tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah akan meninjau kembali pemberian subsidi BBM pada Juni 2024. Mantan Walikota Solo itu menilai evaluasi akan melihat berdasarkan kemampuan keuangan negara dalam pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM).
"Semuanya dilihat fiskal negara, mampu atau tidak mampu, kuat atau tidak kuat. Harganya, harga minyaknya seberapa tinggi. Semua akan dikalkulasi," kata Jokowi usai menghadiri acara Inaugurasi GP Ansor di Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).
Mantan Walikota Solo itu menjamin pemerintah akan berhitung secara hati-hati. Ia memastikan pemerintah akan berhitung matang karena menyangkut kepentingan publik, apalagi harga minyak mempengaruhi banyak komoditas.
"Semua akan dilakukan lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang karena itu menyangkut hajat hidup orang banyak, bisa mempengaruhi harga, bisa mempengaruhi semuanya kalau urusan minyak," kata Jokowi.
Pemerintah sebelumnya menahan kenaikan BBM sejak awal tahun 2024, baik BBM subsidi maupun non-subsidi. Sikap penahanan harga disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Arifin mengakui ada sejumlah faktor pemerintah tidak menaikkan harga BBM padahal harga minyak dunia mengalami gejolak akibat eskalasi konflik Timur Tengah dan pelemahan kurs rupiah dengan dollar AS yang memicu anggaran subsidi BBM membengkak.
"Kan kami sudah bilang sampai Juni 2024. Pertimbangannya kan kita baru pulih. Masyarakat ini jangan sampai kena beban tambahan, itu aja," kata Tasrif kala itu.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang