tirto.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menepis anggapan bahwa PDIP dikepung Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Ia justru mengatakan, PDIP mampu merangkul partai-partai yang berada di KIM. Hal ini terbukti dari calon kepala daerah-wakil kepala daerah yang telah diusung PDIP di 305 wilayah terdiri dari sejumlah kader parpol KIM.
"Tadi terbukti dari susunannya [calon kepala daerah yang diusung] seperti itu," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).
"Dari komposisi ini menunjukkan bagaimana PDIP bekerja sama dengan seluruh parpol," lanjutnya.
Sebagai catatan, partai-partai KIM adalah partai-partai yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden 2024 lalu. Partai-partai yang bergabung dalam KIM antara lain Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PSI, Partai Gelora, Partai Garuda, PBB dan satu partai lokal, Partai Aceh.
Hasto justru mendorong agar hal yang perlu dikepung hingga diberantas adalah kejahatan seperti korupsi hingga judi online. Ia mengklaim, aparat saat ini baru sebatas menangkap pelaku judi online kelas teri.
Selain itu, Hasto juga mendorong pemberantasan tambang milik negara yang ditunggangi kepentingan pribadi. Ia beralasan, tambang yang ditunggangi kepentingan perseorangan tidak menguntungkan masyarakat.
"Jadi, ngepung itu bukan partai. Ngepung itu adalah apa yang menjadi persoalan rakyat bangsa dan negara itulah yang harus difokuskan kepungan dan itulah yang diajak oleh PDIP," ucapnya.
Ia menambahkan, PDIP kini terus berkomunikasi politik dengan sejumlah parpol menjelang pelaksanaan Pilkada 2024. Di satu sisi, Hasto meyakini komunikasi akar rumput PDIP menjadi daya tarik tersendiri untuk Pilkada 2024. Ia yakin, akar rumput PDIP disiplin menyuarakan parpol tersebut. Kader PDIP juga disebut akan terus mengikuti arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Karena militansi PDIP, kedisiplinan PDIP. Kami ini tidak neko-neko ketika membangun kerja sama, tidak pernah menusuk dari belakang, ini menjadi salah satu daya lebih bagi PDIP," ucap Hasto.
"Apalagi, kami sudah mengadakan empat kali pelatihan tim pemenangan sehingga ini lah yang kemudian nanti akan ikut kontestasi yang ada di Jakarta," imbuh dia.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebelumnya menyinggung bahwa partainya saat ini tengah ditinggal 'sendirian' dalam Pilkada 2024. Hal itu tidak lepas dari wacana kemunculan KIM plus, yakni partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama partai lain seperti PKS, PKB dan Nasdem.
"Lucu juga deh kalau lihat nih sekarang pilkada nih, yang ini enggak boleh sama yang itu, yang ini enggak boleh sama yang itu, dibuatlah apa namanya ini sekarang [KIM Plus]. Aku sampai denger, lihatin saja," kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
Presiden ke-5 RI itu mengatakan PDIP merasa ditinggal sendiri oleh partai politik lain. Sebab, memilih untuk bergabung ke KIM Plus.
"Terus saya suka ngomong pada diri saya sendiri "kasian deh PDI Perjuangan, dikungkung, ditelikung, tinggal sendirian gitu," ucap Megawati.
Saat ini, pernyataan Megawati bisa dikaitkan dengan kondisi PDIP dalam Pilkada 2024. Sebagai contoh, PDIP masih mencari koalisi dalam Pilkada Jakarta 2024.
Akan tetapi, PDIP telah mengumumkan pemberian rekomendasi kepada calon kepala daerah-wakil kepala daerah untuk 305 daerah. Tak semua calon yang direkomendasikan merupakan kader PDIP.
Di sejumlah kontestasi, PDIP menggaet parpol lain. Beberapa di antaranya, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKS, PSI, PKB, Demokrat, dan PAN.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher