Menuju konten utama

Jumbo Ikut Topang Pendapatan Rp2,8 T Cinema XXI di Q2/2025

Cinema XXI catatkan laba bersih Rp324 miliar dan EBITDA sebesar Rp842,4 miliar pada semester I 2025.

Jumbo Ikut Topang Pendapatan Rp2,8 T Cinema XXI di Q2/2025
Jajaran kru dan pemain dalam press screening & press conference film Jumbo di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (13/3). tirto.id/ Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama Cinema XXI membukukan pendapatan Rp2,8 triliun pada semester I 2025. Pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan tiket bioskop yang mencapai 62,4 persen kemudian disusul oleh penjualan makanan dan minuman dengan porsi 33,6 persen.

“Pada Semester I 2025 ini terjadi peningkatan penjualan produk makanan. Hal itu dilihat dari rata-rata spend per head (SPH) untuk makanan dan minuman naik menjadi Rp25 ribuan, dibanding Rp23 ribuan pada Semester I 2024,” ujar Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman, dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (29/7/2025).

Seiring dengan dominasi penjualan tiket bioskop, kinerja semester I Perseroan juga didorong oleh total jumlah penonton yang mencapai 42,5 juta penonton, dengan lonjakan lebih dari dua kali lipat terjadi pada kuartal II 2025. Kata Suryo, lonjakan jumlah penonton ini didukung oleh momentum Lebaran dan antusiasme penonton terhadap film-film box office, baik dari dalam maupun luar negeri.

Tren positif performa film nasional yang masih berlanjut di semester pertama 2025, juga berperan positif bagi Cinema XXI. Hal ini tercermin dari kontribusi film nasional yang mencapai lebih dari 65 persen dari jumlah penonton di semester pertama 2025.

“Sebagai jaringan bioskop terbesar di Indonesia, kami bangga dapat menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung kemajuan film Indonesia,” lanjut Suryo.

Berdasarkan data yang dipublikasikan filmindonesia.or.id, terdapat 9 film nasional yang meraih lebih dari 1 juta penonton pada semester I tahun 2025 di seluruh jaringan bioskop di Indonesia.

Adapun tiga film nasional dengan penonton terbanyak pada periode ini, antara lain Jumbo yang berhasil mencatatkan rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan jumlah penonton mencapai 10.197.790, Pabrik Gula (4.726.760), dan Petaka Gunung Gede (3.242.843)

Selain penjualan tiket bioskop serta makanan dan minuman yang masing-masing senilai Rp1,7 triliun dan Rp968 miliar, pendapatan kuartal II 2025 perusahaan dengan kode saham CNMA ini juga disumbang oleh iklan sebesar Rp30 miliar, platform digital Rp69 miliar, dan acara serta pendapatan lainnya senilai Rp13 miliar.

Meski begitu, CNMA masih menanggung beban usaha senilai Rp2,4 triliun yang berasal dari beban penayangan film senilai Rp898 miliar, makanan dan minuman Rp252 miliar, penyediaan platform digital Rp14 miliar, beban operasional perusahaan Rp876 miliar, beban penyusutan aset tetap Rp400 miliar, dan lain-lain sebesar Rp1,2 miliar.

Dengan kondisi ini, Cinema XXI masih bisa mencatatkan laba bersih sebesar Rp324 miliar pada semester I 2025 dan EBITDA sebesar Rp842,4 miliar.

“Capaian kinerja positif selama semester I 2025 ini merupakan hasil dari fondasi bisnis yang solid dan strategi perseroan yang dijalankan secara terukur dan konsisten. Pencapaian ini turut didukung oleh langkah Perseroan dalam mengoptimalkan strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan layanan menonton dan ekspansi ke berbagai wilayah di Indonesia,” jelas Suryo.

Baca juga artikel terkait FILM CINEMA XXI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana