tirto.id - Kementerian Pertahanan Nasional (MND) Taiwan mengatakan, pihaknya melacak keberadaan 63 pesawat militer China dan 4 kapal angkatan laut di sekitar Taiwan pada hari Senin, 7 November sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Taiwan News memberitakan, dari 63 pesawat militer China itu, 31 pesawat terpantau di sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.
24 jet tempur Shenyang J-16 dan dua jet jempur Chengdu J-10 juga terpantau di lokasi yang sama. Selain itu ada dua Shaanxi Y-8 pesawat perang anti-kapal selam dan pesawat peringatan dini KJ-500.
Sedangkan dua jet jempur China, yakni Shenyang J-11 terpantau melintasi garis tengah Selat Taiwan.
Merespons peristiwa itu, Taiwan segera mengirim pesawat dan kapal angkatan laut. Taiwan juga memakai sistem rudal berbasis darat untuk memantau pesawat dan kapal.
Sementara itu, Sky News melaporkan, pada hari Selasa, China mengirimkan lagi jet tempur ke Taiwan yang melintasi “garis tengah” kedua negara.
China juga memamerkan empat jet tempur siluman terbaru ke publik di National Airshow China yang diselenggarakan di Zhuhai pada minggu ini.
Menurut Yue Gang, pensiunan kolonel yang mengabdi lebih dari 20 tahun di angkatan bersenjata Tiongkok mengaku bangga dengan perkembangan militer.
"China menunjukkan kepada dunia bahwa ini adalah negara yang sangat kuat," katanya.
“Artinya kita tidak hanya mampu mempertahankan wilayah nasional kita, tetapi juga membela kepentingan nasional di luar negara kita, karena kepentingan nasional China meluas ke dunia luar.”
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melambaikan tangannya saat ia menaiki kapal selam kelas Hai Lung (SS-794) dalam kunjungannya ke pangkalan angkatan laut di Kaohsiung, Taiwan, Selasa (21/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu/cfo/17
Apakah China akan Menginvasi Taiwan dalam Waktu Dekat?
Belum diketahui secara pasti apakah China bermaksud menginvasi Taiwan atau tidak. Tetapi, menurut pejabat AS, China tidak mungkin melancarkan invasi ke Taiwan dalam beberapa tahun ke depan, tetapi mereka diprediksi akan terus meningkatkan tekanan militer terhadap negara itu.
Seperti diberitakan Taipe Times, Wakil Menteri Pertahanan AS Colin Kahl dalam sebuah forum di Washington mengatakan, tidak mungkin Presiden China Xi Jinping membuat keputusan untuk memaksa Taiwan bersatu dengan China.
“Tetapi dia pasti memberi militernya tanggung jawab untuk memiliki kemampuan itu pada akhir dekade ini, dan mungkin pada tahun 2027,” kata Kahl.
Sebelumnya, pada Sabtu, 5 November 2022, SCMP memberitakan, perwira senior China meminta Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk “ siap siaga penuh waktu” untuk perang di Selat Taiwan.
Hal itu disampaikan setelah Presiden Xi Jinping berbicara di kongres Partai Komunis yang meminta PLA “meningkatkan pelatihan dan persiapan untuk perang.
Editor: Iswara N Raditya