Menuju konten utama

Hasil Ekshumasi Makam Bocah yang Tewas di Bojonggede Bogor

Polisi menemukan beberapa luka di tubuh korban, seperti di bagian bibir dan punggung yang mengalami lebam.

Hasil Ekshumasi Makam Bocah yang Tewas di Bojonggede Bogor
Makam anak korban penganiaya ibu tiri di Bojonggede, Kabupaten Bogor. (ERWIN GUNAWAN | BOGOR24UPDATE)

tirto.id - Pihak kepolisian melakukan ekshumasi atau penggalian kembali makam anak laki-laki berinisial MAA (6) yang tewas di tangan ibu tirinya di TPU Kalang Anyar, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Berdasarkan pantauan Bogor24Update di lokasi, proses ekshumasi dilakukan mulai pukul 10.00 WIB hingga 11.15 WIB.

Terlihat, garis kuning 'Dilarang Melintas' menjadi tanda bahwa orang lain dilarang untuk memasuki area makam bagian atas disaat proses ekshumasi berlangsung.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka Utama, mengatakan bahwa ekshumasi dilakukan agar proses penyidikan terhadap korban yang dianiaya ibu tirinya bisa terbongkar secara jelas.

"Kesimpulan sementara dari hasil yang dilaksanakan barusan, kami mendapatkan informasi dari Tim Dokter bahwa adanya pendarahan di bagian kepala yang kemungkinan itu [penyebab] meninggal dunianya korban," ujar Made Gede Oka Utama kepada wartawan.

Kemudian, Made Gede Oka Utama juga menemukan beberapa luka lainnya di sekujur tubuh korban, seperti di bagian bibir, dan punggung yang mengalami lebam.

"Jadi, kami menduga ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh tersangka [ibu tiri korban], mungkin bukan di hari H atau Minggu saja tapi sudah berkali-kali dilakukan," ungkapnya.

Made Gede Oka Utama menuturkan, saat ini pihaknya telah menangkap tersangka berinisial RN (30) dan masih terus mendalami perkara tersebut.

Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, menyatakan pihak kepolisian masih mendalami motif RN melakukan penganiayaan terhadap anaknya MAA hingga tewas di rumahnya di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

"Saat ini kami masih dalam proses penyidikan kepada kedua orang tuanya, tentunya motif yang dilakukan terhadap anaknya itu masih terus kami dalami," ujarnya kepada Bogor24Update, pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Made Budi menjelaskan, penganiayaan dilakukan selama tiga hari beruntun, mulai Jumat 17 Oktober 2025. Korban menghembuskan nafas terakhirnya pada hari keempat, yakni Senin 20 Oktober 2025.

Made Budi menyebut, kasus itu pertama kali muncul berdasarkan laporan dari Bhabinkamtibmas bahwa adanya seorang bocah laki-laki yang meninggal dunia dalam kondisi mencurigakan dan tidak logis.

"Untuk itu Polsek Bojonggede dan Satreskrim Polres Metro Depok mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan, ibu korban diketahui melakukan penganiayaan ke anaknya karena ditemukan beberapa luka di sekujur tubuh anaknya," ucapnya.

Polisi sudah membawa suami dan istri atau kedua orang tua dari korban ke Polres Metro Depok untuk dimintai keterangan.

Kesaksian Tetangga Lihat Luka di Sekujur Tubuh Korban

Sejumlah tetangga MAA, anak enam tahun yang tewas usai dianiaya ibu tiri di wilayah Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, mengungkapkan kesaksiannya.

Salah satunya Irma. Perempuan 37 tahun itu mengaku sempat melihat MAA saat jajan di warungnya, beberapa hari sebelum korban ditemukan tewas.

Saat itu, kata dia, kondisi korban sudah sangat memprihatinkan. Dia juga melihat sejumlah luka di tubuh MAA.

"Anak itu [korban] datang ke warung beli jajanan. Dari situ saya langsung salfok sama kondisinya," tutur Irma saat ditemui di warungnya, Rabu 23 Oktober 2025.

Irma melihat luka itu tersebar di hampir seluruh bagian tubuh korban. Mulai dari ujung kepala hingga kaki.

"Seluruh tubuh pokoknya. dari ujung kepala sampai ujung kaki itu luka semua. Mata kiri dia berdarah di dalamnya tuh. Pokoknya yang warna putih ini tuh jadi merah. Ibaratnya abis kena tonjok, nah itu kayak gitu," ungkapnya.

"Pokoknya tuh muka lebam warnanya biru-biru kemerahan. Di sini kan jendul ya di sini jendul gede gini sebola apa kali ya. Paling gede itu di belakang kepala, di belakang kepala waktu pas pertama dia datang segede kepalan tangan gini, kalau kata suami yang kebetulan perawat ya itu jadi apa kayak gumpalan darah," sambung Irma.

Irma mengaku sempat mencoba bertanya kepada korban yang saat itu ke warungnya.

"Saya bujuk-bujuk, saya tanya pelan, 'Kamu dipukul, ya?' Dia sempat ngangguk, terus geleng lagi. Waktu saya tanya, 'Dipukul mamah, ya?' dia ngangguk lagi tapi cepat-cepat geleng. Dari situ saya tahu, dia dipukul," kata Irma.

Meski tubuhnya penuh luka, anak tersebut masih berusaha bersikap ceria.

"Mukanya pucat, jalannya juga gak benar, tapi masih bisa senyum, masih bisa ketawa kecil. Padahal kita lihat sendiri badannya udah nggak normal. Tulang punggungnya menonjol, kayak orang skoliosis," imbuhnya.

Irma juga sempat melihat bekas luka bakar seperti tersiram air panas ke seluruh tubuh dan sundutan rokok di tubuh korban.

"Di tangan, kaki, punggung. Banyak banget. Tapi ibunya tetap nyuruh dia ke warung. Padahal dia jalan aja udah susah," katanya.

Irma menambahkan, selama tinggal di lingkungan itu, keluarga korban dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi.

"Gak pernah keluar rumah, sebelumnya dikontrakan lama juga kalau ditegur warga perihal anaknya, biasanya pindah kontrakan. Mereka pindah-pindah terus, paling lama dua bulan di satu tempat," jelasnya.

Saat ini, Irma hanya bisa berharap keadilan bagi korban kecil itu.

Sementara itu, Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani, mengkonfirmasi tewasnya seorang bocah berusia enam tahun. Dia menyebut belum mengetahui secara pasti terkait penyebab korban kehilangan nyawa. Dia menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke Polres Metro Depok untuk ditangani.

"Saya nggak tahu pada Jumat itu ada kejadian apa dan penyebabnya [MAA tewas] karena apa, saat ini ditangani oleh Polres Metro Depok," tuturnya.

===========

Bogor24Update adalah akun IG City Info yang merupakan bagian dari #KolaborasiJangkarByTirto.

Baca juga artikel terkait KASUS PENGANIAYAAN atau tulisan lainnya dari bogor24update.id

tirto.id - Flash News
Kontributor: bogor24update.id
Penulis: bogor24update.id
Editor: Siti Fatimah