tirto.id - Gempa bumi Magnitudo 6,2 mengguncang Bolaang Uki, Sulawesi Utara, pada Senin (17/11/2025) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), melaporkan gempa ini terjadi pukul 19.12 WIB atau 20.12 WITA atau 21.12 WIT.
Gempa tersebut berpusat di laut 49 km tenggara Bolaang Uki dan kedalaman 105 km. Menurut laporan BMKG terkini, gempa berada di koordinat 0,04 LS-124,15 BT dan tidak berpotensi tsunami. Gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah Pulau Sulawesi hingga Kepulauan Maluku.
Masing-masing wilayah yang merasakan gempa Bolaang Uki malam ini beserta Modified Mercalli Intensity (MMI) ialah III-IV Bone Bolango, III Kab. Gorontalo, III Kotamobagu, III Bolaang Mongondow, II-III Ampana, serta II-III Kota Ternate.
Melansir laman BMKG, MMI ialah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. MMI terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Umumnya, MMI II berarti gempa tersebut menghasilkan getaran yang dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan MMI III, berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Sementara MMI IV, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, serta bisa mengakibatkan benda seperti gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Selain di Bolaang Uki, gempa dirasakan lain dilaporkan BMKG terjadi selama sepekan terakhir. Seperti pada Sabtu (15/11/2025), gempa M4,1 mengguncang laut Kuta Selatan. Lalu di hari yang sama pada Sabtu, terjadi gempa dirasakan M5,4 di Kepulauan Talaud serta M3,7 di Enaroli.
BMKG akan memberikan informasi terkait gempa, dengan catatan bahwa parameter gempa bumi dapat berubah dan boleh jadi belum akurat, kecuali telah direvisi atau dianalisis ulang oleh ahli seismologi. Cakupan wilayah yang terdampak gempa juga akan diperbarui secara berkala.
Terkait gempa, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diharapkan memastikan bangunan rumah tahan gempa dan memeriksa potensi kerusakan setelah terjadi guncangan.
Informasi resmi mengenai gempa bumi dapat diakses melalui laman BMKG, aplikasi InfoBMKG, serta kanal media sosial resmi BMKG.
Editor: Yantina Debora
Masuk tirto.id

































