tirto.id -
Menurut Hari, setidaknya ada enam langkah yang disiapkan untuk para pendatang baru yang akan mencari rezeki di Jakarta. Pertama, Disnakertransgi Jakarta dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait akan menyiapkan program informasi lapangan pekerjaan, perluasan kesempatan kerja, serta pelatihan kompetensi untuk pencari kerja.
"[Lalu], penciptaan iklim berusaha yang kondusif, Pemprov DKJ berkomitmen menjamin hak pendatang dalam kebebasan berusaha dan mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak untuk para pendatang," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/4/2025).
Hal tersebut penting dilakukan agar para pendatang memiliki alternatif. "Sehingga, pendatang yang tidak terserap di sektor formal segera mempunyai alternatif bekerja di sektor informal sebagai pelaku wirausaha, pedagang, tenaga kerja mandiri, dan lain sebagainya," sambung Hari.
Hari melanjutkan, Disnakertransgi Jakarta akan menyosialisasikan kanal informasi lowongan pekerjaan resmi, yakni karirhub.kemnaker.go.id, karir.jakarta.go.id, disnakertransgi.jakarta.go.id atau melalui Instagram resmi Disnakertransgi Jakarta.
Langkah kelima, pihaknya akan menggelar peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan kerja di Pusat Pelatihan Kerja dan Suku Dinas Nakertransgi di lima wilayah Kota dan satu kabupaten Administratif.
"Disnakertransgi Jakarta akan mempermudah pencari kerja mengakses pelatihan dan pengembangan, sehingga mereka memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan usaha, serta pelatihan kerja melalui mobile training unit," ucapnya.
Terakhir, Hari menyebutkan, Disnakertransgi Jakarta akan menggelar pelatihan tenaga kerja mandiri untuk pencari kerja yang berminat menjadi pelaku wirausaha atau menjadi tenaga kerja mandiri tanpa hubungan kerja atau pekerja lepas.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Disdukcapil Jakarta Budi Awaluddin memperkirakan jumlah pendatang baru ke Jakarta usai periode libur Lebaran 2025 lebih sedikit daripada pendatang usai periode Lebaran 2024.
"Berdasarkan perhitungan kami, Disdukcapil DKI Jakarta, sekitar 10.000-15.000 jiwa pendatang baru akan datang ke Jakarta pada musim pasca hari raya tahun ini," ucap Budi kepada awak media, Jumat (4/4/2025).
Menurut dia, penurunan jumlah pendatang baru terjadi karena beberapa hal. Pertama, Disdukcapil Jakarta telah menyosialisasikan program penataan administrasi kependudukan sesuai domisili. Lalu, persaingan mencari lapangan pekerjaan di Ibu Kota yang semakin ketat. Alasan terakhir, Jakarta bukan satu-satunya kota besar di Indonesia.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Rina Nurjanah