Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Apa Alasan Presiden Cina Xi Jinping "Ancam" Joe Biden Soal Taiwan?

Presiden Cina Xi Jinping memperingatkan Presiden AS Joe Biden soal Taiwan, ada apa?

Apa Alasan Presiden Cina Xi Jinping
Presiden AS Joe Biden di Washington, 6 November 2021, dan Presiden China Xi Jinping di Brasilia, Brasil, 13 November 2019. (AP Photo/Alex Brandon, Eraldo Peres, File)

tirto.id - Presiden Cina, Xi Jinping memperingatkan Presiden AS Joe Biden agar tidak "bermain api" soal Taiwan. Percakapan itu terjadi lewat panggilan telepon pada Kamis, 28 Juli 2022, pagi.

Seperti diberitakan Time, Xi Jinping dan Biden berbicara selama 2 jam 17 menit. Mereka membahas banyak hal seperti pemulihan pandemi, perdagangan dan ketahanan rantai pasokan.

Kendati demikian, topik yang paling mendominasi dalam perbincangan itu adalah soal Taiwan. “Dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China adalah keinginan kuat dari lebih dari 1,4 miliar orang China,” kata Xi kepada Biden.

“Mereka yang bermain api akan binasa karenanya. Diharapkan AS akan melihat dengan jelas tentang ini,” tambah Xi.

Menurut Cina, itu adalah seruan kelima para pemimpin AS sejak Biden menjabat. Seruan ini pun lebih kuat dari peringatan Xi kepada Biden sebelumnya pada bulan Maret.

“Jika masalah Taiwan tidak ditangani dengan baik, itu akan menciptakan pengaruh yang terbalik pada hubungan bilateral.”

Apa Penyebab Xi Jinping Ancam Biden?

Reuters melaporkan, Cina tampaknya khawatir kalau Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan (pulau yang diklaim CIna).

Menurut perkiraan, kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan akan menjadi pertunjukan dukungan AS yang dramatis, meskipun belum pernah terjadi sebelumnya.

Xi mengatakan, Amerika harus patuh terhadap "prinsip Cina" sembari menekankan dengan tegas: CIna menentang kemerdekaan Taiwan dan campur tangan pihak luar.

Biden lantas menjawab kalau kebijakan AS tentang Taiwan tidak berubah. Menurut Gedung Putih, Amerika sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Beberapa analis khawatir kunjungan itu dapat memicu krisis besar dan bahkan bentrokan yang tidak diinginkan.

Scott Kennedy, seorang analis China di Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington, mengatakan kontak dan lobi-lobi di tingkat pemimpin sangat penting untuk mencegah hal ini.

"Orang berharap mereka telah melakukan cukup banyak untuk menghindari tabrakan dalam waktu dekat, tetapi jelas perlu ada komunikasi yang lebih sering dan mendalam," katanya.

Setelah percakapan Biden dan Xi itu, kementerian luar negeri Taiwan mengatakan, negaranya berterima kasih kepada Biden atas dukungannya dan mengatakan akan terus memperdalam kemitraan keamanannya dengan Amerika Serikat.

Joe Biden Xi Jinping

Presiden AS Joe Biden di Washington, 6 November 2021, dan Presiden China Xi Jinping di Brasilia, Brasil, 13 November 2019. (AP Photo/Alex Brandon, Eraldo Peres, File)

Apa Penyebab Konflik Cina & Taiwan?

Konflik antara Cina dan Taiwan sempat ramai pada tahun lalu, tepat pada 1 Oktober saat memperingati hari nasional. Kala itu, Cina menerbangkan 25 jet tempur dan pesawat tempur serta mempertontonkan kekuatan militer di ujung selatan Taiwan.

Selain itu, ada sekitar 56 pesawat tempur Cina ikut menguji pertahanan udara Taiwan. Karena merasa waspada, jet Taiwan kemudian bergegas mengikuti pesawat Cina

New York Times melaporkan, Amerika Serikat memperingatkan kepada Cina kalau "aktivitas militer yang provokatif" itu bisa merusak "perdamaian dan stabilitas regional." Namun Chna abai dengan peringatan itu.

Ketika pengontrol lalu lintas udara tempur Taiwan mengirim radio ke satu pesawat Cina, pilot itu justru memberikan kata-kata yang tak enak di hati petugas Taiwan. Pemimpin China, Xi Jinping mengatakan, kemerdekaan Taiwan “adalah ancaman besar bagi peremajaan nasional.”

Ia mengatakan, Cina menginginkan penyatuan damai. “Tidak ada yang boleh meremehkan tekad yang teguh, kemauan yang kuat, dan kemampuan yang kuat dari orang-orang Cina untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata dia.

Di sisi lain, Antara News melaporkan, Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wei mengatakan, negaranya akan terus memperkuat pertahanannya untuk memastikan tak satu pun negara lain bisa memaksanya tunduk pada aturan yang ditetapkan China.

Tsai melakukan pidato dalam pawai Hari Nasional, sembari berharap ketegangan di Selat Taiwan bisa mereda. Meski mengatakan Taiwan tidak akan gegabah tapi dia menolak tunduk kepada China.

"Namun tak akan ada ilusi bahwa rakyat Taiwan akan tunduk pada tekanan," kata dia seperti dikutip Reuters.

Baca juga artikel terkait KONFLIK CINA-TAIWAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya