tirto.id - Anggota parlemen AS Marsha Blackburn bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di Taipe pada hari ini, Jumat, 26 Agustus 2022. Ini adalah kunjungan kedua anggota legislatif AS di tengah meningkatnya ketegangan dengan China, setelah kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Dalam sambutannya, Presiden Tsai menunjukkan tantangan bagi pemerintah demokratis seperti AS dan Taiwan, seperti latihan militer skala besar oleh China sebagai respons kunjungan Pelosi dan invasi Rusia ke Ukraina.
“Perkembangan ini menunjukkan bagaimana negara-negara otoriter mengganggu dan mengancam tatanan dunia,” kata Presiden Taiwan seperti dikutip Abc News.
Sementara itu, Marsha Blackburn menegaskan kembali nilai-nilai bersama antara kedua pemerintah. Dia pun “berharap untuk terus mendukung Taiwan saat mereka maju sebagai negara merdeka.”
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Tsai dan Blackburn juga menekankan betapa pentingnya hubungan ekonomi, terutama di sektor semikonduktor.
Blackburn datang di Taipei pada hari Kamis, 25 Agustus 2022 malam setelah mengunjungi Fiji, Kepulauan Solomon dan Papua Nugini sebagai bagian dari dorongan AS untuk "memperluas jejak diplomatik kami di daerah itu," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
“Wilayah Indo-Pasifik adalah perbatasan berikutnya untuk poros kejahatan baru,” kata Blackburn, seorang pendukung setia mantan Presiden Donald Trump. “Kita harus melawan Partai Komunis Tiongkok.”
Washington Postmelaporkan, China secara konsisten dan dengan tegas menentang kunjungan parlemen AS ke Taiwan.
Kedutaan Besar China di Washington mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan bahwa Beijing akan mengambil "tindakan balasan yang tegas".
Kedutaan menambahkan, "kunjungan yang relevan sekali lagi membuktikan bahwa AS tidak ingin melihat stabilitas di Selat Taiwan [..] dan ikut campur dalam urusan internal China.”
Reutersmelaporkan, konflik China dan Taiwan sempat memanas sebagai konsekuensi dari kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi. China menembakkan rudal di dekat Taiwan dalam latihan militer.
Sehari setelah kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan, China langsung mengerahkan sejumlah pesawat dan menembakkan rudal langsung di dekat Taiwan dalam latihan militer terbesar.
Beberapa penembakan rudal itu dikonfirmasi oleh militer China, sebagai bagian dari latihan yang direncakanan di enam zona.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, negaranya mengutuk keras kunjungan Pelosi karena langkah itu sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Kunjungan itu "memiliki dampak yang parah pada landasan politik hubungan China-AS, dan secara serius melanggar kedaulatan dan integritas teritorial China", katanya dalam sebuah pernyataan.
Editor: Iswara N Raditya