Menuju konten utama

Update Gempa Tarakan Hari Ini, Info BMKG, Penyebab, & Dampaknya

Gempa Tarakan bermagnitudo 4,8 menyebabkan kerusakan rumah warga dan beberapa fasilitas umum. Gempa Tarakan terjadi akibat aktivitas sesar Tarakan.

Update Gempa Tarakan Hari Ini, Info BMKG, Penyebab, & Dampaknya
Ilustrasi Seismografi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Update gempa Tarakan hari ini dapat disimak oleh pembaca, termasuk penyebab dan dampak gempa. Simak info lengkap gempa Tarakan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Tarakan pada Rabu, (5/11) pukul 17.37 WIB. Pusat gempa berada di laut, sekitar 24 kilometer tenggara Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, dengan kedalaman 10 km.

Berdasarkan pengamatan BMKG, gempa Tarakan tidak berpotensi tsunami. Kendati begitu, sejumlah fasilitas umum dan rumah warga dilaporkan rusak akibat guncangan gempa.

Update Gempa Tarakan Hari Ini

Gempa Tarakan bermagnitudo 4,8 juga dirasakan di sejumlah wilayah sekitar. Berdasarkan pengukuran skala intensitas Modified Mercally Intensity (MMI), getaran gempa dirasakan dengan intensitas yang beragam, mulai dari skala III hingga skala V.

Kota Tarakan terdeteksi mengalami getaran yang cukup tinggi dengan skala IV-V. Pada tingkat ini, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang.

Kemudian, wilayah Tanjung Selor, Berau, dan Nunukan mengalami getaran dengan skala III-IV. Akibatnya, getaran dirasakan nyata di dalam rumah seakan akan ada truk berlalu. Selanjutnya, getaran gempa di wilayah Pulau Bunyu terdeteksi berada di skala IV.

Pada skala IV, getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Sementara itu, getaran di luar oleh dirasakan beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Selanjutnya, wilayah Malinau terdeteksi mengalami getaran dengan skala III. Monitoring BMKG hingga pukul 17.51 WIB belum menunjukkan adanya gempa susulan.

Melansir laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Kota Tarakan telah menerima laporan beberapa kerusakan akibat gempa. Kerusakan tersebut mencakup dua unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang, serta tiga pusat perbelanjaan yang terdampak.

Selain itu, satu fasilitas kesehatan yaitu RS Jusuf SK dan satu fasilitas umum (Bandara Juwata Tarakan) juga mengalami dampak akibat guncangan gempa.

Usai gempa, sejumlah pasien yang berada di RS Jusuf SK masih berada di luar gedung guna menghindari potensi bahaya jika terjadi gempa susulan.

BNPB mengkonfirmasi guncangan dirasakan cukup kuat selama sekitar lima detik di wilayah Kota Tarakan, terutama di Kecamatan Tarakan Barat, Kelurahan Karang Rejo, dan Kelurahan Mamburungan.

Berdasarkan pengamatan BMKG, penyebab gempa Tarakan ialah pergerakan Sesar Tarakan di wilayah tersebut. Dengan memahami episentrum gempa, gempa Tarakan termasuk gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Tarakan.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis dangkal akibat Sesar Tarakan,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dikutip laman RRI, Rabu (5/11).

Berikut daftar update gempa Tarakan Hari Ini:

  • Gempa Tarakan magnitudo 4,8 terjadi Rabu, (5/11) pukul 17.37 WIB. Pusat gempa di laut, sekitar 24 kilometer tenggara Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, dengan kedalaman 10 km.
  • Penyebab gempa Tarakan ialah akibat aktivitas Sesar Tarakan
  • Gempa Tarakan termasuk jenis gempa dangkal.
  • Getaran terasa di berbagai wilayah dengan skala MMI yang mencakup IV-V Tarakan, III-IV Tanjung Selor, III-IV Berau, III-IV Nunukan, III Malinau, IV Pulau Bunyu
  • Dampak gempa Tarakan: dua unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang, tiga pusat perbelanjaan terdampak, RS Jusuf SK dan Bandara Juwata Tarakan rusak ringan.

Rekomendai BNPB

BNPB mengimbau masyarakat di sekitar lokasi gempa Tarakan agar tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu, masyarakat dihimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak dan memastikan tempat tinggalnya aman sebelum kembali ke dalam rumah.

BNPB mendorong masyarakat untuk terus memantau informasi resmi dari BMKG, BPBD, dan BNPB terkait perkembangan situasi.

Baca juga artikel terkait INFO GEMPA atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo