sekitar Rp400 miliar yang sudah kami spend. Ini tentunya akan berjalan sesuai dengan kebutuhan, tapi dananya sudah kami siapkan dan kami siap untuk mensupport kebutuhan-kebutuhan selanjutnya,” ucapnya.

Alokasi Capex tersebut akan digunakan untuk melanjutkan sejumlah inisiatif strategis perusahaan, salah satunya adalah ekspansi ke bidang radiofarmasi.

Kalbe telah menyiapkan dua lokasi untuk memproduksi Fluorodeoxyglucose (FDG), yang digunakan dalam deteksi dini kanker melalui pencitraan positron emission tomography and computed tomography scanning (PET/CT-Scan).

“Kita sudah menyiapkan dua lokasi produksi. Pabrik kita ada dua lokasi, satu di Jakarta dan Surabaya. Saat ini untuk Jakarta sudah bisa dikatakan hampir selesai semua dan untuk Surabaya harusnya dalam beberapa bulan ini juga akan bisa diselesaikan,” jelas Kartika.

Ekspansi ini merupakan bagian dari penguatan lini obat resep perusahaan. Kehadiran fasilitas produksi radiofarmasi diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan diagnosis kanker yang lebih baik dan tepat waktu.

Selain itu, Kartika menyebut penguatan juga terus dilakukan pada segmen nutrisi, yang telah mengalami tren penurunan sejak 2023. Langkah inovasi dan strategi pemasaran baru terus digodok untuk mendongkrak pertumbuhan di segmen ini ke depannya.

“Bagaimana langkah dan inovasi perseroan terhadap segmen nutrisi ini mengingat tren penurunan sudah terjadi sejak tahun 2023,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait KALBE FARMA atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra