Menuju konten utama

Netanyahu: Israel Tidak Berhenti Sampai Tujuan Kami Terpenuhi

Israel tolak permintaan gencatan senjata dan akan menyerang terus Hizbullah hingga tujuan mereka tercapai.

Netanyahu: Israel Tidak Berhenti Sampai Tujuan Kami Terpenuhi
Benjamin Netanyahu, mantan Perdana Menteri Israel dan ketua partai Likud, berbicara kepada para pendukungnya setelah hasil exit poll pertama untuk pemilihan Parlemen Israel di markas partainya di Yerusalem, Rabu, 2 November 2022. (Foto AP/Oren Ziv, File)

tirto.id -

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menutup peluang gencatan senjata dalam penanganan konflik Timur Tengah. Netanyahu memastikan bahwa Israel akan menyerang dengan kekuatan penuh dan tidak akan berhenti hingga seluruh tujuan terpenuhi.
“Kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai seluruh tujuan kami, terutama mengembalikan warga di wilayah utara (Israel) secara aman ke rumah-rumah mereka," kata Netanyahu setelah mendarat di Amerika Serikat untuk menghadiri Sidang Majelis PBB, di tengah tekanan AS dan Lebanon yang meminta gencatan senjata, sebagaimana dikutip dari VOAIndonesia, Jumat (27/9/2024).
Israel baru-baru ini membunuh komandan drone Hizbullah dalam serangan udara terhadap sebuah gedung apartemen di pinggir ibu kota Lebanon.
Israel memastikan akan meningkatkan serangan di Lebanon. Mereka diperkirakan akan menyerang secara signifikan kepada kelompok Hizbullah. Para pemimpin Israel dikabarkan bertekad menghentikan serangan lintas perbatasan selama lebih dari 11 bulan terakhir yang dilakukan kelompok militan itu terhadap Israel, yang telah memaksa puluhan ribu warga Israel mengungsi dari tempat tinggal mereka di Israel utara.
Pernyataan petinggi Israel ini mengabaikan permintaan gencatan senjata yang diajukan sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah pada Rabu (25/9/2024). Mereka meminta agar gencatan senjata berlangsung selama 21 hari antara Hizbullah dan Israel serta gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza.
Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar juga bergabung dalam seruan gencatan senjata tersebut, yang menyatakan bahwa konflik regional yang lebih luas “bukan merupakan kepentingan siapa pun, baik bagi rakyat Israel maupun rakyat Lebanon.”
Permintaan itu lantas ditolak Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Pada Kamis (26/9), Katz memastikan Israel menolak usulan gencatan senjata di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
“Kami akan terus berperang melawan organisasi teroris Hizbullah dengan segenap kekuatan kami hingga meraih kemenangan dan kembalinya penduduk di utara ke rumah mereka dengan selamat,” ujar Katz di platform media sosial X.
sumber: VOA Indonesia

Baca juga artikel terkait KONFLIK ISRAEL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz