Menuju konten utama

Indonesia Minta Negara Non Blok Ikut Perjuangkan Nasib Palestina

Retno Marsudi mendorong negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok (GNB) untuk ikut memperjuangkan dan membantu Palestina.

Indonesia Minta Negara Non Blok Ikut Perjuangkan Nasib Palestina
Menlu Retno Marsudi menyampaikan keterangan ke hadapan media di sela pertemuan High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua, Senin (02/09/2024). tirto.id/Sandra Gisela

tirto.id - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mendorong negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok (GNB) untuk ikut memperjuangkan dan membantu Palestina. Bantuan itu dapat dilakukan dengan menggunakan pengaruh politik negara-negara tersebut untuk bersuara mengenai kemerdekaan Palestina.

"Negara-negara Gerakan Non-Blok (GNB) harus menggunakan pengaruhnya untuk membantu Palestina", kata Retno Marsudi dalam pidato Pertemuan Tingkat Menteri Komite GNB untuk Palestina, di Markas Besar PBB, New York, Kamis (26/9/2024) waktu setempat dikutip dari.

Negara-negara Komite GNB untuk Palestina, selain Indonesia antara lain Aljazair, Iran, Afrika Selatan, Zimbabwe, Malaysia, Kuba, India, Venezuela, Mesir dan Senegal.

Dia menjelaskan ada dua hal utama yang harus diperjuangkan untuk Palestina, yaitu, pertama, meningkatkan jumlah negara yang mengakui Palestina. Kedua, mendorong implementasi efektif dari Resolusi Majelis Umum PBB ES-10/24, yang menuntut Israel untuk mengakhiri kehadiran ilegalnya di Wilayah Pendudukan Palestina.

“Pengakuan (terhadap Palestina) sangatlah penting. Pengakuan mengobarkan harapan kepada rakyat Palestina; merupakan langkah krusial menuju terciptanya Solusi Dua Negara, serta menciptakan tekanan politis bagi Israel untuk menghentikan kekejamannya," kata Retno Marsudi.

Selain itu, di sela sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York Retno juga meminta Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk melakukan langkah kolektif mengumpulkan dukungan dari negara-negara anggota PBB demi memenuhi hak pengungsi Palestina.

"Sulit dibayangkan bagaimana situasi kemanusiaan (di Palestina) saat ini, jika tidak ada UNRWA di lapangan," kata Retno.

Dia menyampaikan ada dua hal utama yang bisa diberikan untuk membantu kerja-kerja UNRWA yaitu dukungan politis dan pendanaan. Dia menegaskan jika mandat UNWA dalam membantu warga Palestina menurutnya sama saja menjadi masalah kemanusiaan dunia.

“Ancaman terhadap UNRWA adalah ancaman bagi kemanusiaan" kata dia.

Retno juga mengajak komunitas internasional untuk segera mengakui Negara Palestina dan keanggotaan penuh di PBB. “Ini adalah satu-satunya cara untuk memberikan tekanan politik terhadap Israel, dan satu-satunya cara agar kita dapat mencapai Solusi dua negara" kata dia.

Baca juga artikel terkait ISRAEL atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang