Menuju konten utama

HNW Setuju Soeharto Masuk Daftar Usulan Gelar Pahlawan Nasional

Hidayat Nur Wahid menilai Marsinah, Gus Dur, maupun Soeharto memiliki ketokohan dan peran berbeda di zaman Orde Baru.

HNW Setuju Soeharto Masuk Daftar Usulan Gelar Pahlawan Nasional
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (24/10/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI (MPR RI), Hidayat Nur Wahid (HNW), mendukung Presiden ke-2 RI, Soeharto, masuk dalam daftar usulan pemberian gelar pahlawan nasional.

Diketahui, Kemensos menyerahkan 40 nama untuk dijadikan pahlawan nasional kepada Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon pada 21 Oktober 2025. Tak hanya Soeharto, aktivis buruh perempuan bernama Marsinah, hingga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga termasuk di dalamnya.

Hidayat menilai tidak ada yang salah atas pemberian gelar pahlawan nasional terhadap ketiga nama tersebut. Menurut Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), baik Marsinah, Gus Dur, maupun Soeharto memiliki ketokohan dan perannya masing-masing di zaman Orde Baru sehingga sah saja kalau diberi gelar pahlawan nasional.

“Tentu saja kita sekarang bicara tidak lagi pada zaman itu. Kalau kita bicara pada zaman itu Pak Harto gimana dong? Kalau zaman itu Marsinah begitu, zaman itu Gus Dur demikian. Tentu kita bicara sekarang, gimana kemudian masyarakat bisa mengendapkan pemahaman, mengunyah-unyah masalah, dan kemudian melihat ketokohan daripada para tokoh tersebut,” kata Hidayat di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Hal tersebut dikatakannya saat ditanya terkait adanya kejanggalan atau tidak dari pemberian gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur, Marsinah dan Soeharto. Diketahui, Marsinah dan Gus Dur merupakan tokoh yang berani melawan Soeharto di masa Orde Baru.

Marsinah dan Gus Dur dikenal sebagai sosok yang melawan praktik otoritarianisme dan ketidakadilan di masa Orde Baru.

“Kalau itu mau diusulkan, ya kita tahu ketokohan Marsinah dalam konteks perjuangan keburuhan, Pak Harto dalam konteks membangun Indonesia, dan Gus Dur dalam konteks demokratisasi,” kata Hidayat.

Dengan masing-masing ketokohannya di masa itu, Hidayat merasa sangat wajar saja apabila ketiganya dijadikan pahlawan nasional.

“Mudah-mudahan akan memberikan dorongan bagi siapapun untuk berkreasi lebih bagus lagi, sehingga nanti bisa dijadikan sebagai pahlawan nasional yang lainnya,” katanya.

“Saya mendukung, dan tentu itu sudah melalui tim pemberian gelar dan jasa, tentu juga mereka sudah menimbangkan secara matang,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait GELAR PAHLAWAN NASIONAL atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Flash News
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto