Menuju konten utama

Jadwal JAFF 2025 & Rekomendasi Film Pilihan yang Bisa Ditonton

Intip jadwal lengkap pemutaran film JAFF 2025, lengkap dengan rekomendasi film JAFF yang patut ditonton, baik film karya sineas Indonesia maupun Asia.

Jadwal JAFF 2025 & Rekomendasi Film Pilihan yang Bisa Ditonton
ilustrasi JAFF 2025. instagram/jaffjogja

tirto.id - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 akan digelar selama 8 hari mulai 29 November 2025. Festival yang sudah berusia dua dekade ini akan mengusung tema “Transfiguration”, menandai transformasi dan pencapaian JAFF selama 20 tahun.

JAFF sendiri merupakan festival film yang diselenggarakan di Yogyakarta untuk merayakan dan mempromosikan karya-karya sinema Asia, baik film panjang maupun film pendek.

JAFF berfungsi tidak hanya sebagai ruang penayangan film, tapi juga sebagai wadah diskusi, pertemuan kreatif, dan pengembangan jejaring bagi sineas, kritikus, dan penikmat film secara umum.

Sejak awal, JAFF bekerja sama erat dengan NETPAC (Network for the Promotion of Asia Pacific Cinema), organisasi pan-Asia yang berkantor pusat di Colombo, Sri Lanka, dan memiliki 30 negara anggota.

Salah satu hal menarik dari JAFF adalah festival ini memberikan berbagai penghargaan bergengsi seperti Golden Hanoman Award, Silver Hanoman Award, NETPAC Award, Jogja Students Film Award, hingga JAFF-Indonesian Screen Awards sebagai bentuk apresiasi tertinggi terhadap sinema Asia.

JAFF 2025 menghadirkan total 227 film yang berasal dari 43 negara. Tercatat ada 11 film panjang akan memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards, termasuk film Indonesia berjudul Pangku.

Selain kompetisi film panjang, festival juga menyoroti talenta muda melalui kompetisi film pendek Light of Asia, dengan 17 film bersaing untuk Blencong Awards.

Jadwal JAFF 2025 Lengkap dari 29 November hingga 6 Desember

 ilustrasi JAFF 2025

ilustrasi JAFF 2025. instagram/jaffjogja

Tahun ini, JAFF akan digelar selama 8 hari pada 29 November hingga 6 Desember 2025 dengan venue utama di Empire XXI Yogyakarta. Setiap harinya akan ada beberapa film yang diputar di sejumlah studio.

Khusus di hari pertama, pembukaan festival akan dilakukan dengan pemutaran Opera Jawa karya Garin Nugroho yang pertama kali tayang di JAFF 2006, menggunakan format seluloid 35mm.

Film ini dipilih sebagai simbol perjalanan festival selama dua dekade. Selain itu, JAFF juga akan menutup acara dengan debut penyutradaraan film panjang Aco Tenriyagelli, Suka Duka Tawa, menandai dukungan festival terhadap talenta sinema Indonesia yang baru.

Sebagi panduan untuk mengikuti dan menonton film di JAFF 2025, berikut jadwal lengkap pemutaran filmnya:

Day 1: Sabtu, 29 November 2025, di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM Yogyakarta

19:00 - Opera Jawa (35 mm)

Day 2: Minggu, 30 November 2025

Empire XXI - Studio 1

12:00 - It Was Just an Accident

14:45 - Linda Linda Linda

17:30 - Vidio Original Series: Pertaruhan The Series 3

20:15 - Agak Laen: Menyala Pantiku!

Empire XXI - Studio 2

12:15 - The Voice of Hind Rajab

14:30 - On Your Lap

17:00 - Two Seasons, Two Strangers

19:15 - Maxstream: Secinta Itu Sama Indonesia

Empire XXI - Studio 3

12:30 - Renoir

15:15 - Asian Perspectives Shorts 4

18:15 - Asian Perspectives Shorts 2

21:15 - Another World

Empire XXI - Studio 4

13:00 - Becoming Human

15:30 - Lost Land

18:00 - Madame X

20:30 - Magellan

Empire XXI - Studio 5

12:45 - JAFF Kids

15:45 - The Last Supper

18:30 - Siapa Dia?

21:00 - Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash

Empire XXI - Studio Premiere

13:15 - The Remnant

16:00 - Four Trails

18:45 - Sneak Peek: Four Seasons in Java

21:30 - Guru Bangsa: Tjokroaminoto

Day 3: Senin, 1 Desember 2025

Empire XXI - Studio 1

12:00 - Amoeba

14:30 - The President’s Cake

17:00 - The Period of Her

19:00 - Vidio Original Series: Alqojo

Empire XXI - Studio 2

12:30 - A Simple Life

15:15 - On Your Lap

17:45 - All That’s Left of You

21:00 - Girl

Empire XXI - Studio 3

12:15 - Inclusive Screening: Jumbo

14:45 - Masterclass: Ann Hui

17:30 - Bury Us in a Lone Desert

19:15 - Kujang Emas: Batara Jayarasa

Empire XXI - Studio 4

13:00 - Love Chaos Kin (Middlebury New Filmmakers Festival)

15:45 - Lost Land

18:15 - Hari Untuk Amanda

21:15 - Becoming Human

Empire XXI - Studio 5

12:45 - Layar Indonesia 1

15:30 - Something in the Way

18:00 - Layar Indonesia 2

20:45 - Ky Nam Inn

Empire XXI - Studio Premiere

13:15 - Lavender Marriage

16:00 - Mr. Kim Goes to Cinema

18:30 - We Are Inside

Day 4: Selasa, 2 Desember 2025

Empire XXI - Studio 1

12:00 - The Period of Her

14:15 - Vidio Talks: Film Pendek: Laboratorium Loncatan Ide, Kreatif dan Cerita Masa Depan

16:45 - The Voice of Hind Rajab

19:00 - Netflix: Lupa Daratan

Empire XXI - Studio 2

12:30 - Hair, Paper, Water…

14:30 - Light of Asia 3

17:30 - Sunshine

19:45 - Bandit

Empire XXI - Studio 3

12:15 - Unidentified

14:45 - sMothered

17:15 - Joni’s Promise

19:30 - Netflix: Lupa Daratan

Empire XXI - Studio 4

13:00 - Focus on Hong Kong: Shorts Film Compilation

15:30 - Flames

18:15 - White Snow

20:30 - The Academy of Fine Arts

Empire XXI - Studio 5

12:45 - The Last Summer

15:00 - I, The Song

17:45 - The Tiger

20:00 - Dopamine

Empire XXI - Studio Premiere

13:15 - July Rhapsody 4K

15:45 - Keep Rolling

18:30 - Pulang

20:45 - All That’s Left of You

Day 5: Rabu, 3 Desember 2025

Empire XXI - Studio 1

12:15 - LA Indie Movie

15:00 - Girl’s Dormitory

18:30 - Mothernet

21:00 - Battle Royale

Empire XXI - Studio 2

12:00 - Resurrection

15:30 - Girl

18:15 - A Useful Ghost

21:15 - Ikatan Darah

Empire XXI - Studio 3

12:30 - Asian Perspectives Shorts 3

15:45 - Renoir

18:45 - Asian Perspectives Shorts 1

21:45 - Sons of the Neon Night

Empire XXI - Studio 4

12:45 - Sore: A Wife From the Future

16:00 - Layar Komunitas 1

19:00 - Someone Like Me

21:30 - Flames

Empire XXI - Studio 5

13:00 - The Fox King

15:15 - Worn Out

18:00 - Hani

20:00 - The Tiger

Empire XXI - Studio Premiere

13:15 - Mimpi Keluarga Sempurna

16:15 - A Distorted Individual

19:15 - Hope + Galura Tropikalia

22:00 - Sand City

Day 6: Kamis, 4 Desember 2025

Empire XXI - Studio 1

12:00 - Amoeba

14:30 - Mothernet

17:00 - The President’s Cake

19:30 - Kokuho

23:15 - Lesbian Space Princess

Empire XXI - Studio 2

12:15 - Light of Asia 1

15:15 - Ikatan Darah

18:15 - A Useful Ghost

21:00 - Resurrection

00:30 - Kinki

Empire XXI - Studio 3

12:30 - Asian Perspectives Shorts 4

15:30 - The Killer

18:15 - Asian Perspectives Shorts 2

21:00 - Human Resource

00:00 - The Weed Eater

Empire XXI - Studio 4

13:00 - Summer’s Camera

15:45 - Layar Komunitas 2

18:30 - Put Your Soul on Your Hand and Walk

21:30 - Worn Out

00:15 - Nocturnal Shorts 1

Empire XXI - Studio 5

12:45 - Dancing with the Body

14:45 - A Thousand Shades of Purnama

17:45 - Rangga & Cinta

20:30 - Better Off Dead

23:30 - Nocturnal Shorts 2

Empire XXI - Studio Premiere

13:15 - Happy Life

16:00 - Gestures of Care

18:45 - Jogja Showcase

23:45 - Gelap Mata

Day 7: Jumat, 5 Desember 2025

Empire XXI - Studio 1

12:30 - Sunshine

14:45 - Gerakan Kopi, Aku, dan Bumi

17:30 - The World of Love

21:30 - Cinematic Concert: White Shoes & The Couples Company in Cikini

Empire XXI - Studio 2

12:00 - Light of Asia 1

15:00 - Light of Asia 3

17:45 - Light of Asia 2

20:30 - Hair, Paper, Water...

Empire XXI - Studio 3

12:15 - Asian Perspectives Shorts 3

15:15 - Asian Perspectives Shorts 1

18:15 - Queer as Punk

20:45 - Human Resource

Empire XXI - Studio 4

12:45 - Like a Rolling Stone

15:30 - Taroman Expo Explosion

18:30 - Summer’s Camera

21:00 - I Fell in Love with a Z-Grade Director in Brooklyn

Empire XXI - Studio 5

13:15 - Dancing with the Body

16:00 - Emerging 1

19:00 - Emerging 2

21:15 - A Story About Fire

Empire XXI - Studio Premiere

13:00 - The Last Accord: War, Apocalypse, and Peace in Aceh

15:45 - Andaikan Kau Datang Kembali

18:45 - Transcendence

21:45 - Humans in the Loop

Day 8: Sabtu, 6 Desember 2025

Empire XXI - Studio 1

12:00 - The World of Love

14:45 - Yi Yi

20:30 - Suka Duka Tawa

Empire XXI - Studio 2

12:15 - Scarlet

15:00 - Light of Asia 2

20:30 - Suka Duka Tawa

Empire XXI - Studio 3

12:30 - Scarlet

15:15 - Kuyank

20:30 - Suka Duka Tawa

Empire XXI - Studio 4

13:00 - Diamonds in the Sand

15:30 - The Old Man and His Car

20:30 - Suka Duka Tawa

Empire XXI - Studio 5

12:45 - Girl’s Dormitory

16:15 - Numakage Public Pool

20:30 - Suka Duka Tawa

Empire XXI - Studio Premiere

13:15 - Swaradwipa: Between Voice and Silence in the Realm of Sumba

20:30 - Suka Duka Tawa

Rekomendasi Film Pilihan yang Bisa Ditonton di JAFF

JAFF menghadirkan deretan film berkualitas dari berbagai negara, menawarkan pengalaman menonton yang kaya akan perspektif, budaya, hingga gaya bercerita.

Setiap judul dipilih melalui kurasi ketat sehingga penonton dapat menikmati karya terbaik, mulai dari film panjang, film pendek, hingga penayangan khusus yang jarang ditemukan di bioskop mainstream.

Di sisi lain, JAFF 2025 juga memiliki program yang lebih beragam dari sebelumnya, termasuk Main Competition yang diisi 11 film yang berkompetisi memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards, termasuk film Pangku (On Your Lap) karya debut Reza Rahadian.

Selain Main Competition, JAFF 2025 juga memiliki program lain seperti Light of Asia, Indonesian Screen Awards, Asian Perspective Feature, Rewind, Layar Komunitas, Layar Indonesia, Jogja Showcase, JAFF Kids, dan masih banyak lagi yang total ada 24 program perfilman.

Bagi para penikmat film yang tertarik untuk menonton, berikut beberapa rekomendasi film yang bisa ditonton di JAFF 2025:

It Was Just An Accident

 It Was Just An Accident

Poster It Was Just An Accident. foto/imdb

Film ini menceritakan Vahid, mantan narapidana yang trauma akibat penyiksaan di penjara, dan kini bekerja di bengkel mobil. Kehidupan tenangnya terganggu ketika Eghbal, seorang perwira intelijen yang pernah menyiksanya hingga cacat, mengalami kecelakaan mobil dan membawa kendaraannya ke bengkel Vahid.

Vahid mengenal suara langkah Eghbal, membangkitkan trauma dan memicu rencana balas dendam yang ekstrem, termasuk upaya penculikan. Namun, Vahid harus bergulat dengan keraguan moral karena ia sebenarnya tidak pernah melihat wajah penyiksanya secara langsung.

Disutradarai dan ditulis oleh Jafar Panahi, film Iran ini dibintangi oleh Vahid Mobasseri, Mariam Afshari, dan Ebrahim Azizi. Film ini meraih penghargaan tertinggi Palme d’Or di Cannes Film Festival ke-78.

A Useful Ghost

A Useful Ghost

Cuplikan Trailer A Useful Ghost. Youtube./185 Film

A Useful Ghost mengisahkan March yang tengah berduka setelah kematian istrinya, Nat, yang disebabkan oleh polusi debu. Kehilangan tersebut membawa pada situasi supranatural yang unik ketika roh Nat kembali hadir dan merasuki sebuah penyedot debu.

March menerima kehadiran roh Nat dalam wujud yang tidak biasa ini, dan keduanya kembali menjalin hubungan cinta yang terkesan aneh dan tentunya ditentang keluarga. Di sisi lain, Nat bertekad untuk menjadi "hantu yang berguna" dan membersihkan pabrik tempat keluarga March bekerja.

Film dark comedy dari Thailand ini adalah karya sutradara Ratchapoom Boonbunchachoke serta dibintangi oleh Davika Hoorne dan Witsarut Himmarat. Film ini tayang di Cannes Film Festival 20025 dan memenangkan Grand Prix di Critics’ Week.

Happy Life

Happy Life menceritakan kehidupan siswi SMP bernama Kiki dan keluarganya yang terdiri dari lima anggota, ayah, ibu, serta kedua adik-adiknya yang bernama Ryo dan Anna. Setelah pindah ke kompleks perumahan baru, keluarga ini sempat menikmati masa-masa bahagia.

Namun, fondasi emosional keluarga mereka hancur seketika saat sang ibu tiba-tiba meninggal dunia. Tragedi ini langsung mengubah seluruh kehidupan keluarga Kiki dan kebahagiaan yang sebelumnya mereka miliki.

Happy Life disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Yoshihiko Taniguchi, dengan Chiyuri Nishiguchi dan Sankichi Kawamoto sebagai pemeran utama. Di kancah festival, film ini memenangkan International Competition Jury Award dan Skip City Award di Skip City International D-Cinema Festival 2024, serta diputar juga di Nippon Connection 2025.

Sunshine

Film drama Filipina ini mengisahkan tentang Sunshine, pesenam muda yang sangat menjanjikan dan hampir dipastikan mendapat tempat di tim nasional, tapi impian seumur hidupnya mendadak terancam.

Seminggu sebelum audisi, Sunshine mengetahui bahwa ia hamil dan membuat beasiswa kuliah dan karier olahraganya dipertaruhkan. Dalam perjalanan untuk membeli obat aborsi ilegal, ia bertemu dengan seorang gadis misterius yang berbicara dan berpikir persis seperti dirinya.

Pertemuan yang mengerikan ini mengguncang batin Sunshine, memaksa dirinya untuk mempertanyakan pilihan yang ia buat, menghadapi ketakutannya, dan menyadari beratnya keputusan yang harus ia tanggung.

Sunshine digarap oleh Antoinette Jadaone yang bertindak sebagai sutradara sekaligus penulisnya. Dibintangi oleh Maris Racal dan Annika Co, film ini pernah tayang di International Film Festival (TIFF) dan Festival Film Internasional Berlin (Berlinale).

Pangku (On Your Lap)

Sartika, seorang wanita muda yang sedang hamil, berpindah tempat dari kota asalnya ke Pantura demi mengupayakan masa depan yang lebih baik bagi anaknya. Di sana ia bertemu Maya, pemilik kedai kopi yang membantunya melalui proses persalinan.

Namun setelah bayi lahir, Maya kemudian memanipulasi Sartika untuk bekerja sebagai pelayan “kopi pangku”, yakni perempuan yang duduk di pangkuan laki-laki sambil menyajikan kopi.

Di tengah pekerjaan tersebut, Sartika bertemu Hadi yang bekerja sebagai pengemudi truk pengangkut ikan. Kisahnya pun mengarah pada pertanyaan besar, dapatkah ia menemukan kebahagiaan sejati di kondisi sulit ini?

Film Pangku disutradarai oleh Reza Rahadian dan dibintangi oleh Claresta Taufan, Fedi Nuril, dan Christine Hakim. Film ini pernah masuk dalam bagian Vision Asia Section di Busan International Film Festival (BIFF) dan mendapat perhatian khusus sebagai karya debut Reza Rahadian sebagai sutradara.

Film Pangku

Poster Film Pangku. (Instagram/@filmpangku)

Girl

Berlatar belakang Taiwan tahun 1988, film ini mengisahkan Hsiao-lee, seorang gadis pendiam dan tertutup yang tumbuh dalam suasana suram. Hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan Li-li, gadis ceria yang berhasil membangkitkan kembali impian Hsiao-lee yang sudah lama terkubur.

Namun, tepat ketika Hsiao-lee mulai membuka diri terhadap dunia luar, masa lalu kelam ibunya, Chuan, kembali muncul dan membangkitkan rasa sakit. Kini, Hsiao-lee harus berjuang menavigasi kehidupan yang tidak pernah ia pilih.

Girl adalah film drama Taiwan yang dirilis pada tahun 2025 dan merupakan debut penyutradaraan dari Shu Qi yang juga bertindak sebagai penulis naskah. Film ini menampilkan Bai Xiao-Ying sebagai pemeran utama.

Film ini mendapat pengakuan internasional dan terpilih untuk berkompetisi di Venice International Film Festival, Toronto International Film Festival (TIFF), dan Busan International Film Festival (BIFF).

Renoir

Berlatar di pinggiran kota Tokyo tahun 1987, Renoir mengisahkan anak 11 tahun bernama Fuki yang ayahnya tengah berjuang melawan penyakit terminal, sementara sang ibu Utako mengurus keluarga dan bekerja penuh waktu.

Tinggal dalam keseharian yang penuh kekhawatiran, Fuki terpikat oleh imajinasinya sendiri, menjelajahi dunia telepati dan realitas fantasinya, sebagai pelarian dari situasi keluarganya yang rapuh dan bebannya yang begitu berat.

Film ini disutradarai oleh Chie Hayakawa yang juga menulis skenarionya. Dibintangi oleh Yui Suzuki, Lily Franky, dan Hikari Ishida, film ini menjadi bagian dari seleksi kompetisi di Cannes Film Festival 2025.

Resurrection

Film drama Tiongkok ini menghadirkan sebuah narasi sureal dan filosofis tentang kesadaran seorang wanita yang—selama prosedur bedah—terjebak dalam sebuah zona waktu yang abadi.

Ia pun terperangkap dalam serangkaian mimpi yang tak berkesudahan hingga bertemu dengan mayat android (manusia buatan). Untuk mencoba membangkitkannya, wanita tersebut menceritakan kisah-kisah yang tak pernah ada habisnya.

Resurrection disutradarai dan ditulis oleh Bi Gan. Film ini menampilkan aktor-aktor populer seperti Jackson Yee dan Shu Qi sebagai pemeran utama.

Karya sureal ini berhasil mencatatkan prestasi gemilang di festival internasional dengan meraih Jury’s Special Award di Festival Film Cannes 2025. Selain itu, film ini juga memenangkan Busan Award-Artistic Contribution Award di Busan International Film Festival (BIFF) 2025.

Dopamin

Film Dopamin

Poster Film Dopamin. Youtube./185 Film

Film Dopamin menggambarkan perjalanan emosional pasangan muda yang tengah menghadapi tekanan hidup, mulai dari utang, potensi kehilangan rumah, dan ambisi yang terhambat. Lalu, suatu peristiwa tak terduga mengubah dinamika hidup mereka.

Dengan latar kehidupan modern yang tak mudah, film ini menyajikan drama romantis penuh realisme yang mencerminkan bagaimana cinta dan harapan diuji ketika segala sesuatunya tak berjalan mulus.

Teddy Soeriaatmadja membesut film ini sebagai sutradara, sementara bintang muda Shenina Cinnamon dan Angga Yunanda didapuk sebagai pemeran utama. Film produksi Starvision ini sempat jadi penutup Jakarta Film Week 2025.

Two Seasons, Two Strangers

Two Seasons, Two Strangers

Poster Two Seasons, Two Strangers. foto/Asianwiki

Film drama Jepang ini menyajikan dua kisah pertemuan yang terpisah oleh musim. Di musim panas, cerita berfokus pada Nagisa dan Natsuo yang bertemu di tepi pantai. Dengan tatapan kosong yang saling bertemu, keduanya bertukar kata-kata canggung dan berjalan perlahan ke lautan.

Sementara itu, di musim dingin, cerita beralih ke Li, seorang penulis skenario, yang melakukan perjalanan ke desa yang diselimuti salju. Di sana, ia menemukan dan menginap di sebuah penginapan yang dikelola oleh seorang pria bernama Benzo.

Film ini ditulis dan disutradarai oleh Sho Miyake, sementara Shim Eun‑kyung dan Yuumi Kawai digandeng sebagai pemeran utamanya. Film ini tercatat meraih penghargaan Golden Leopard dalam kompetisi utama Locarno Film Festival ke-78 di Swiss pada tahun 2025.

The World of Love

 ilustrasi JAFF 2025
ilustrasi JAFF 2025. instagram/jaffjogja

Film ini berpusat pada kisah Ju-in, siswi 17 tahun yang di balik keceriaannya ternyata menyimpan trauma masa lalu yang mendalam. Kehidupannya yang normal terusik ketika sebuah petisi menentang kembalinya seorang pelaku kejahatan seksual anak tersebar di sekolahnya.

Konflik internal dan eksternal Ju-in memuncak saat ia menolak menandatangani petisi tersebut. Hal ini sontak memicu konfrontasi sengit dengan teman-teman sekelas dan masyarakat yang mempertanyakan keputusannya.

Film Korea ini disutradarai oleh Yoon Ga-eun dan menampilkan aktris muda Seo Soo-bin sebagai pemeran utama. Film ini mendapatkan pengakuan internasional dan pernah tayang di Toronto International Film Festival (TIFF) 2025.

Selain itu, film ini juga sempat tayang di berbagai festival bergengsi, termasuk BFI London Film Festival, Sao Paulo International Film Festival, hingga Red Sea International Film Festival.

Rekomendasi Film Pendek Asia di Light of Asia

 ilustrasi JAFF 2025

ilustrasi JAFF 2025. instagram/jaffjogja

A Better Place

Film pendek yang merupakan debut penyutradaraan Ben Oui ini mengisahkan tentang Chun dan Mei, dua pelajar Vietnam yang melakukan perjalanan ke Taiwan dengan harapan untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Sayangnya, impian mereka hancur setelah mereka menjadi korban penipuan.

Berdurasi 28 menit, film ini pernah terpilih sebagai Official Selection di Diaspora Film Festival 2025, dan mendapatkan Official Nomination di Taiwan International Human Rights Film Festival 2025, serta meraih Best Performance Award di Golden Harvest Awards 2025.

Water Sports

Film pendek Filipina ini menceritakan tentang Jelson dan Ipe, dua siswa yang sedang dimabuk cinta dan menjalani berbagai ujian mental dan fisik demi mempersiapkan diri bertahan hidup di dunia yang hancur akibat perubahan iklim.

Dipandu oleh seorang Guru yang percaya bahwa anak-anak adalah masa depan dan harus diajarkan untuk memimpin dengan hati dan pikiran yang kuat, Jelson dan Ipe berjuang menghadapi kehidupan yang keras.

Water Sports disutradarai dan ditulis oleh Whammy Alcazaren. Dibintangi Elijah Canlas dan John Renz Javier, film ini meraih Competition Special Mention di QShorts International Kurzfilm Festival Hamburg 2025 di Jerman, dan menjadi bagian dari International Selection di Silhouette Festival 2025 di Prancis.

My Name is Hope

Didasarkan pada ungkapan "Anda hidup selama seseorang mengingat nama Anda", kisahnya berlatar di sebuah penjara intelijen Suriah. Seorang mahasiswa menyaksikan kejadian-kejadian yang mencerminkan realitas mengerikan negaranya melalui celah sempit di pintu selnya.

Meskipun terperangkap, harapan perlahan lahir ketika para narapidana berusaha menjaga cahaya perlawanan yang mulai meredup di dunia yang telah memilih untuk melupakan mereka.

Film garapan Sherwan Haji ini diketahui pernah memenangkan Next Nordic Generation Award for Best Film di Norwegian International Film Festival Haugesund 2025 dan meraih penghargaan Best Cinematography di Tampere Film Festival 2025.

Throughout These Cages

Film pendek drama Indonesia ini menceritakan tentang Asun yang berencana merenovasi rumah sesuai dengan surat wasiat ayahnya yang telah meninggal bertahun-tahun lalu. Namun, niat Asun mendapat penolakan keras dari ibunya, Aling.

Penolakan Aling ini ternyata berakar pada masa lalu yang belum terselesaikan dan terpendam di dalam rumah tersebut. Melalui upaya renovasi, film ini mengeksplorasi bagaimana trauma dan kenangan masa lalu dapat terus menghantui dan memengaruhi dinamika hubungan ibu dan anak.

Film pendek berdurasi 15 menit ini disutradarai dan ditulis oleh Aaron Pratama dan dibintangi oleh Theodora Savitri serta Vandy Woo. Film ini tercatat pernah terpilih untuk berkompetisi di program Wide Angle: Asian Short Film Competition pada Busan International Film Festival (BIFF) ke-30 tahun 2025 di Korea Selatan.

Itulah deretan rekomendasi film yang akan tayang di JAFF 2025. Festival ini diharapkan bisa memberikan inspirasi sekaligus menjadi ruang apresiasi seni, tempat bertemunya ide, diskusi, dan pengalaman sinematik yang berkesan. Catat tanggalnya dan jangan sampai ketinggalan film-film berkualitas di JAFF 2025.

Tertarik dengan berita film terbaru atau butuh rekomendasi tontonan yang menarik? Cek selengkapnya melalui tautan berikut ini:

Kumpulan Artikel Film

Baca juga artikel terkait FILM atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani