tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dunia saat ini takut pada tiga hal. Pertama, negara di dunia takut dengan gejolak nilai tukar mata uang atau kurs. Ia mencontohkan kurs naik suatu negara akan mempengaruhi harga barang.
"Kemarin kita agak ngeri juga melompat di atas Rp16.200. Kita sudah mulai ketar-ketir karena negara lain juga melompat lebih dari itu," kata Jokowi di acara inaugurasi GP Ansor di Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024) kemarin.
Kedua, negara dunia takut dengan kenaikan harga minyak. Ia mengatakan, konflik Palestina dengan Iran mempengaruhi persepsi dunia tentang harga minyak.
"Kalau harga minyak naik karena produksi Iran turun, semua barang-barang akan ikut naik. Kelihatannya nggak ada hubungannya perang yang ada di Palestina dengan Indonesia, jauh, ada. Kalau harga minyak naik, artinya semua barang-barang ikut naik," kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan perang Ukraina berimbas pada kenaikan harga gandum di atas 50 persen. Kenaikan itu dipicu Ukraina tidak bisa mengirimkan gandum yang tertahan hingga 77 juta ton di Ukraina ke dunia internasional dan 130 juta ton dari Rusia ke dunia internasional. Hal itu berimbas pada kenaikan harga roti dan mie.
Terakhir adalah kenaikan utang. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, semua negara punya pinjaman. Saat ini, ada negara tetangga punya pinjaman hingga 130 persen.
Menurut Jokowi, momen ini penting diambil Indonesia untuk mengejar Indonesia Emas 2045. Jokowi menilai upaya menjaga stabilitas politik akan menjadi kunci pembangunan negara.
"Kalau ini tidak bisa kita pertahankan, yang terjadi adalah kerusakan ekonomi kembali. Oleh sebab itu di sini hadir ketua-ketua partai, ke depan sekali lagi kestabilan politik itu penting sekali," tutur Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang