Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Indonesia Mau Dibuat Komunis oleh Ketua Umum PDIP Megawati

Tidak ditemukan satu pun narasi yang mengisyaratkan adanya upaya menjadikan Indonesia negara komunis dari ucapan Megawati.

Hoaks Indonesia Mau Dibuat Komunis oleh Ketua Umum PDIP Megawati
Header Periksa Fakta Indonesia Mau Dibuat Komunis oleh Ketua Umum PDIP. tirto.id/Fuad

tirto.id - Selain nama-nama yang dekat dengan bursa calon presiden, tahun politik juga kerap menjadi ajang partai politik (parpol) saling bersaing menarik perhatian masyarakat.

Meski masa kampanye belum resmi dibuka, 'pertarungan' sudah terjadi sejak jauh-jauh hari. Bahkan, di media sosial yang bebas, ada beberapa unggahan yang menyerang parpol, salah satunya ditemukan dalam unggahan akun Facebook "Permana Haddy".

Dalam unggahan tersebut terdapat video singkat tanpa takarir (caption). Di video ada teks bertuliskan "ini Indonesia mau dibuat komunis oleh Ketum PDIP, Silahkan komen, jangan diam dengan negeri ini." Teks juga menjadi narasi utama yang coba disampaikan dalam video.

Foto Periksa Fakta Ketum PDIP Komunis

Foto Periksa Fakta Ketum PDIP Komunis. foto/Hotline periksa fakta tirto

Sejak pertama kali diunggah pada Jumat (18/8/2023) hingga Senin (4/9/2023), unggahan ini masih mendapat atensi di kolom komentarnya.

Terdapat setidaknya 6 ribu komentar dan sekitar 5.800 impresi (emoticons dan likes). Unggahan juga telah dibagikan ulang 3.600 kali dan disaksikan sebanyak 312 ribu kali. Melihat sejumlah komentar paling relevan, beberapa reaksi publik menunjukkan kepercayaan dengan narasi ini.

Lalu, bagaimana dengan kebenaran informasinya? Apakah betul ada ucapan Ketua Umum PDIP yang menyatakan ingin membuat Indonesia menjadi komunis?

Penelusuran Fakta

Infografik Periksa Fakta Ketum PDIP Komunis

Infografik Periksa Fakta Ketum PDIP Komunis. tirto.id/Fuad

Pertama-tama Tim Riset Tirto coba menonton keseluruhan video berdurasi tiga setengah menit tersebut.

Di beberapa detik awal terdapat suara narator yang menyampaikan narasi klaim upaya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam mendorong paham komunis di Indonesia dan mengajak umat islam untuk bersiaga.

"Terang-terangan, Megawati sebut Komunis pemimpin Indonesia. Umat islam siaga 1, rapatkan barisan, kini PKI mulai terang-terangan," ujar narator di awal video.

Selanjutnya, sekitar dua menit berikutnya, terlihat potongan dari video ucapan Megawati dalam rangka hari ulang tahun Partai Komunis Tiongkok.

Tim Riset Tirto kemudian memasukkan kata kunci "Megawati ulang tahun Partai Komunis Tiongkok" ke mesin pencarian Google, hasilnya mengarahkan kami ke sumber asli video tersebut.

Didapatkan video di laman China Radio International pada 2 Juli 2021. "Ketua Umum PDIP yang juga Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat HUT ke-100 tahun kepada Partai Komunis Tiongkok," begitu isi keterangan penyerta video.

"Dia berharap persahabatan antara Indonesia-Tiongkok akan kekal abadi," lanjut isi keterangan, yang juga menyebut Partai Komunis Tiongkok memimpin rakyat bahu-membahu mendorong realisasi peremajaan besar bangsa mereka.

Tidak ditemukan satu pun narasi yang mengisyaratkan adanya upaya menjadikan Indonesia negara komunis dari ucapan Megawati tersebut.

Untuk diketahui, narasi Megawati sebagai pengikut paham komunis sudah sempat beredar di media sosial pada tahun 2020. Unggahan tersebut sudah mendapat cap sebagai informasi hoaks dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Disebutkan kalau narasi tersebut tidak berdasar.

Tahun 2022, Megawati pernah berkomentar mengenai tudingan komunis kepada dirinya maupun PDIP tersebut. Dilansir dari Detik.com, mantan presiden kelima Indonesia ini mengaku selalu heran dengan tuduhan tersebut.

Jadi, informasi yang menyebut Ketua Umum PDIP menyatakan ingin membuat Indonesia menjadi komunis itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

Sumber:

China Radio International

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Detik.com

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Shanies Tri Pinasthi