tirto.id - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang mengatakan pihaknya tengah menyiapkan petunjuk teknis baru untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam petunjuk itu, BGN akan mengatur tahapan kapasitas masak setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG.
“Soal kapasitas masak. Itu di juknis yang baru, itu untuk tahap pertama, mereka ini misalnya ada SPPG yang beroperasi,” kata Nanik dalam acara Talkshow bertajuk "Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa melalui MBG" disaksikan melalui akun YouTube BGN, Kamis (23/10/2025).
SPPG, kata Nanik, akan dimulai untuk memproduksi 500 hingga 1000 porsi MBG di tahap awal. Dia menyebut tahap ini menjadi latihan dan akan berlaku selama sebulan untuk dievaluasi.
“Nah, bagaimana mereka kemudian dalam satu bulan itu kemampuannya?,” kata Nanik.
Setelah melalui proses evaluasi, porsi masak untuk SPPG akan ditambah hingga 2500 sampai 3000 porsi. Menurutnya, hal ini sudah dihitung secara matang oleh BGN.
“Sebetulnya masak itu tidak sekali. Karena berdasarkan nanti batch 1, kan, ada sekolah yang jam 7, ada yang minta nanti jam 9, ada yang minta jam 12. Jadi, dimasak bertahap. Sehingga itu memungkinkan, masih bisa kapasitas itu,” tutur Nanik.
Nanik menyadari adanya kemungkinan tak segarnya makanan di dapur yang memproduksi MBG dalam jumlah banyak. Akan tetapi, dia menyebut hal itu telah ada jalan keluarnya.
“Jadi, kalau satu kali [banyak] itu memang berat dan juga berpotensi juga mungkin makanannya akan berkeringat atau makanannya malah cepat basi. Karena kalau ruang packing-nya enggak dingin, nanti juga rantai dingin ini tidak, ada yang itu tidak dikuti, nanti takutnya juga yang akan menjadi terkontaminasi,” pungkas Nanik.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































